Kesimpulan STUDI PREFERENSI PELETAKAN TELUR OLEH IMAGO

62 teori tinggi-rendahnya kandungan klorofil tidak berpengaruh terhadap kandungan steroid dan glikosida. Akan tetapi, seleksi berdasarkan kandungan klorofil mungkin akan mempengaruhi kandungan flavonoid pada tanaman. Dengan demikian, terdapat indikasi bahwa seleksi resistensi berdasarkan tingginya kandungan klorofil akan mempengaruhi kualitas tanaman handeuleum sebagai tanaman obat Karena itu, disarankan untuk melakukan seleksi independent cooling atau seleksi indeks untuk sifat resistensi tanaman dan kandungan obat yang tinggi. Aksesi 12 merupakan aksesi dengan kandungan klorofil tertinggi dari 13 aksesi handeuleum yang diujikan. Proporsi kandungan klorofil terhadap pigmen antosianin dan karotenoid pada aksesi ini juga tinggi, yakni 6:1:3.Aksesi 12 memiliki kandungan glikosida dan steroid yang tinggi. Akan tetapi, kandungan flavonoid tergolong rendah. Pada aksesi 12, kandungan ketiga senyawa tersebut mengalami penurunan setelah terserang larva Berdasarkan hal tersebut maka aksesi ini dapat dijadikan tetua donor gen resistensi, namun diperlukan pemuliaan lebih lanjut untuk perbaikan komponen bioaktif sebelum dilepas menjadi verietas.

4.7 Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Preferensi peletakan telur tertinggi terdapat pada aksesi 1, 5, dan 9 2. Preferensi peletakan telur terendah terdapat pada aksesi 12 3. Berdasarkan aktivitas peletakan telur, aksesi 12 merupakan aksesi putatif resisten, sedangkan aksesi 1, 5, dan 9 adalah aksesi putatif rentan. 4. Senyawa antosianin, klorofil, saponin, dan CN rasio pada tanaman handeuleum mempengaruhi preferensi peletakan telur D.bisaltide 5. Kandungan klorofil dapat dijadikan kandidat karakter seleksi untuk resistensi handeuleum terhadap D. bisaltide berdasarkan aktivitas peletakan telur 6. Tingginya kandungan alkaloid, tanin, dan glikosida cenderung digunakan D. bisaltide sebagai petunjuk untuk meletakkan telur pada tanaman handeuleum 7. Diperlukan perbaikan karakter komponen bioaktif pada aksesi 12 8. Pengujian aktivitas peletakan telur sebaiknya dilakukan pada periode November-Desember.

BAB V STUDI AKTIVITAS MAKAN LARVA

D. bisaltide PADA TIGA BELAS AKSESI HANDEULEUM

5.1 Abstrak

Serangan larva serangga Doleschallia bisaltide Lepidoptera: Nymphalidae merupakan masalah utama dalam pengembangan tanaman handeuleum. Salah satu solusi dalam menangani serangan serangga tersebut adalah menggunakan varietas resisten. Dalam rangka perakitan varietas resisten, diperlukan pengetahuan mengenai besarnya dampak kerusakan akibat serangan larva D. bisaltide pada 13 aksesi handeuleum serta mekanisme pertahanan setiap aksesi handeuleum terhadap serangga tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan setiap aksesi tanaman handeuleum. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan diidentifikasi awal tingkat resistensi masing-masing aksesi tanaman handeuleum terhadap serangan larva D. bisaltide, dengan tujuan akhir akan dilakukan seleksi aksesi handeuleum berdasarkan aktivitas makan larva D. bisaltide. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009, bertempat di BALITTRO. Rancangan yang digunakan adalah RKLT non faktorial. 13 aksesi handeuleum sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan terendah terdapat pada aksesi 7 dan 13; dan tertinggi terdapat pada aksesi 2. Berdasarkan kategori resistensi, aksesi 7, 8, 12, dan 13 merupakan aksesi resisten, aksesi 2, 5, dan 9 merupakan aksesi rentan, sedangkan resistensi 6 aksesi handeuleum lainnya termasuk moderat. Kandungan alkaloid, serat, dan C organik berpengaruh langsung terhadap aktivitas makan larva D. bisaltide . Kandungan serat dapat dijadikan kriteria seleksi untuk sifat resistensi tanaman handeuleum berdasarkan aktivitas makan larva D. bisaltide. Kata kunci: tingkat resistensi, aktivitas makan, kriteria seleksi Abstract The Damage because Larval of Doleschallia bisaltide Lepidoptera: Nymphalidae attack is a serious problem on caricature plant development. One of the solutions for carrying out larval attack is by using resistance variety. in order to get a resistant variety needed a knowledge concerning damage impact of larva D. bisaltide attack to 13 accessions of caricature plant and defense mechanism of each accession. The objectives of the research were to know the damage level on each accession. We also interest to do early investigation about resistance level of each accession to larval D. bisaltide attack. The final objectiveness of the research was doing selection for resistance trait based on feeding activity of larval of D. bisaltide. The research was done in August 2009 at BALITTRO. The experiment used Randomize Completely Block Designed with one factor, 13 caricature plant accessions as treatment. The result showed that the lowest attack level were on accession 7 and accession 13, while the highest were on accession 2. The accession 7, 8, 12, and 13 was putatif resistance, accession 2, 5, and 9 was susceptible, and the