Pendapatan Usahatani Padi Berdasarkan Status Penguasaan Lahan

8.3. Pendapatan Usahatani Padi Berdasarkan Status Penguasaan Lahan

Pendapatan usahatani padi berdasarkan status penguasaan lahan bertujuan untuk membandingkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada masing-masing strata usahatani padi berdasarkan status penguasaan lahan. Status penguasaan lahan di lokasi penelitian pada usahatani padi dibedakan menjadi penggarap pemilik, penyewa, dan bagi hasil. Rata-rata pendapatan usahatani padi berdasarkan status penguasaan lahan dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Tabel 32. Tabel 32. Rata-rata Pendapatan Usahatani Padi Berdasarkan Status Penguasaan Lahan RpHaMT No. Uraian Usahatani Padi Pemilik Sewa Bagi Hasil

1. Penerimaan

14 609 341.40 15 617 869.63 7 361 464.99 2. Total biaya tunai 8 390 426.63 10 070 671.48 6 047 893.62 3. Total biaya diperhitungkan 3 956 247.82 1 566 716.17 3 815 578.77 4. Biaya total 2+3 12 346 674.45 11 637 387.65 9 863 472.39 5. Pendapatan atas biaya tunai 1-2 6 218 914.77 5 547 198.15 1 313 571.37 6. Pendapatan atas biaya total 1-4 2 262 666.95 3 980 481.98 -2 502 007.40 7. RC ratio atas biaya tunai 12 1.74 1.55 1.22 8. RC ratio atas biaya total 14 1.18 1.34 0.75 Sumber: Data Diolah 2012 Berdasarkan Tabel 32, pendapatan atas total biaya tunai usahatani padi penggarap pemilik menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari total biaya tunai, sedangkan RC ratio atas total biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani padi penggarap pemilik menguntungkan. Pendapatan atas biaya total usahatani padi penggarap pemilik menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total, sedangkan RC ratio atas biaya total menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani padi penggarap pemilik menguntungkan. Pendapatan atas total biaya tunai usahatani padi penggarap penyewa menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari total biaya tunai, sedangkan RC ratio atas total biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani padi penggarap penyewa menguntungkan. Pendapatan atas biaya total usahatani padi penggarap penyewa menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total, sedangkan RC ratio atas biaya total menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani padi penggarap penyewa menguntungkan. Pendapatan atas total biaya tunai usahatani padi penggarap bagi hasil menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari total biaya tunai, sedangkan RC ratio atas total biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani padi penggarap bagi hasil menguntungkan. Pendapatan atas biaya total usahatani padi penggarap bagi hasil menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih kecil dari biaya total, sedangkan RC ratio atas biaya total menunjukkan nilai yang kurang dari satu atau secara ekonomi usahatani padi penggarap bagi hasil tidak menguntungkan. Pendapatan dan RC ratio atas total biaya tunai menunjukkan bahwa usahatani padi penggarap pemilik lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi penggarap penyewa dan bagi hasil, sedangkan pendapatan dan RC ratio atas biaya total menunjukkan bahwa pendapatan usahatani padi penggarap penyewa lebih menguntungkan dibandingkan strata lainnya. Hal ini dikarenakan penerimaan usahatani padi penggarap penyewa lebih besar. Biaya total usahatani padi penggarap pemilik lebih besar dikarenakan adanya biaya diperhitungkan atas sumberdaya yang dimiliki petani, sehingga usahatani padi penggarap pemilik hanya menguntungkan secara finansial saja. Pendapatan usahatani padi penggarap bagi hasil lebih rendah dibandingkan strata lainnya, karena adanya bagi hasil pendapatan antara panggarap dan pemilik lahan.

8.4 Pendapatan