22
3.4 Hipotesis
Terdapat perbedaan karakter morfologi pada 13 aksesi handeuleum. Terdapat perubahan komposisi fitokimia pada 13 aksesi handeuleum setelah terserang larva D.
bisaltide.
3.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan berupa pengamatan pada beberapa karakter morfologi dan fitokimia 13 aksesi handeuleum untuk mengidentifikasi
mekanisme resistensi tanaman handeuleum.
3.5.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan karakter morfologi dan pengumpulan sampel untuk pengujian fitokimia 13 aksesi tanaman handeuleum dilakukan pada bulan November sampai
Desember 2009. Pengambilan sampel fitokimia, karakter morfologi, serta pengujian kandungan metabolit sekunder dan metabolit primer dilakukan di Balai Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatik BALITTRO, Bogor. Analisis kandungan pigmen 13 aksesi tanaman handeuleum dilakukan di Laboratorium Research Group Crop
Improvement RGCI, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Pengamatan
keragaan dan kerapatan trikoma dilakukan di Laboratorium Ekofisiologi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB.
3.5.2 Persiapan Tanaman Uji
Tanaman uji yang digunakan berasal dari perbanyakan vegetatif 13 aksesi handeuleum. Tanaman tersebut dipelihara dalam rumah kasa. Selama perawatan,
penyiraman dilakukan 2 kali sehari dan diberi pupuk sebulan sekali dengan perbandingan komposisi N:P:K 1:1:1. Untuk pengujian kandungan fitokimia, setiap
aksesi handeuleum dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, daun langsung dipanen tanpa diberi perlakuan sebagai sampel daun sebelum terserang.
Kelompok kedua, tanaman diinfestasikan larva D. bisaltide selama satu hari kemudian dipanen sebagai sampel daun setelah tanaman terserang. Hal ini mengacu
pada pernyataan Rosenthal dan Janzen 1979 bahwa tanaman akan merespon gangguan herbivora dengan memproduksi metabolit sekunder sebagai pertahanan
23 kualitatif minimal 12 jam setelah tanaman tersebut dikonsumsi herbivora. Kedua
kelompok
sampel tersebut dikeringkan pada suhu 40
o
C dan diekstrak sebelum dianalisis. Asal daerah ketigabelas aksesi yang diuji dtampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Asal dan deskripsi 13 aksesi handeuleum yang diuji
Kode Asal Lokasi
Bentuk dan warna daun Batang
01 Bogor, Jawa Barat
jorong, ungu Ungu
02 Manoko, Jawa Barat
jorong, ungu Ungu
03 Jawa Timur
jorong, ungu Ungu
04 Kalimantan Tengah
jorong, ungu Ungu
05 Kalimantan Selatan
jorong, ungu Ungu
06 Soabali 2 Maluku
jorong, ungu Ungu
07 Salahutu Maluku
jorong, ungu Ungu
08 BTN Maluku
jorong, ungu Ungu
09 Angkasa Dok V Jayapura, Papua
jorong, ungu Ungu
10 Pegunungan Cyclops Sentani, Papua
jorong, ungu Ungu
11 Cigombong Papua
jorong, ungu Ungu
12 Menteng Bogor, Jawa Barat
lanset, variegata hijau-putih Hijau
13 Malabar Pengalengan, Jawa Barat
jorong, ungu Ungu
3.5.3 Persiapan serangga uji