lanjut. Petani padi semiorganik non anggota KKT-LK sebagian besar berada pada kisaran usia tua dan usia lanjut dengan masing-masing berjumlah 13 Orang, yang
merupakan usia sudah tidak produktif. Petani padi anorganik non anggota KKT- LK didominasi oleh p
etani berusia lanjut ≥60 Tahun sebesar 45.45 Persen, artinya 45.45 Persen petani padi anorganik non KKT-LK merupakan petani yang
sudah tidak produktif. Hal ini menunjukkan bahwa petani dari keempat strata didominasi oleh usia tidak produktif, sehingga hal ini dapat mengakibatkan
produksi dan pendapatan yang semakin menurun.
6.2.1.2. Pendidikan Formal dan Non Formal Petani Padi
Pendidikan formal petani padi responden di lokasi penelitian mulai dari Sekolah Dasar SD sampai Sekolah Menengah Atas SMA. Sebaran petani padi
responden berdasarkan tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Formal Orang
Pendidikan Formal Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Tidak Lulus SD 2
1 2
3 Lulus SD
21 5
23 12
Lulus SMP 5
1 3
1 Lulus SMA
2 2
6
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Tabel 14 menunjukkan bahwa petani padi semiorganik dan anorganik anggota dan non anggota KKT-LK sebagian besar hanya mengenyam pendidikan
formal sampai lulusan SD. Hal ini mengindikasikan bahwa rendahnya tingkat pendidikan petani responden di daerah tersebut. Rendahnya tingkat pendidikan
akan berpengaruh terhadap keputusan usahatani dan kemampuan petani dalam menyerap informasi dan teknologi untuk mengembangkan usahatani yang dijalani,
sehingga berdampak pada produktivitas output dan pendapatan yang rendah.
Tabel 15. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Non Formal
Orang
Mendapatkan Pendidikan Non
Formal Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Ya 22
4 6
11 Tidak
8 3
24 11
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Tabel 15 menunjukkan bahwa lebih dari 50 Persen petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK mendapatkan pendidikan non
formal berupa penyuluhan maupun pelatihan tentang pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK
memiliki pengetahuan yang lebih dalam mengembangkan usahataninya. Petani padi semiorganik non anggota KKT-LK masih banyak yang belum mendapatkan
penyuluhan dan pelatihan tentang pertanian yaitu sebesar 80 Persen. Petani padi anorganik non anggota KKT-LK baik yang mendapatkan penyuluhan maupun
yang tidak persentasenya sebesar 50 Persen. Hal ini mengindikasikan bahwa petani yang merupakan anggota KKT-LK mendapatkan kemudahan dalam
mendapatkan pelatihan dan penyuluhan yang dapat menambah pengetahuan petani tentang budidaya padi, sehingga dapat meningkatkan produksi padi.
6.2.1.3. Status Usahatani dan Status dalam Kelompok Tani