6.1.3 Penghasilan Individu
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diketahui koefisien bertanda negatif memiliki arti bahwa rendahnya penghasilan seseorang akan
semakin meningkatkan frekuensi kunjungan. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal dimana semakin tinggi penghasilan yang didapatkan akan
meningkatkan frekuensi kunjungan wisatanya. Nilai probability didapatkan sebesar 0.046 yang nyata pada taraf 5.
Berdasarkan keadaaan di lapangan, Goa Pawon merupakan objek wisata baru yang belum ditetapkan biaya tarif masuk, sarana prasarana yang belum
lengkap, dan wisatawan sebagian besar memiliki jarak relatif dekat untuk ke lokasi wisata sehingga biaya yang dikeluarkan relatif murah. Pengunjung yang
memiliki penghasilan lebih tinggi akan mencari tujuan wisata lain yang lebih baik.
6.1.4 Biaya Perjalanan
Koefisien biaya perjalanan bertanda positif tidak sesuai dengan hipotesis yang diharapkan bahwa semakin rendah biaya perjalanan wisata akan semakin
meningkatkan frekuensi kunjungannya. Nilai probability sebesar 0.573 tidak berpengaruh nyata pada taraf α. Biaya perjalaann yang tidak sesuai dengan
hipotesis dikarenakan jika wisatawan memiliki motivasi dan tujuan dalam aktifitas utama rekreasinya, maka berapapun biaya perjalanan biaya konsumsi,
biaya sewa alat, biaya transportasi, dan biaya lainya akan dikeluarkan untuk mencapai kebutuhan hiburannya. Frekuensi kunjungan wisatawan dipengaruhi
oleh biaya perjalanannya. Besar dan kecilnya biaya perjalanan menjadi pertimbangan dalam keputusan pengunjung untuk berwisata.
6.1.5 Usia
Koefisien bernilai positif sesuai dengan hipotesis, semakin meningkatnya usia wisatawan akan meningkatkan frekuensi kunjungan individu per bulan.
Diketahui bahwa nilai probability variabel 0.304 dan tidak berpengaruh nyata pada taraf α. Usia wisatawan menentukan jenis rekreasi hiburan yang akan dipilih.
Semakin meningkatnya usia akan semakin mengerti tentang pengetahuan dan informasi yang terdapat pada objek wisata.
6.1.6 Waktu Tempuh
Tanda koefisien pada variabel waktu tempuh adalah negatif dan sesuai dengan hipotesis yang diharapkan bahwa semakin lamanya waktu yang ditempuh
untuk mencapai lokasi wisata, akan semakin menurunkan frekuensi kunjungan individu. Hasil analisis didapatkan bahwa waktu tempuh tidak signifikan terhadap
taraf α. Waktu tempuh ke lokasi wisata menjadi pertimbangan bagi wisatawan karena mempengaruhi biaya perjalanan, waktu luang yang tersedia serta
keputusan wisatawan untuk berekreasi ke lokasi tersebut.
6.1.7 Jenis Kelamin
Koefisien variabel bertanda positif sesuai dengan hipotesis bahwa jenis kelamin laki-laki 1 dominan berwisata ke Goa Pawon dibanding perempuan 0.
Jenis kelamin memiliki nilai probability sebesar 0.093, tidak berpengaruh nyata pada taraf 5. Wisata Goa Pawon yang berada di alam terbuka dan menantang
dalam pendakian, panjat tebing serta penelusuran goa lebih cocok untuk laki-laki. Laki-laki menyukai tantangan dan memiliki energi yang lebih banyak dibanding
perempuan.
6.1.8 Sifat Kunjungan
Sifat kunjungan wisatawan memiliki tanda positif yang berarti wisatawan yang datang ke Goa Pawon didominasi oleh kelompok berjumlah lebih dari 20
orang 1 dibanding kelompok berjumlah kurang sama dengan 200. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis penelitian. Wisata Goa Pawon bersifat ekowisata yang
belum memiliki biaya tarif masuk. Rombongan tersebut biasanya adalah pelajar, mahasiswa, atau peneliti dan sekelompok orang yang memiliki tujuan spiritual
dan mencari ilmu kebudayaan.
6.2 Penilaian Ekonomi Wisata Goa Pawon
Nilai ekonomi total dari keberadaan objek wisata dianalisis dari surplus konsumen dengan pendekatan biaya perjalanan. Perhitungan nilai ekonomi
kawasan wisata Goa Pawon dapat dilihat pada Tabel 19.