Tabel 22 menunjukkan bahwa penggunaan input pada masing-masing strata belum menyesuaikan dengan rekomendasi budidaya padi yang dianjurkan
oleh pemerintah Jawa Barat. Sebagian besar input yang digunakan usahatani padi semiorganik lebih banyak dibandingkan usahatani padi anorganik. Penggunaan
input produksi yang lebih banyak pada usahatani padi semiorganik akan berpengaruh terhadap biaya dan pendapatan usahatani.
6.2.2.2. Output Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik
Output yang dihasilkan usahatani padi semiorganik maupun anorganik berupa gabah basah. Tabel 23 menunjukkan bahwa rata-rata output dan rata-rata
harga gabah padi semiorganik lebih tinggi dibandingkan padi anorganik. Berdasarkan keanggotaan KKT-LK diketahui bahwa produksi dan harga gabah
paling tinggi pada usahatani padi semiorganik anggota KKT-LK. Harga output dan jumlah output yang dihasilkan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani.
Tabel 23. Rata-rata Output Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik
Input Produksi Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Output Kg 5 462.17
5 150.00 5 111.43
5 047.71 5 286.80
5 072.40 Harga Output
RpKg 2 895.00
2 671.43 2 833.33
2 679.55 2 864.17
2 677.59 Sumber: Data Primer 2012
6.2.3. Karakteristik Petani Padi Semiorganik dan Anorganik Berdasarkan Keanggotaan dalam KKT-LK
Karakteristik berdasarkan keanggotaan dalam KKT-LK bertujuan untuk melihat peran KKT-LK bagi petani padi di lokasi penelitian. Peran KKT-LK
adalah sumber modal, penyedia input produksi, dan tujuan penjualan hasil panen.
6.2.3.1. Sumber Modal
Modal yang digunakan petani dalam menjalankan usahatani berasal dari berbagai sumber yaitu modal pribadi, KKT-LK, dan tengkulak. Tabel 24
menunjukkan bahwa petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK
mendapatkan pinjaman modal dari KKT-LK dengan persentase masing-masing sebesar 80 Persen dan 57.14 Persen. Petani padi semiorganik dan anorganik non
anggota KKT-LK sumber modal didapatkan dari modal pribadi, dengan persentase sebesar 76.67 Persen dan 81.81 Persen. Hal ini menunjukkan bahwa
KKT-LK memiliki peran penting sebagai penyedia modal bagi petani.
Tabel 24. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Sumber Modal Orang
Sumber Modal Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik Anorganik Semiorganik Anorganik
Modal Sendiri 6
3 23
18 KKT-LK
24 4
4 3
Tengkulak 3
1
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
6.2.3.2. Sumber Input Produksi
Petani responden di lokasi penelitian mendapatkan input produksi dari berbagai sumber yaitu KKT-LK dan pedagang. Tabel 25 menunjukkan bahwa
petani padi semiorganik anggota KKT-LK mendapatkan input produksi dari KKT- LK dengan persentase sebesar 80 Persen. Petani padi anorganik anggota KKT-LK
mendapatkan input produksi dari pedagang atau toko sebanyak empat Orang. Petani padi semiorganik dan anorganik non anggota KKT-LK mendapatkan input
produksi dari pedagang lainnya, dengan persentase masing-masing sebesar 86.67 Persen dan 90.91 Persen. Hal ini menunjukkan bahwa KKT-LK memberikan
kemudahan kepada petani dalam mendapatkan input produksi.
Tabel 25. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Sumber Input Produksi
Orang
Sumber Input Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik Anorganik Semiorganik Anorganik
KKT-LK 24
3 4
2 Pedagangtoko
6 4
26 20
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
6.2.3.3. Penjualan Hasil Panen
Petani di lokasi penelitian menjual outputnya kepada KKT-LK atau tengkulak. Petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK menjual hasil
outputnya ke koperasi dengan persentase masing-masing sebesar 96.67 Persen dan 85.71 Persen, sedangkan petani padi semiorganik dan anorganik non anggota
KKT-LK sebagian besar menjual kepada tengkulak dengan persentase sebesar 53.33 Persen dan 59.09 Persen Tabel 26. Hal ini mengindikasikan bahwa KKT-
LK membantu petani dalam penjualan hasil output. Tabel 26. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Tujuan Penjualan
Hasil Panen Orang
Tujuan Penjualan Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Tidak Dijual 3
3 KKT-LK
29 6
11 6
Tengkulak 1
1 16
13
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Berdasarkan informasi yang didapat di lapang diketahui bahwa seratus persen petani responden yang merupakan anggota KKT-LK baik petani padi
semiorganik maupun anorganik tidak mengalami kendala dalam berusahatani Tabel 27. Kendala yang dimaksud adalah dalam mendapatkan modal, input
pertanian, alat-alat pertanian, dan pemasaran output. Hal ini mengindikasikan bahwa KKT-LK memiliki peran yang penting dalam mengembangkan usahatani
padi di Desa Ciburuy dan desa sekitarnya.
Tabel 27. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Kendala dalam Berusahatani
Orang
Kendala Bertani Anggota KKT-LK
Semiorganik Anorganik
Ya Tidak
30 7
Total 30
7
Sumber: Data Primer 2012
VII. FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SEMIORGANIK DAN ANORGANIK
Analisis faktor produksi menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi semiorganik dan anorganik. Analisis
faktor produksi dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor produksi yang digunakan terhadap produksi padi semiorganik maupun anorganik.
Berikut ini akan dijelaskan hasil analisis faktor produksi usahatani padi semiorganik dan anorganik.
7.1. Faktor Produksi Usahatani Padi Semiorganik
Fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas yang diaplikasikan pada usahatani padi semiorganik. Fungsi produksi usahatani
padi semiorganik didapatkan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diestimasi mempengaruhi produksi padi semiorganik ke dalam persamaan
regresi linear berganda. Pengolahan data menggunakan metode OLS dengan bantuan program EViews 7 Lampiran 7. Hasil estimasi fungsi produksi usahatani
padi semiorganik dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Usahatani Padi Semiorganik
Variabel Koefisien
Simpangan Baku t-hit
P VIF
Konstanta 4.7615
0.423 11.244
0.000 LL
0.0275 0.021
1.286 0.204
1.510 BN
0.8298 0.077
10.750
0.000
1.399 KPS
0.1277 0.045
2.820 0.007
1.564 KDG
0.0024 0.002
1.549 0.128
1.553 UREA
0.0345 0.038
0.902 0.371
1.564 NPK
0.0042 0.002
1.696 0.096
1.226 TKSL
0.0165 0.060
0.276 0.783
1.714 D
1
0.0004 0.030
0.012 0.991
1.420 R-sq = 0.82
R-sqadj = 0.79 Durbin Watson =1.790
F
hit
=29.167 Prob F
hit
= 0.000 Sumber: Data Diolah 2012
Ke terangan: Nyata pada taraf α = 0.20