Pendahuluan STUDI PREFERENSI PELETAKAN TELUR OLEH IMAGO

46 November-December 2009 as main plot, and 13 caricature plant accessions as sister plot. The experiment was conducted at BALITTRO. Tukey test result n=39, p0.001 showed that the highest egg numbers were the ones which put on November-December, followed by June-July and May-June. The testing on 13 accessions showed that oviposition preference on accession 12 were less and different. The highest egg numbers was on accession 1, 5, and 9. Anthocyanin, chlorophyll, saponin, and CN ratio influence D. bisaltide oviposition preference. Selection to resistance character in caricature plant based on oviposition activity can be conducted by using plant chlorophyll contain. D. bisaltide tend to used high contain of some caricature plant’s toxic phytochemical compounds to put their eggs. Based on oviposition activity, accession 12 was expected as resistance accession, while accession 1, 5, and 9 were susceptible accessions. Key words: Oviposition preference, chlorophyll, resistance selection, caricature plant’s phytochemical.

4.2 Pendahuluan

Tanaman handeuleum merupakan tanaman herba bermanfaat. Keluarga Acanthaceae ini telah sejak lama digunakan masyarakat suku sunda, begitu pula dengan masyarakat daerah maluku dan papua sebagai tanaman obat Khumaida et al. 2008. Daun handeuleum diketahui mengandung flavonoid yang dapat mematikan bakteri dan berefek katartik, alkaloid, steroid, saponin, glikosida, serta emolien dan lendir Willaman 1995; Isnawati 2003. Tanaman handeuleum berguna untuk mengobati penyakit wasir, melancarkan air seni, membersihkan darah menstruasi dan nifas, rematik, bisul, dan penyakit lainnya Anonim 2008. Dalam pengembangan secara komersial, Doleschallia bisaltide Lepidoptera: Nymphalidae merupakan hama penting yang tidak saja menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen simplisia. D. bisaltide merupakan serangga dengan tipe metamorfosis holometabola. Panda dan Kush 1995 menyatakan bahwa preferensi makan serangga dengan tipe metamorfosis holometabola sangat ditentukan oleh preferensi peletakan telur oleh imago, sebab larva instar pertama tidak memiliki sayap, sehingga jangkauan makannya tidak terlalu luas. Karenanya tingkat preferensi peletakan telur pada imago D. bisaltide dapat dijadikan parameter untuk menentukan tingkat resistensi tanaman handeuleum. 47 Ladner dan Altizer 2005 menyatakan secara alami, serangga memiliki respon berbeda terhadap tanaman dengan karakter yang berbeda. Schoonhoven et al. 2005 menambahkan bahwa perbedaan respon tersebut merupakan hasil interaksi antara organ kemoreseptor pada tubuh serangga dengan tanaman pada fase penerimaan tanaman inang. Begitu pula dengan interaksi antara tanaman handeuleum dengan D. bisaltide. Khusus bagi imago betina, kandungan senyawa pada tanaman tidak hanya berfungsi dalam penentuan relung yang cocok untuk aktivitas makan, tetapi juga untuk aktivitas peletakan telur. Lavoie dan Oberhauser 2004 menyatakan bahwa morfologi tanaman, kandungan nitrogen, serta kandungan metabolit sekunder turut mempengaruhi perilaku pemilihan situs peletakan telur oleh imago betina. Ladner dan Altizer 2005 menambahkan bahwa seleksi tanaman inang bagi serangga keluarga Nymphalidae umumnya dipengaruhi oleh ukuran dan umur tanaman inang, begitu juga kandungan glikosida tanaman inang. Namun hasil penelitian Stefanescu et al. 2006 menunjukkan bahwa ukuran tanaman tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kluster telur yang diletakkan Nymphalidae pada tanaman tertentu. Kandungan fitokimia tanaman dalam satu spesies dapat sangat bervariasi. Variasi tersebut merupakan hasil interaksi antara genetik, status nutrisi, serta kondisi lingkungan tumbuh tempat tanaman tersebut hidup. Hal inilah yang menyebabkan varietas tanaman tertentu dari satu spesies tidak begitu disukai serangga, sedangkan varietas lainnya sangat disukai. Berdasarkan hasil penelitian Khumaida 2008 diketahui bahwa 38 aksesi tanaman handeuleum mengandung senyawa metabolit sekunder dengan konsentrasi yang bervariasi. Pada penelitian ini, 13 dari 38 aksesi tersebut digunakan untuk menguji tingkat resistensi setiap aksesi terhadap D. bisaltide berdasarkan preferensi peletakan telur oleh imago betina D. bisaltide pada 13 aksesi tanaman handeuleum tersebut.

4.3 Tujuan