61
2. Desain
Dalam suatu taman, terdapat dua karakter desain taman yaitu taman formal dan taman informal. Karakter ini tentu akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ada di
dalamnya. Karakter taman formal terletak pada taman penerimaan sampai dengan batas ruang edukasi dan taman informal dimulai dari ruang edukasi, ruang bermain,
dan ruang penyangga dengan kesan yang ditampilkan rileks dan dinamis. Kombinasi formal dan informal pada masing-masing sekolah menciptakan suasana yang nyaman,
area sekolah jauh dari kesan monoton, ditambah lagi kedua sekolah ini lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan kelas.
Penataan taman formal di area penerimaan memiliki estetika yang tinggi, rapih dan tertata sehingga pengguna yang datang akan merasa disambut oleh pihak sekolah.
Sedangkan untuk area edukasi dan area sekitar sekolah yang bersifat informal diciptakan agar siswa yang belajar tidak merasa terkekang dan merasa bebas dengan
kondisi lingkungan yang terbuka dan dinamis menyerupai alam sebenarnya. Proporsi yang diberikan kedua sekolah untuk taman informal dan formal adalah
80 berbanding 20. Taman informal yang didapatkan memiliki ciri-ciri asimetris dengan tanaman yang berstrata rendah ketinggi dengan warna tanaman yang
bergradasi dan banyak ditemui aktivitas seperti bermain dan belajar. Sedangkan untuk taman formal yang berada di area penerimaan lebih bersifat kaku yang hanya ditemui
aktivitas berjalan saja dengan tanaman yang hampir seragam di setiap alurnya. Taman bersifat informal dikedua sekolah ini dikatakan sesuai karena dilihat dari
segi pengguna yang didominasi oleh usia anak-anak dan kegiatan yang lebih banyak digunakan di area taman sekolah. Usia anak-anak lebih menyukai hal yang bersifat
dinamis dan bebas tanpa adanya batasan kecuali tanaman terutama yang bersifat kaku. Selain itu dari segi pengelolaannya, lebih mudah pemeliharaannya sehingga
dapat berkelanjutan. Taman-taman yang berada disekolah diidentifikasi berdasarkan jenis atau fungsi
tanaman. Misalnya saja untuk taman dengan beraneka macam tanaman obat maka diberi nama taman obat. Semua taman yang berada di kedua sekolah selalu dikunjungi
oleh masyarakat sekolah yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Sekolah Alam Bogor maupun Sekolah Alam Cikeas keduanya sama-sama menampilkan taman
yang terbaik bagi siswanya. Kedua sekolah ini sama-sama memiliki taman obat dan
62 kebunsebagai media belajar dan area outbound untuk kegiatan melatih keberanian dan
kepemimpinan.
3. Lanskap Sekitar Tapak