Analisis Pendapatan Usahatani Penelitian Terdahulu

2.4. Analisis Pendapatan Usahatani

Usahatani adalah cara memanfaatkan dan memadukan sumberdaya yang terbatas untuk mencapai manfaat yang maksimal Suratiyah, 2009. Penerimaan usahatani didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima petani dari penjualan produk usahatani. Penerimaan merupakan perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual output tersebut. Biaya usahatani didefinisikan sebagai sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian input usahatani. Debertin 1986, membedakan biaya menjadi dua yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani walaupun belum berproduksi. Biaya tetap contohnya adalah biaya sewa lahan dan depresiasi mesin pertanian, bangunan, dan peralatan pertanian. Biaya variabel adalah biaya produksi yang berubah sesuai dengan tahapan produksi yang dilakukan. Biaya variabel contohnya adalah biaya benih, herbisida, insektisida, pupuk, dan lain-lain. Selisih antara penerimaan yang didapatkan dengan biaya usahatani disebut pendapatan usahatani.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu terkait pertanian padi organik yang dapat dijadikan referensi adalah penelitian Poetryani 2011, Prayoga 2010, dan Gultom 2011 yang dapat dilihat pada Tabel 5. Penelitian terdahulu terkait analisis produksi dan pendapatan adalah penelitian Amri 2011, Finanda 2011, dan Haryani 2009 yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Penelitian Terdahulu tentang Padi Organik No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 1. Antari Poetryani 2011 Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Organik dengan Anorganik Kasus: Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor 1. Menganalisis perbandingan efisiensi usahatani padi organik dengan anorganik dari sisi biaya produksi dan pendapatan. 2. Mengestimasi perbandingan pendapatan usahatani padi organik dengan anorganik. 3. Mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik dengan anorganik. Analisis efisiensi usahatani, analisis pendapatan usahatani, dan analisis regresi OLS. 1. RC ratio biaya total usahatani padi organik sebesar 5.87, sedangkan RC ratio biaya total usahatani padi anorganik sebesar 3.43. 2. Pendapatan rata-rata usahatani padi organik lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik yaitu masing-masing sebesar Rp 7.90 Juta dan Rp 6.81 Juta. 3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya usahatani padi organik adalah jumlah benih dan tenaga kerja, sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani organik adalah biaya tenaga kerja, produksi gabah organik, dan harga gabah organik. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya usahatani padi anorganik adalah jumlah benih, jumlah pupuk TSP, dan harga benih, sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan adalah biaya tenaga kerja dan produksi gabah. 2. Adi Prayoga 2010 Produktivitas dan Efisiensi Teknis Usahatani Padi Organik Lahan Sawah Menganalisa produktivitas, efisiensi teknis dan sumber in- efisiensi teknis padi organik, dan membandingkan dengan padi konvensional. Pendekatan produktivitas faktor total, fungsi produksi frontier, dan model regresi linier. Usahatani padi organik tahun ke-8 dan tahun ke-5 lebih produktif dibandingkan usahatani padi konvensional. Tingkat efisiensi teknis yang dicapai bervariasi antara 0.47 –0.96 dengan rata- rata 0.70. Efisiensi teknis usahatani padi organik tahun ke-8 dan tahun ke-5 lebih tinggi dibandingkan usahatani padi konvensional. Hasil penelitian juga menemukan bahwa jumlah anggota keluarga usia produktif dan frekuensi mengikuti penyuluhan berpengaruh menurunkan in-efisiensi teknis. 17 Tabel 5. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 3. Lamretta Gultom 2011 Analisis Pendapatan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Sehat Studi Kasus: Gapoktan Silih Asih di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat 1. Menganalisis tingkat pendapatan yang diperoleh dalam usahatani padi sehat 2. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sehat. Analisis pendapatan dan analisis fungsi produksi Cobb- Douglas 1. Usahatani padi sehat secara umum menguntungkan dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp 2 405 039.56 dan nilai RC biaya total sebesar 1.22. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sehat yaitu pupuk kompos, pupuk urea, pupuk phonska, dan pestisida nabati. Tabel 6. Penelitian Terdahulu tentang Analisis Produksi dan Pendapatan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 1. Alfian Nur Amri 2011 Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor 1. Menganalisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu POB di Desa Pasirlaja. 2. Menganalisis pendapatan petani dalam usahatani ubi kayu di Desa Pasirlaja. 3. Menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani ubi kayu di Desa Pasirlaja. Analisis kualitatif penerapan pedoman usahatani ubi kayu, analisis pendapatan usahatani, dan analisis efisiensi. 1. Budidaya ubi kayu di Desa Pasirlaja belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman usahatani ubi kayu POB. Ketidaksesuaian tersebut terletak pada struktur dan tekstur tanah, pola penanaman, dan proses pemupukan. 2. Pendapatan atas biaya tunai dari usahatani ubi kayu sebesar Rp 10 799 012.60, sedangkan pendapatan atas biaya total sebesar Rp 6 279 598.36. 3. Analisis Efisiensi usahatani ubi kayu menunjukkan bahwa penggunaan faktor- faktor produksi belum efisien secara ekonomi. Hal ini dikarenakan rasio antara NPM dan BKM pada masing-masing faktor produksi tidak sama dengan satu. 18 Tabel 6. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 2. Ira Tria Finanda 2011 Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usaha Pembesaran Lele Dumbo Studi Kasus: CV Jumbo Bintang Lestari 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi usaha pembesaran lele dumbo di CV Jumbo Bintang Lestari 2. Menganalisis efisiensi produksi usaha pembesaran lele dumbo di CV Jumbo Bintang Lestari 3. Menganalisis pendapatan usaha pembesaran lele dumbo di CV Jumbo Bintang Lestari Analisis regresi OLS, analisis efisiensi dan analisis pendapatan. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha pembesaran lele dumbo adalah padat penebaran, pakan pelet, pakan tambahan, pupuk, probiotik, dan kapur. 2. Analisis efisiensi menunjukkan bahwa faktor- faktor produksi belum efisien secara ekonomi, agar efisien padat penebaran harus dikurangi sedangkan pakan pelet dan pakan tambahan perlu ditambahkan. Pupuk, probiotik, dan kapur agar mencapai kondisi efisiensi secara ekonomi, maka penggunaannya harus berdasarkan dosis yang dianjurkan. 3. Total pendapatan usaha pembesaran lele dumbo sebasar Rp 213 397 108 per periode pembesaran, dengan RC sebesar 1.12. 3. Dewi Haryani 2009 Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah Pada Program Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu di Kabupaten Serang Propinsi Banten. 1. Menganalisis efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis petani padi sawah pada peserta program PTT dan bukan peserta program PTT. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi petani padi sawah pada peserta program PTT dan bukan peserta program PTT. Analisis efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis, serta fungsi produksi frontier. 1. Petani program PTT memiliki efisiensi teknis yang lebih tinggi dibandingkan petani bukan program PTT, namun secara alokatif dan ekonomis belum efisien. 2. Hasil estimasi usahatani padi diketahui bahwa variabel benih, pupuk anorganik, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi baik pada petani program PTT, maupun petani bukan program PTT. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis pada petani program PTT adalah umur, pendidikan, dan dummy, sedangkan pada petani bukan program PTT adalah pendidikan, dependency ratio, partisipasi dalam kelompok tani, dan dummy. 19

2.6. Kebaruan Penelitian