Penilaian Ekonomi Wisata Goa Pawon

lokal di lokasi wisata. Tabel 23 menunjukkan biaya pengeluaran tenaga kerja di objek wisata Goa Pawon dan keterangan lebih jelas pada Lampiran 6. Tabel 23 Biaya Pengeluaran Tenaga Kerja Goa Pawon Tahun 2013 Jenis Biaya Pengeluaran Tenaga Kerja Total Biaya Pengeluaran Rpbulan Rata-Rata Biaya Pengeluaran Rpbulan Proporsi terhadap Pengeluaran Total Konsumsi di lokasi wisata 1 750 000 291 667 71.43 Total biaya pengeluran di lokasi wisata a 1 750 000 291 667 71.43 Biaya Transportasi Biaya Listrik 190 000 31 667 7.76 Kebutuhan rumah tangga sabun mandi dan cuci 320 000 53 333 13.06 Biaya Komunikasi 190 000 31 667 7.76 Total biaya pengeluaran di luar lokasi wisata b 700 000 116 667 28.57 Total c=a+b 2 450 000 408 333 100.00 Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2013 Rendahnya penghasilan yang diterima oleh tenaga kerja digunakan sebagian besar untuk kebutuhan konsumsi pangannya sebesar 71.43, sisanya untuk biaya lain seperti biaya listrik, biaya kebutuhan harian, dan biaya komunikasi. Tenaga kerja tidak membutuhkan biaya transportasi untuk bekerja karena lokasi wisata berdekatan dengan rumah mereka. Dampak lanjutan dari kegiatan wisata Goa Pawon ditunjukkan dengan total biaya kebutuhan konsumsi pangannya per bulan di sekitar lokasi wisata sebesar Rp 1 750 000, karena biaya lainnya yang dikeluarkan tenaga kerja dilakukan di luar lokasi wisata. Sebagian besar tenaga kerja lokal menyatakan bahwa penghasilan yang mereka terima hanya mencukupi kebutuhan pangan saja, mereka mengandalkan penghasilan lain yang didapatkan dari luar kegiatan wisata.

7.4 Nilai Pengganda dari Pengeluaran Wisatawan

Dampak ekonomi dari pengeluaran wisatawan yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan wisata dapat diukur dengan efek pengganda multiplier dari aliran uang yang terjadi. Nilai multiplier dari aliran uang di objek wisata Goa Pawon Tahun 2013 pada Tabel 24 menunjukan Keynesian Local Income Multiplier objek wisata Goa Pawon memiliki nilai sebesar 1.18. Nilai tersebut mempunyai arti peningkatan pengeluaran pengunjung sebesar 1 000 rupiah akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal sebesar 1180 rupiah. Tabel 24 Nilai Multiplier Objek Wisata Goa Pawon Tahun 2013 Kriteria Nilai Pengeluaran wisatawan di lokasi wisata per bulan E 10 550 000 Pendapatan unit usaha per bulan D 8 260 000 Pendapatan tenaga kerja per bulan N 2 450 000 Pengeluaran tenaga kerja di lokasi wisata per bulan U 1 750 000 Keynesian Income Multiplier D+N+U E 1.18 Ratio Income Multipler Type 1 D+N D 1.30 Ratio Income Multplier Type 2 D+N+U D 1.51 Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2013 Dampak ekonomi langsung dari pengeluaran pengunjung dirasakan oleh pemilik unit usaha berupa pendapatan yang diterimanya. Sedangkan dampak tidak langsung dari pengeluaran pengunjung dirasakan oleh tenaga kerja lokal di lokasi wisata berupa pendapatan yang mereka dapatkan dari lokasi wisata. Nilai Ratio Income Mutiplier Type 1 didapatkan sebesar 1.30 yang artinya apabila terjadi peningkatan 1 000 rupiah pendapatan unit usaha dari pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1 300 rupiah pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak langsung dan tidak langsung berupa pendapatan pemilik unit usaha dan pendapatan tenaga kerja lokal. Nilai Ratio Income Multiplier Type 2 sebesar 1.51 yang berarti setiap peningkatan 1 000 rupiah pengeluaran wisatawan berimplikasi pada peningkatan sebesar 1 510 rupiah pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak langsung, tak langsung, dan induced berupa pendapatan pemilik unit usaha, penghasilan tenaga kerja lokal, dan pengeluarannya untuk konsumsi di tingkat lokal. Objek wisata Goa Pawon memberikan dampak ekonomi terhadap perekonomian masyarakat lokal sekitar lokasi wisata walaupun dampak yang dirasakan masyarakat lokal relatif rendah. Goa Pawon merupakan objek tujuan wisata minat khusus bersifat ekowisata berupa usaha mekanisme pembangunan yang berkelanjutan dimana perjalanan wisata alam yang menjaga kelestarian kawasan yang dilindungi dengan memberikan peluang ekonomi dan kesejahteraan kepada masyarakat setempat The International Ecotourism Society TIES 1990. Nilai multiplier ini dapat ditingkatkan seiring dengan pengembangan objek wisata, peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, serta peran pemerintah daerah sebagai pengelola untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan mengenai kewirausahaan dan pariwisata.

VIII. ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA GOA PAWON

Analisis Strenghness, Weakness, Opportunities, and Threats SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman pengembangan potensi objek wisata. Hasil analisis SWOT yang dilakukan dapat menjadi salah satu dasar perumusan alternatif strategi pengelolaan dalam pengembangan objek wisata bagi stakeholder dan pengelola wisata Goa Pawon. Strategi pengembangan yang baik dapat meningkatkan nilai keberadaan dan dampak ekonomi wisata. Pemerintah daerah sebagai pengambil keputusan perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada wisata Goa Pawon serta peluang dan ancamannya yang dapat dimanfaatkan dan dihindari. Formulasi alternatif strategi meliputi dua tahapan yaitu tahap masukan dan tahan pencocokan. Tahap masukan merupakan tahap mengidentifikasi serta menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation dan EFE External Factor Evaluation. Selanjutnya, tahap pencocokan merupakan perumusan strategi menggunakan analisis matriks IE dan SWOT.

8.1 Identifikasi Faktor Internal Wisata Goa Pawon

Analisis internal diidentifikasi dari bidang-bidang fungsional objek wisata yang mencakup kondisi keuangan, kegiatan operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia. Hal tersebut menunjukan kekuatan dan kelemahan objek wisata. Faktor-faktor kekuatan strenghtness internal wisata Goa Pawon meliputi adanya perencanaan yang berkelanjutan, letak objek wisata yang strategis, mudahnya aksesibilitas, lokasi yang bersih dan nyaman, dan objek wisata minat khusus yang memiliki keindahan alam. Berikut penjelasan faktor kekuatan internal objek wisata Goa Pawon : 1. Adanya perencanaan yang berkelanjutan Goa Pawon sebagai objek wisata yang masih dikembangkan dan terus dilakukan pembangunan memiliki perencanaan berkelanjutan. Penetapan