48
4.4 Hipotesis
1.
Terdapat hubungan yang erat antara karakter fitokimia dan atau morfologi tanaman handeuleum terhadap preferensi peletakan telur imago
D. bisaltide
.
2. Terdapat perbedaan tingkat preferensi peletakan telur oleh imago betina D.
bisaltide pada 13 aksesi handeuleum
4.5 Metodologi Penelitian 4.5.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada tiga periode pengujian, yakni periode Mei-Juni 2009, Juni-Juli 2009, dan periode November-Desember 2009. Penelitian dilakukan
di rumah kaca kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik BALITTRO yang terletak di daerah Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.
4.5.2 Rancangan Percobaan
Perlakuan preferensi oviposisi imago D. bisaltide pada 13 aksesi handeuleum disusun menggunakan Rancangan Tersarang Nested Design dengan rancangan
lingkungan RKLT Rancangan Kelompok Lengkap Teracak. Aksesi handeuleum dan ulangan tersarang pada periode pengujian. Model matematik rancangan
tersarang adalah sebagai berikut: Y
ijk
= µ + W
i
+ K
k
W
i
+ A
j
W
i
+ WA
ij
+ ε
ijk
Dimana, Y
ijk
: nilai pengamatan pada waktu ke-i aksesi handeuleum ke-j dan kelompok ke k,
μ : rataan umum
W
i
: pengaruh utama waktu aplikasi ke - i A
j
W
i
: pengaruh utama aksesi handeuleum ke – j dalam waktu aplikasi K
k
W
i
: pengaruh kelompok ke k dalam waktu aplikasi WA
ij
: komponen interaksi dari waktu aplikasi ke - i dan aksesi handeuleum ke – j
ε
ijk
: galat lingkungan Penelitian ini menggunakan 13 aksesi handeuleum yang terdiri dari 3 ulangan.
Masing-masing ulangan terdiri dari 3 tanamanaksesi.
49
4.5.3 Persiapan Tanaman Uji
Tiga belas aksesi tanaman handeuleum yang digunakan berasal dari perbanyakan vegetatif menggunakan stek dari tanaman induk yang sebelumnya telah
dikoleksi Khumaida et al. pada tahun 2008. Stek ketigabelas aksesi handeulem dipotong sepanjang 15 cm, kemudian ditanam pada media pasir dan dipelihara
hingga muncul daun dan akar. Bibit berumur sebulan dipindahkan ke media tanaman dengan perbandingan tanah: pupuk kandang: sekam bakar 1:1:1. Bibit kemudian
dipelihara dalam rumah kasa dengan naungan 55 hingga perlakuan. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman dua kali sehari dan pemupukan dengan kandungan
NPK berimbang. Pada saat pengujian preferensi peletakan telur, semua aksesi handeuleum yang digunakan masih dalam fase vegetatif.
Tanaman sumber nektar imago D. bisaltide terdiri atas Ixora sp. dan Hydrangea sp
. yang telah memasuki fase generatif. Tanaman ini berasal dari nurseri tanaman hias di daerah Bogor. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman
dua kali sehari. Bunga yang telah gugur, dibuang. Tanaman yang tidak lagi memiliki tunas bunga diganti dengan tanaman yang memiliki bunga mekar.
4.5.4 Persiapan Serangga Uji