7.1.1. Luas Lahan LL
Hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan elastisitas faktor produksi luas lahan usahatani padi semiorganik sebesar 0.0275, artinya
penambahan satu Persen luas lahan akan meningkatkan produksi usahatani padi semiorganik sebesar 0.0275 Persen dengan faktor lain dianggap tetap ceteris
paribus. Nilai koefisien luas lahan sebesar 0.0275 menunjukkan elastisitas 0 Ep 1, terlihat bahwa penggunaan luas lahan berada pada daerah rasional
daerah II. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan luas lahan tertentu dapat tercapai output optimum atau maksimal. Berdasarkan uji-t pada
taraf α = 0.20 luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi usahatani padi
semiorganik.
7.1.2. Benih BN
Hasil analisis fungsi produksi usahatani padi semiorganik menunjukkan nilai koefisien atau elastisitas benih sebesar 0.8298. Hal ini dapat diartikan bahwa
penambahan satu Persen benih akan meningkatkan produksi padi semiorganik sebesar 0.8298 Persen dengan faktor lain dianggap tetap ceteris paribus. Nilai
koefisien benih sebesar 0.8298 menunjukkan elastisitas 0 Ep 1, terlihat bahwa penggunaan benih berada pada daerah rasional daerah II. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan penggunaan benih pada tingkat tertentu dapat tercapai output optimum atau maksimal. Berdasarkan uji-
t pada taraf α = 0.20 benih berpengaruh terhadap produksi usahatani padi semiorganik.
7.1.3. Pupuk Kompos KPS
Nilai koefisien pupuk kompos sebesar 0.1277, artinya penambahan satu Persen pupuk kompos akan meningkatkan produksi padi semiorganik sebesar
0.1277 Persen dengan faktor lain dianggap tetap ceteris paribus. Nilai koefisien pupuk kompos sebesar 0.1277 menunjukkan elastisitas 0 Ep 1, terlihat
bahwa penggunaan pupuk kompos berada pada daerah rasional daerah II. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan pupuk kompos pada tingkat tertentu
dapat tercapai output optimum atau maksimal. Berdasarkan uji- t pada taraf α =
0.20 pupuk kompos berpengaruh terhadap produksi usahatani padi semiorganik.
7.1.4. Pupuk Kandang KDG