purbakala dan artefak. Keindahan panorama alam pertanian, sungai, karst, dan hutan yang dimiliki berpotensi sebagai daya tarik wisata. Masyarakat setempat
tergolong masyarakat ramah dengan tutur bahasa yang sopan menjadi potensi pelayanan wisatawan. Jajanan dan makanan khas buatan asli masyarakat setempat
dapat dikembangkan seperti dodol jambu. Potensi-potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan pengelola sebaik mungkin dengan ide inovasi agar Goa Pawon
lebih indah dan menarik bagi wisatawan. 4. Strategi WT
Strategi WT bersifat defensif dengan meminimalkan atau mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal David,2009. Alternatif
strategi WT yang dapat diterapkan adalah melakukan pemasaran wisata melalui promosi wisata melalui media cetak maupun elektronik seperti pembuatan blog
wisata, pemasangan iklan di surat kabar, pembuatan pamflet dan billboard, kerja sama dengan sekolah, lembaga pendidikan, dan travel wisata. Promosi wisata
berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung. Semakin banyak masyarakat mengetahui objek wisata dan penawaran wisatanya, semakin ramai
wisatawan berkunjung. Promosi objek wisata dilakukan dengan mengadakan acara di lokasi wisata yang menarik perhatian masyarakat, seperti pertunjukan
kebudayaan, bersih-bersih goa, dan lainnya. Promosi wisata merupakan pendorong kemajuan berkembangnya kawasan wisata Goa Pawon.
IX. SIMPULAN DAN SARAN 9.1
Simpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan mengenai Analisis Ekonomi Wisata Goa Pawon di Kawasan Karst Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten
Bandung Barat, maka dapat disimpulkan : 1. Variabel yang mempengaruhi kunjungan para wisatawan adalah tingkat
pendidikan terakhir, jumlah tanggungan wisatawan, dan tingkat penghasilan. Surplus ekonomi per individu per kunjungan adalah Rp 25 651. Nilai
ekonomi wisata dari keberadaan objek wisata Goa Pawon adalah sebesar Rp 102 604 000 per tahun.
2. Nilai dampak ekonomi yang diperoleh dari nilai Keynesian Income Multiplier yaitu sebesar 1.18, nilai Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1.30, dan
nilai Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1.51. Keberadaan objek wisata Goa Pawon memberikan dampak ekonomi secara langsung direct, dampak
secara tidak langsung indirect dan lanjutan induced terhadap masyarakat lokal walaupun masih dalam skala kecil.
3.
Berdasarkan hasil analisis SWOT terbentuk formulasi strategi pengelolaan objek wisata Goa Pawon, antara lain: melanjutkan master plan serta
memberikan dukungan terhadap pembangunan dengan potensi alam sekitar, peningkatan sumber daya
manusia, pengembangan sarana dan prasarana penunjang yang sesuai, meningkatkan kekhasan wisata dengan sejarah dan
alam sekitarnya, dan melakukan promosi wisata.
9.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kesimpulan yang dijelaskan maka saran yang dapat disampaikan sebagai masukan dalam pengembangan Kawasan
Wisata Goa Pawon adalah : 1. Pelestarian sumberdaya di kawasan wisata Goa Pawon dilakukan oleh
kerjasama masyarakat dan pemerintah daerah dengan cara konservasi, pemeliharaan, serta perawatan agar potensi alam berkembang dan nilai
keberadaan kawasan wisata meningkat. 2. Peningkatan kualitas pelayanan oleh pengelola berupa pembangunan dan
pengembangan atribut wisata yang edukatif dan menarik serta melengkapi fasilitas sarana prasarana penunjang wisata dapat meningkatkan pengeluaran
wisatawan yang akan meningkatkan dampak ekonomi. 3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat perlu
melakukan promosi wisata melalui paket wisata ke sekolah-sekolah dan tours and travel, pamflet, reklame, majalah pariwisata, blog, dan lainnya agar
terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. 4. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai
perbandingan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar antara sektor pariwisata dan pertambangan.