Sekilas PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan Kinerja Saham PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan

66 Tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah menandatangani beberapa kontrak pengadaan barang modal dengan berbagai kontraktor dan pemasok sebesar Rp 391.926, US 9.106.622 dan JPY 19.445.000 2007: Rp 357.868 dan US 10.621.863 dan 2006: Rp 115.806 dan US 1.705.696. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah kontrak yang masih dalam proses penyelesaian adalah sebesar Rp 132.950, US 4.670.904 dan JPY 15.556.000 2007: Rp 171.574 dan US 7.039.869 dan 2006: Rp 63.644 dan US 829.384.

5.3. Profil PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan

14 14 Laporan tahunan PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan, Tahun 2008

5.3.1. Sekilas PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan

PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. berdiri di Republik Indonesia pada tahun 1911 dengan nama “NV Hollandsch Amerikanse Plantage Maatschappij”. Nama perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan nama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan pertama kali diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 18 Februari 1941 Tambahan No. 101. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 2 tanggal 31 Oktober 2007 mengenai peningkatan modal dasar perusahaan dari 4,144 miliar lembar saham menjadi 15 miliar lembar saham. Perubahan tersebut masih dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, perusahaan bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan perdagangan hasil tanaman dan produk industri. Perusahaan berdomisili di Kisaran dengan kantor pusat berlokasi di Jl. H. Juanda, Kisaran 21202, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, sedangkan perkebunan serta pabriknya berlokasi di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Usaha perkebunan telah beroperasi komersil sejak tahun 1911. 67

5.3.2. Kinerja Saham PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 6 Januari 1990, Perusahaan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan No. SI075SHMMK.101990 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 11,1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 rupiah penuh per saham melalui bursa saham di Indonesia dengan harga penawaran Rp 10.700 rupiah penuh per saham. Pada tahun 1997 perusahaan melakukan pemecahan saham stock split 2 untuk 1 sehingga mengubah nilai nominal saham biasa dari Rp 1.000 rupiah penuh menjadi Rp 500 rupiah penuh serta mengumumkan sembilan saham bonus untuk lima saham lama dari tambahan modal disetor. Pada bulan Juni 1999, perusahaan mengumumkan satu dividen saham untuk lima saham lama dari saldo laba. Pada tanggal 31 Desember 1999, perusahaan telah mencatatkan semua saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Perusahaan melakukan pemecahan saham 5 untuk 1 sehingga mengubah nilai nominal saham biasa dari Rp 500 rupiah penuh menjadi Rp 100 rupiah penuh pada tanggal 18 Oktober 2004, dan pada tanggal 10 November 2004, perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.087.800.000 lembar saham, yang seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Harga penawaran umum terbatas I tersebut di atas adalah sebesar Rp 200 rupiah penuh. Pada tanggal 29 Agustus 2007, perusahaan melakukan penawaran umum terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.456.875.000 lembar saham, yangseluruh sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh serta telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Harga penawaran umum terbatas II tersebut diatas adalah sebesar Rp 1.100,- rupiah penuh. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, perusahaan memiliki anak perusahaan dengan kepemilikan langsung dan tidak langsung. Tanggal 4 Desember 2007, perusahaan mengakuisisi 100 persen saham PT Grahadura Leidong Prima GLP. Pada tanggal 22 Februari 2008, perusahaan telah mengalihkan 10 lembar saham GLP dengan nilai nominal Rp 10 juta 0,01 persen kepemilikan saham kepada PT Sumbertama Nusapertiwi, anak 68 perusahaan. Pada tanggal 11 Januari 2007, perusahaan dan PT Huma Indah Mekar, anak perusahaan, mengakuisisi masing-masing 90 persen dan 10 persen kepemilikan saham PT Nibung Arthamulia. Pada tanggal 23 Februari 2007, perusahaan dan PT Agrowiyana, anak perusahaan, mendirikan PT Bakrie Sentosa Persada, masing-masing 99 persen dan 1 persen kepemilikan saham. Sampai dengan tanggal laporan, PT Bakrie Sentosa Persada merupakan perusahaan dalam tahap pengembangan. Pada tanggal 9 Juli 2007, Perusahaan mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham PT Sumbertama Nusapertiwi SNP, perusahaan yang didirikan di Jambi, yang merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Pada tanggal 18 Maret 2008, perusahaan telah mengalihkan 10 lembar saham SNP dengan nilai nominal Rp 10 juta 0,01 persen kepemilikan saham kepada PT Agrowiyana, anak perusahaan. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 14 Mei 2008 yang tertuang dalam Akta Notaris No. 95 oleh Notaris Sutjipto S.H., M.kn., pemegang saham perusahaan menyetujui penggunaan keuntungan untuk pembagian dividen tunai tahun buku 2007 yaitu sebesar lebih dari 30 persen dari laba bersih atau Rp 17 setiap saham. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2007 yang tertuang dalam Akta Notaris No. 218 oleh Notaris Sutjipto S.H., M.kn., pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan keuntungan untuk dipergunakan sebagai berikut:  Dana cadangan sebesar Rp 34,6 miliar; dan  Tunai untuk tahun buku 2006 yaitu sebesar Rp 15 setiap saham. Rapat umum tahunan para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2006 yang tertuang dalam Akta Notaris No. 1 Notaris Sutjipto S.H., M.Kn., menyatakan pemegang saham perusahaan menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2005 sejumlah Rp 20,98 miliar atau Rp 9,- setiap saham. Pada tanggal 18 Juli 2006, perusahaan telah melakukan pembayaran dividen tunai tersebut di atas kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 4 Juli 2006. Berdasarkan rapat umum tahunan para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2005 yang tertuang dalam Akta Notaris No. 69 29 Notaris Agus Madjid S.H., pemegang saham perusahaan menyetujui pembagian dividen tunai sejumlah Rp 13,99 miliar atau Rp 6,- setiap saham kepada para pemegang saham yang tercatat pada tanggal 16 Juni 2005. Berdasarkan rapat umum tahunan para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 1999 dan 29 Juni 1998, pemegang saham perusahaan menyetujui pembagian satu dividen saham atas lima saham pada harga pasar Rp 1.450,- sejumlah Rp 60,09 miliar dan dividen tunai sejumlah Rp 15,54 miliar atau Rp 75,- per saham kepada para pemegang saham yang tercatat pada tanggal 21 Juli 1999 dan 28 Juli 1998, yang masing-masing dibayar mulai pada tanggal 19 Agustus 1999 dan27 Agustus 1998. Hutang dividen pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp 1,47 miliar dan Rp 1,36 miliar.

5.3.3. Kinerja Umum PT Bakrie Sumatra Plantations, Tbk dan Anak Perusahaan