Dampak Ekonomi ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEGIATAN WISATA GOA PAWON

2. Kurangnya promosi objek wisata Dalam pengembangan pariwisata, dibutuhkan pemasaran berupa promosi yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pasar dengan baik agar produk dan jasa yang dipasarkan sesuai dengan keinginan konsumen dan mendorong kegiatan pariwisata. Wisata Goa Pawon belum melakukan pemasaran dan promosi dikarenakan pembangunan kawasan wisata belum terwujud sepenuhnya, hanya Goa Pawon sendiri yang masih ditawarkan. Sehingga hanya baru terdapat reklame wisata dan petunjuk jalan saat memasuki objek wisata tersebut. 3. Jumlah wisata yang ditawarkan masih sedikit Dalam perencanaan pembangunan yang digambarkan dalam maket master plan bahwa dalam kawasan wisata ini akan terdapat museum arkeologi Tutung Kusang yang menyimpan artefak-artefak bersejarah Goa Pawon, adanya kampung budaya, adanya sarana wisata kuliner, jogging track, dan lain-lain. Pada fakta di lapangan, objek wisata yang ditawarkan masih Goa Pawon saja. 4. Rendahnya kelengkapan sarana dan prasarana Objek wisata Goa Pawon sebagai kawasan lindung maupun pariwisata harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga kegiatan wisata dapat berjalan dengan baik. Fasilitas yang disediakan hanya berupa balai riung dan toilet. Kurangnya perawatan membuat fasilitas yang tersedia menjadi kurang baik fungsinya. Penambahan sarana penunjang seperti area jajanan dan rumah makan, mushola, hotel, pusat informasi, taman bermain, dan lainnya akan melengkapi kegiatan wisata. Perhatian khusus diperlukan dalam kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana wisata agar mendukung kegiatan pariwisata. 5. Ketidakjelasan kepemilikan lahan di objek wisata Lokasi wisata yang berada di daerah pemukiman masyarakat perlu diketahui kepemilikan lahannya. Kondisi lahan yang digunakan merupakan sebagian lahan pemerintah sebagian lainnya merupakan milik masyarakat sekitar. Salah satu kawasan wisata yang akan dibangun museum arkeologi merupakan tanah hibah dari masyarakat sekitar. Kejelasan dalam hak kepemilikan lahan perlu diketahui dan ditetapkan agar terhindar dalam masalah sengketa dan lainnya di masa depan. 6. Rendahnya sumber daya manusia Objek wisata Goa Pawon belum lengkap dalam sarana penunjang pariwisata, dimana Goa Pawon belum menyediakan pemandu wisata untuk melayani pengunjung dalam berwisata. Fasilitas informasi wisata tourism information center belum tersedia sehingga pengetahuan mengenai objek wisata masih rendah diketahui oleh wisatawan. Hal tersebut menyebabkan pengunjung yang ingin mengetahui objek wisata Goa Pawon bertanya kepada petugas wisata. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkuantitas dalam pengelolaan serta pemeliharaan kawasan wisata merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu objek wisata. Pemandu wisata adalah salah satu sumber daya manusia yang dibutuhkan objek wisata. Jumlah petugas wisata Goa Pawon adalah tiga orang. Rendahnya jumlah sumber daya manusia serta rendahnya pengetahuan sumber daya manusia yang bekerja di lokasi wisata tentang pariwisata berdampak terhadap informasi dan pengetahuan yang ingin diketahui oleh wisatawan. 7. Terhambatnya pendanaan Pembangunan kawasan wisata yang sudah direncanakan berjalan secara bertahap. Hal tersebut terkendala dengan masalah dana pembangunan. Dana yang dibutuhkan cukup besar. Alokasi dana pembangunan kawasan wisata berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kab.Bandung Barat. Kerjasama antara keduanya perlu ditingkatkan agar pembangunan kawasan wisata ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaannya.

8.2 Identifikasi Faktor Eksternal Wisata Goa Pawon

Analisis eksternal dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi objek wisata. Analisis tersebut dilihat dari faktor yang mempengaruhi kinerja wisata Goa Pawon seperti faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, serta persaingan dalam industri sejenis. Faktor peluang eksternal yang dimiliki objek wisata Goa Pawon antara lain keputusan Gubernur Jawa Barat, terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar, dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ekowisata bersejarah. 1. Keputusan Gubernur Jawa Barat Keputusan Gubernur mengenai kawasan wisata Goa Pawon merupakan kawasan yang dlindungi memberikan dampak positif pada lingkungan. Larangan