Tabel 15. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Non Formal
Orang
Mendapatkan Pendidikan Non
Formal Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Ya 22
4 6
11 Tidak
8 3
24 11
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Tabel 15 menunjukkan bahwa lebih dari 50 Persen petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK mendapatkan pendidikan non
formal berupa penyuluhan maupun pelatihan tentang pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK
memiliki pengetahuan yang lebih dalam mengembangkan usahataninya. Petani padi semiorganik non anggota KKT-LK masih banyak yang belum mendapatkan
penyuluhan dan pelatihan tentang pertanian yaitu sebesar 80 Persen. Petani padi anorganik non anggota KKT-LK baik yang mendapatkan penyuluhan maupun
yang tidak persentasenya sebesar 50 Persen. Hal ini mengindikasikan bahwa petani yang merupakan anggota KKT-LK mendapatkan kemudahan dalam
mendapatkan pelatihan dan penyuluhan yang dapat menambah pengetahuan petani tentang budidaya padi, sehingga dapat meningkatkan produksi padi.
6.2.1.3. Status Usahatani dan Status dalam Kelompok Tani
Status usahatani dibedakan menjadi dua yaitu usahatani sebagai pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. Status usahatani memperlihatkan besarnya waktu
atau perhatian yang dicurahkan petani dalam menjalankan usahataninya. Usahatani sebagai pekerjaan utama dapat diartikan bahwa petani mencurahkan
lebih banyak waktunya untuk usahatani yang dijalankannya. Besarnya waktu yang dicurahkan petani dalam menjalankan usahatani akan berdampak terhadap proses
produksi, sehingga berimplikasi terhadap hasil produksi. Sebaran petani padi responden berdasarkan status usahatani dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Status Usahatani Orang
Status Usahatani Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Pekerjaan Utama 17
4 21
21 Pekerjaan Sampingan
13 3
9 1
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Tabel 16 menunjukkan bahwa petani padi pada masing-masing strata menjadikan usahatani yang dijalani sebagai pekerjaan utama dengan persentase
masing-masing diatas 50 Persen atau lebih dari sebagian petani dari masing- masing strata menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Hal ini dapat
diartikan bahwa sebagian besar pendapatan yang diterima oleh petani dari masing- masing strata berasal dari usahatani yang dijalani.
Tabel 17. Sebaran Petani Padi Responden Berdasarkan Status dalam Kelompok Tani
Orang
Status Kelompok Tani Anggota KKT-LK
Non Anggota KKT-LK Semiorganik
Anorganik Semiorganik
Anorganik
Anggota kelompok tani 30
6 17
8 Non anggota kelompok tani
1 13
14
Total 30
7 30
22
Sumber: Data Primer 2012
Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui bahwa sebagian besar atau lebih dari 80 Persen petani padi semiorganik dan anorganik anggota KKT-LK
tergabung dalam kelompok tani. Petani padi semiorganik non anggota KKT yang tergabung dalam kelompok tani hanya 17 Orang atau hanya 56.67 Persen. Petani
padi anorganik non anggota KKT-LK yang tergabung dalam kelompok tani hanya delapan Orang atau hanya 36.36 Persen dari jumlah responden petani padi
anorganik non anggota KKT-LK. Keterlibatan petani dalam kelompok tani
mempengaruhi pengetahuan petani tentang budidaya padi, sehingga berdampak terhadap produksi dan pendapatan petani.
6.2.1.4. Pengalaman Bertani Padi