Faktor Produksi TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

produksi padi organik Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini dikarenakan permintaan padi organik yang mengalami peningkatan setiap tahunnya belum diimbangi dengan peningkatan pada produksi padi organik. Menurut Sulaeman 2007, ada tiga permasalahan dalam pemasaran produk organik yaitu dari segi supply, pemasaran, dan faktor eksternal. Permasalahan dari segi supply adalah terbatasnya jumlah supplier produk organik di Indonesia, kurangnya pemahaman filosofi organik di kalangan petani, secara umum masih dikelola secara tradisional dan skala kecil, keaslian produk organik dibutuhkan sertifikasi, supply tidak konsisten baik kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, penanganan pasca panen yang kurang baik, kurangnya kerjasama antara supplier, serta kurangnya pengetahuan tentang produk organik. Permasalahan dari segi pemasaran yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman konsumen tentang produk organik, penampilan produk dan packaging yang kurang menarik, harga lebih mahal, dan kurangnya promosi. Faktor eksternal yang menjadi permasalahan adalah masuknya produk organik impor yang menjadi pesaing petani organik lokal.

2.3. Faktor Produksi

Produksi adalah proses transformasi input menjadi output. Faktor produksi memiliki peran penting dalam proses produksi. Menurut Rahim dan Hastuti 2008, faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani yaitu: 1. Lahan Pertanian Lahan pertanian merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap produksi pertanian. Secara umum semakin luas lahan yang digarap, maka semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan. Nilai lahan pertanian dipengaruhi beberapa hal yaitu kesuburan tanah, aksesibilitas terhadap pasar dan pusat pelayanan, topografi, status kepemilikan lahan, dan faktor lingkungan. 2. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Terbatasnya jumlah tenaga kerja berakibat mundurnya waktu penanaman, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman, produktivitas, dan kualitas output. Upah tenaga kerja tergantung pada jenis kelamin, kualitas tenaga kerja, umur tenaga kerja, dan lama waktu bekerja. 3. Modal Modal merupakan syarat mutlak berlangsungnya kegiatan usahatani. Modal berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap merupakan modal yang dapat digunakan dalam berkali-kali proses produksi, contohnya tanah, bangunan, dan mesin produksi. Modal tidak tetap adalah modal yang hanya dapat digunakan dalam satu kali proses produksi, misalnya pupuk dan bibit. 4. Pupuk Pupuk merupakan nutrisi bagi tanaman. Pupuk sangat dibutuhkan tanaman untuk mencapai proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pemberian pupuk dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan produksi dan kualitas output. Pupuk terbagi menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari penguraian sisa-sisa tanaman dan binatang, misal pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk kompos. Pupuk anorganik adalah pupuk yang mengandung bahan kimia, misal pupuk urea, TSP, KCL, dan NPK. 5. Pestisida Pestisida dibutuhkan tanaman untuk mencegah serta membasmi hama dan penyakit. Pestisida ada yang bersifat organik dan anorganik. Pestisida organik terbuat dari bahan alami seperti tumbuhan sehingga tidak merusak unsur dan kandungan hara dalam tanah. Pestisida anorganik terbuat dari bahan kimia, jika digunakan dengan dosis yang tinggi akan mengakibatkan resisten terhadap hama. Penggunaan pestisida dengan dosis yang melebihi standar juga dapat menimbulkan pencemaran tanah, air, dan udara, berdampak buruk terhadap kesehatan, dan merusak ekosistem lingkungan. 6. Benih Benih yang digunakan dalam proses penanaman menentukan kualitas dan keunggulan dari suatu komoditas. Benih yang unggul menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Semakin unggul benih, semakin tinggi produksi yang dihasilkan. 7. Teknologi Penggunaan teknologi dapat menciptakan rekayasa perlakuan tanaman dan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Penggunaan teknologi dalam pertanian misalnya adalah tanaman padi yang hanya dapat dipanen dua kali dalam setahun, tetapi dengan adanya teknologi dapat dipanen menjadi tiga kali dalam setahun. 8. Manajemen Peran manajemen penting dalam pertanian. Peran manajemen dalam pertanian yaitu dalam hal perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pengendalian controlling, dan evaluasi evaluation.

2.4. Analisis Pendapatan Usahatani