Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar atau grafik serta perhitungan matematik. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan diolah dengan SPSS 16 dan Microsoft Excel 2007. Tabel 2 Matriks Metode Analisis Data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1. Mengestimasi nilai ekonomi wisata Goa Pawon Wawancara menggunakan kuisioner dengan pengunjung mengenai biaya perjalanan yang dikeluarkan. Travel Cost Method 2. Menghitung dampak ekonomi kegiatan wisata alam pada kawasan wisata Goa Pawon Wawancara dengan pengunjung mengenai pengeluaran wisatawan di lokasi wisata. Wawancara dengan unit usaha dan tenaga kerja mengenai pendapatan dan pengeluaran di lokasi wisata. Multiplier Effect 3. Menganalisis strategi pengelolaan wisata Goa Pawon Wawancara mendalam dengan key person mengenai faktor internal dan eksternal kawasan wisata. Analisis SWOT

4.4.1 Analisis Permintaan Wisata Goa Pawon dengan Travel Cost Method

Analisis fungsi permintaan wisata Goa Pawon dilakukan dengan menggunakan metode biaya perjalanan atau Travel Cost Method khususnya biaya perjalanan individu atau Individual Travel Cost Method ITCM Fauzi 2004. Fungsi permintaan yang dirumuskan dalam penelitian ini dengan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 + e ............1 Keterangan : Y = frekuensi kunjungan per individu ke Goa Pawon kali X 1 = biaya perjalanan individu ke Goa Pawon Rporang X 2 = tingkat penghasilan Rpbulan X 3 = tingkat pendidikan terakhir responden tahun X 4 = usia responden tahun X 5 = waktu tempuh dari tempat tinggal ke Goa Pawon jam X 6 = jumlah tanggungan orang X 7 = jenis kelamin 1 = laki-laki, 0 = perempuan X 8 = sifat kunjungan responden 0 : ≤ 20 orang, 1 : 20 orang b = konstanta b 1 -b 8 = koefisien regresi e = error term Juanda 2007 menyatakan bahwa hipotesis penelitian disusun untuk mempermudah proses analisis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk X 1 , X 5 , X 6 0, dan X 2 , X 3, X 4, X 6, X 7, X 8 0. Hipotesis penelitian diuji dengan uji tanda koefisien pada variabel bebas X i . Tanda positif suatu koefisien variabel bebas menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari variabel tersebut, akan meningkatkan frekuensi kunjungan. Sebaliknya tanda negatif menunjukkan semakin meningkatnya nilai suatu variabel akan menurunkan frekuensi kunjungan wisatawan. Pengujian asumsi atau uji parameter menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui apakah model fungsi permintaan tersebut layak atau tidak. Uji parameter tersebut antara lain: 1. Uji Kenormalan Menurut Gujarati 2006 data atau observasi yang jumlahnya sekurang- kurangnya dari 30 mendekati sebaran normal, apapun distribusi probabilitas yang mendasarinya. Data dalam penelitian ini jumlahnya lebih dari 30, disimpulkan data telah mendekati sebaran normal sehingga diketahui bahwa statistik t dapat dikatakan sah. Salah satu uji yang dilakukan untuk meyakini data mendekati sebaran normal adalah uji Kolmogorov Smirnor. Hasil uji Kolmogorov Smirnor dapat dilihat pada hasil analisis regresi berganda yaitu pada tabel One Sample Kolmogorov Smirnov Test. 2. Uji Multikolinear Multikolinear merupakan salah satu masalah yang sering timbul dalam Ordinary Least Square OLS, yaitu terjadinya hubungan korelasi yang kuat antar peubah-peubah bebas. Masalah multikolinear dapat diketahui dengan melihat langsung melalui output regresi berganda, dengan melihat nilai VIF, dimana jika nilai VIF 10 maka terdapat masalah multikolinear. 3. Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi metode pendugaan metode kuadrat terkecil adalah homoskedastisitas, yaitu ragam galat konstan dalam setiap amatan. Pelanggaran atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melakukan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan melakukan regresi nilai standar residual terhadap variabel bebas dalam model. Jika P-value lebih besar dari taraf nyata yang dipakai α maka model tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika P-value lebih kecil dari taraf nyata yang dipakai α maka model tersebut terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.4.2 Analisis Nilai Ekonomi Wisata Goa Pawon

Biaya perjalanan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pengunjung dalam satu kali perjalanan rekreasi meliputi biaya konsumsi selama rekreasi, biaya transportasi, biaya dokumentasi, dan biaya-biaya lain. Dihitung dengan rumus: BP = TR + DC + KR + LL ........................................................................... 2 Keterangan : BP = biaya perjalanan rata-rata Rporanghari TR = biaya transportasi Rporanghari DC = biaya dokumentasi Rp KR = biaya konsumsi selama rekreasi Rporanghari LL = biaya lain-lain Rp Nilai ekonomi wisata Goa Pawon dihitung berdasarkan nilai surplus konsumen. Surplus konsumen merupakan selisih antara total kesediaan yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk suatu unit barang tertentu dengan pembayaran yang dilakukannya. Surplus konsumen dalam regresi linier berganda dihitung dengan rumus sebagai berikut: SK = V 2 2ß 1 ...................................................................................................... 3 Keterangan: SK : surplus konsumen V 2 : jumlah kunjungan 2ß 1 : koefisien dari biaya perjalanan

4.4.3 Analisis Dampak Ekonomi Wisata Goa Pawon Terhadap Masyarakat Sekitar

Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa kegiatan wisata META, 2001. Menganalisis dampak ekonomi memerlukan informasi penting terkait dengan : 1 proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, 2 proporsi pengeluaran dan pendapatan unit usaha di lokasi wisata dari pengeluaran pengunjung 3 proporsi perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal. Informasi yang diperoleh digunakan dalam memperkirakan dampak langsung direct, tidak langsung