Analisis Lanskap Pembelajaran dan Lingkungan

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Lanskap

Analisis Lanskap merupakan suatu identifikasi komponen-komponen lanskap berupa objek hidup maupun tidak hidup yang saling berhubungan untuk menggali potensi sumberdaya alam yang berkelanjutan Pettit, Cartwright, Bishop, Lowell, Pullar, Duncan, 2008. Karya arsitektur lanskap yang baik dan bernilai tinggi yaitu apabila tapak yang direncanakan adalah fungsional dan estetis serta mendukung keberadaan dan kelestarian kondisi lingkungan yang disertai kesejahteraan dan kenyamanan pemakainya. Sesuai prinsip dasar ilmu Arsitektur Lanskap, bagaimana mengorganisasi suatu ruang dengan elemennya agar secara fungsional berdaya guna dan secara estetika bernilai indah. Prinsip sederhana ini bermuara pada perpaduan nilai fungsional dan estetika.

2.2 Pembelajaran dan Lingkungan

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun Joesafira, 2010. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi melingkari. Pengertian lainnya yaitu kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur- unsur biotik makhluk hidup, abiotik benda mati dan budaya manusia. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan 5 dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan yang ada di sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas Dumyati, 2012.

2.3 Sekolah Alam