batu ampedu, dan batuk darah. Hasil penelitian Mu’minah 2007 menyebutkan bahwa ekstrak etanol pada daun handeuleum dapat menurunkan kadar total lipid
dan kolesterol LDL dalam serum darah. Selain menurunkan kolesterol, ekstrak etanol yang diaplikasikan pada mencit juga menurunkan berat badan. Selain
bagian daun, bunga handeuleum juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi. Sumastuti 2000 menyatakan bahwa tanaman ini diduga mengandung
senyawa yang dapat merangsang pergerakan dinding usus. Saat ini, handeuleum telah terdaftar di BPOM sebagai salah satu bahan baku obat herbal. Pengakuan
handeuleum sebagai tanaman obat juga terlihat dari adanya tanaman ini sebagai salah satu tanaman obat yang dipamerkan pada ulang tahun Taman Lindung
Cibodas ke-156 Darmawan 2008.
2.3 Krakteristik Doleschallia bisaltide
Serangga Doleschallia bisaltide termasuk ke dalam ordo Lepidoptera famili Nymphalidae Braby 2000; Darrow 2007. Deskripsi James Cook University
2009 menyebutkan imago dari serangga ini berukuran kecil sampai sedang. Sebagian besar tubuhnya tertutup sisik halus. Imago D. bisaltide memiliki sayap
berwarna cokelat keemasan dengan warna cokelat tua kehitaman yang terletak di bagian ujung atas sayap Gambar 2.2 a. Berdasarkan pengamatan, imago jantan
memiliki warna sayap bagian dalam yang lebih atraktif dibandingkan imago betina Gambar 2.2b.
Gambar 2.2 Doleschallia bisaltide a bagian punggung sayap b imago jantan kanan dan betina kiri
d k
2 k
k K
G
p p
t D
B m
m b
d m
Serang daun. Telur
kluster berk 2009. Telur
kekuningan, kutubnya. B
Keragaan te
Gambar 2.3 Larva
pada bagian Gambar 2.3
pertama tor tungkai pal
Doleschallia Baringbing
menyatakan Biasan
memakan d bagian teng
Semakin lan dikatakan K
menghabisk 2008 meny
setara deng gga D. bisa
r tersebut d kisar antara 2
r D. bisaltide , kemudian
Biasanya tel lur D. bisalt
Telur dan l D. bisaltide
atas tubuhn 3b. Bagian
raks terdapa lsu Gibbs
a terdiri atas
dan Mardin n siklus hidup
nya larva D aun tanaman
gah daun d njut fase ins
Kristina dan kan 6 lembar
yebutkan lar an 6 lemba
altide umum
diletakkan tu 2-50 butir K
e berwarna p
berubah me lur ini akan
tide ditampil
larva D. bisa e
berwarna h nya dan dua c
n tubuh larv at tiga pasan
2008. Roj s lima instar
ningsih 200 p serangga in
D. bisaltide n inang dar
an pada ak star larva, se
n Mardining r daun hand
rva Dolescha ar daun. Ge
mnya meletak unggal atau
Kristina dan putih mutiara
enjadi benin n menetas d
lkan pada Ga
altide. A te
hitam mengk cabang duri
a terbagi at ng tungkai, s
jak dan Ro dengan lam
00, serta K ni berkisar 2
e hidup pad
i bagian pin khirnya men
emakin luas gsih 2008,
deuleum. Ha allia
dapat m ejala serang
kkan telur p dalam klus
n Mardining a. Warna ini
ng dengan b dalam kurun
ambar 2.3a.
lur B larva kilat dengan
di sepanjang tas 13 segm
sedangkan p ohimat 200
ma pertumbuh Kristina dan
26-37 hari. da permuka
nggir kemud nghabiskan
daun yang satu larva
asil penelitia menghabiska
gan larva D ada permuk
ster. Jumlah sih 2008; C
i akan berub bintik hitam
n waktu sat
a instar 4 garis putih p
g bagian ata men. Pada tig
pada abdome 07 melapor
han rata-rata n Mardining
aan bawah dian meluas
seluruh bag dimakan. L
a D. bisaltid an Mardinin
an 369.9 cm
2
. bisaltide 10
kaan bawah h telur per
Checkerspot ah menjadi
m di bagian tu minggu.
putus-putus as tubuhnya
ga segmen en terdapat
rkan larva a 16.3 hari.
gsih 2008 daun dan
hingga ke gian daun.
Lebih lanjut de
mampu ngsih et al.
2
daun atau pada daun
tanaman berupa bekas gerigitan pada daun tanaman tersebut. Serangan umumnya berawal pada bagian pucuk tanaman, kemudian meluas ke daun yang lebih tua.
Larva D. bisaltide termasuk defoliator, sehingga serangannya dapat menghabiskan seluruh daun tanaman. Gejala serangan larva D. bisaltide ditampilkan pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Gejala serangan larva Doleschallia bisaltide pada tanaman handeuleum. A daun, B pucuk, C tajuk
Whittaker dan Feeny 1971 yang dipertegas oleh Schoonhoven et al. 2005 menyatakan bahwa kolonisasi suatu famili tanaman umumnya berasosiasi dengan
hama tertentu. Hal ini menyebabkan sering ditemukan hama dari satu famili memiliki inang dari famili yang sama. Berdasarkan observasi yang dilakukan
Cook dan Vargo 2000 di Kepulauan Samoa, Australia, dan Papua Nugini, diketahui bahwa inang utama larva D. bisaltide adalah tanaman dari famili
Acanthaceae, terutama handeuleum Graptophyllum pictum dan Pseuderanthemum carruthersii
. Inang sekunder dari serangga ini adalah famili Moraceae.
2.4 Interaksi Tanaman dengan Serangga