Identifikasi Faktor Eksternal Wisata Goa Pawon

Tabel 27 Hasil Analisis SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S 1. Adanya perencanaan yang berkelanjutan 2. Letak objek wisata yang strategis 3. Mudahnya aksesbilitas 4. Lokasi yang bersih dan nyaman 5. Objek wisata minat khusus yang memiliki keindahan alam Kelemahan W 1. Koordinasi antara pengelola dan petugas 2. Kurangnya promosi objek wisata 3. Jumlah wisata yang ditawarkan masih sedikit 4. Rendahnya kelengkapan sarana dan prasarana 5. Ketidakjelasan kepemilikan lahan objek wisata 6. Rendahnya SDM 7. Terhambatnya pendanaan Peluang O 1. Keputusan Gubernur Jawa Barat 2. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar 3. Meningkatnya minat masyarakat terhadap ekowisata bersejarah Kekuatan-Peluang SO 1. Pengelola melanjutkan master plan yang sudah direncanakan dan memberikan dukungan terhadap pembangunan. S1,S2,S3,S4,S5,O1,O2, O3 Kelemahan-Peluang WO 1. Peningkatan sumber daya manusia. W1,W5,W6,O1,O2 2. Pengembangan sarana dan prasarana penunjang yang sesuai. W2,W3,W4,W7,O3 Ancaman T 1. Berkembangnya objek wisata lain di sekitar Kabupaten Bandung Barat 2. Maraknya penambangan liar di sekitar objek wisata Kekuatan-Ancaman ST 1. Meningkatkan kekhasan wisata dengan potensi dan alamnya. S1,S2,S3,S4,S5,T1,T2 Kelemahan-Ancaman WT 1. Melakukan promosi melalui berbagai media cetak maupun elektronik. W1,W2,W3,W4,W5,W6, W7, T1,T2 Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2013 1. Strategi SO Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk meningkatkan peluang eksternal David,2009. Berdasarkan analisis matriks SWOT, alternatif strategi SO yang dihasilkan yaitu pengelola melanjutkan master plan yang sudah direncanakan seperti pembangunan museum Tutung Kusang yang bentuknya akan menyerupai goa dan kampung budaya yang memiliki ciri khas kebudayaan setempat serta memberikan dukungan secara moril maupun materil terhadap proses pembangunan dan pengembangannya. Goa Pawon memiliki kekuatan secara internal dan sangat berpotensi sebagai kawasan pariwisata yang kompetitif apabila dapat dikembangkan secara maksimal. Proses pengembangan membutuhkan dana, tenaga, dan waktu. Pembangunan dilakukan secara bertahap tetapi diharapkan terlaksana dengan baik dan tepat agar sumberdaya dan lingkungan di kawasan wisata dimanfaatkan dan tetap lestari. 2. Strategi WO Menurut David 2009, strategi WO memiliki tujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat diaplikasikan adalah peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan sarana prasarana penunjang yang sesuai. Sumber daya manusia merupakan faktor pendukung pengelolaan wisata agar berjalan dengan baik. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan merekrut dan melatih orang yang memiliki kapabilitas yang diperlukan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan, penguatan kelembagaan dengan cara koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, LSM, dan masyarakat serta pelatihan rutin mengenai kepariwisataan dan manajemennya. Kelengkapan sarana dan prasarana pada objek wisata memberikan kepuasan dan kenyamanan wisatawan. Perbaikan dan penataan kelengkapan sarana dan prasarana penunjang wisata merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Fasilitas pelengkap seperti area jajanan, toilet, mushola, balai riung, jalan setapak, pusat informasi wisatawan, taman bermain, dan lainnya merupakan penunjang bagi objek wisata agar pengunjung wisata senang berwisata di Goa Pawon. 3. Strategi ST Strategi ST menggunakan kekuatan internal objek wisata untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal David,2009. Alternatif strategi pengembangan dengan menggunakan metode SWOT didapatkan hasil alternatif ST adalah meningkatkan kekhasan wisata dengan potensi wisata dan panorama alam sekitar. Kekhasan wisata Goa Pawon menjadi ciri khas yang berbeda dengan wisata lainnya. Kekhasan Goa Pawon dapat dimanfaatkan dengan maksimal dari potensi kawasan wisata seperti konservasi keanekaragaman flora fauna yang memiliki habitat di Goa dan sekitarnya, keberadaan stone garden di kawasan wisata, Goa Pawon dikelilingi gunung kapur dan karst kelas 1 yang tergolong masih asri dari penambangan kapur, goa gamping yang memiliki nilai sejarah terutama di bidang arkeologi, peninggalan purbakala dan artefak. Keindahan panorama alam pertanian, sungai, karst, dan hutan yang dimiliki berpotensi sebagai daya tarik wisata. Masyarakat setempat tergolong masyarakat ramah dengan tutur bahasa yang sopan menjadi potensi pelayanan wisatawan. Jajanan dan makanan khas buatan asli masyarakat setempat dapat dikembangkan seperti dodol jambu. Potensi-potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan pengelola sebaik mungkin dengan ide inovasi agar Goa Pawon lebih indah dan menarik bagi wisatawan. 4. Strategi WT Strategi WT bersifat defensif dengan meminimalkan atau mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal David,2009. Alternatif strategi WT yang dapat diterapkan adalah melakukan pemasaran wisata melalui promosi wisata melalui media cetak maupun elektronik seperti pembuatan blog wisata, pemasangan iklan di surat kabar, pembuatan pamflet dan billboard, kerja sama dengan sekolah, lembaga pendidikan, dan travel wisata. Promosi wisata berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung. Semakin banyak masyarakat mengetahui objek wisata dan penawaran wisatanya, semakin ramai wisatawan berkunjung. Promosi objek wisata dilakukan dengan mengadakan acara di lokasi wisata yang menarik perhatian masyarakat, seperti pertunjukan kebudayaan, bersih-bersih goa, dan lainnya. Promosi wisata merupakan pendorong kemajuan berkembangnya kawasan wisata Goa Pawon.