25
untuk mendapatkan sampel yang baru.
Metode ini dipilih karena populasinya relatif homogen sehingga memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui gambaran umum usaha produksi
tempe dan struktur biaya. Data tersebut ditampilkan dalam bentuk tabulasi dan grafik untuk menyederhanakan data agar mudah dibaca, sedangkan analisis
kualitatif dilakukan untuk menganalisis upaya penyesuaian yang dilakukan oleh pengrajin tempe dalam mengatasi kenaikan harga kedelai. Dalam
penelitian ini analisis kuantitatif dilakukan dengan bantuan alat perangkat lunak software Microsoft Excel 2007.
4.4.1 Analisis Struktur Biaya
Analisis struktur biaya dilakukan dengan mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada usaha produksi tempe. Struktur biaya tersebut terdiri
atas biaya tetap dan biaya variabel. Metode perhitungan struktur biaya usaha selengkapnya disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4.
Struktur Biaya Produksi Usaha Tempe.
Uraian Sebelum kenaikan harga
kedelai tahun 2012 Setelah kenaikan harga kedelai
tahun 2012 Biaya tetap:
- Penyusutan alat - Transportasi
Jumlah biaya tetap Rata-rata
Biaya Variabel: -Kedelai
-Ragi -Bahan Bakar
-Plastik -Daun pisang
-Tenaga kerja -Listrik
Jumlah biaya variabel Rata-rata
Untuk mendapatkan total biaya TC diperoleh dengan cara menjumlahkan total biaya tetap TFC dengan total biaya variabel TVC yang dirumuskan
sebagai berikut : TC = TFC + TVC
26 Untuk menghitung total biaya rata-rata ATC adalah dengan menjumlahkan
biaya tetap rata-rata AFC dengan biaya variabel rata-rata AVC. Biaya penyusutan peralatan produksi dihitung berdasarkan metode
penyusutan garis lurus atau rata-rata, yaitu nilai pembelian dikurangi taksiran nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis, rumus yang digunakan yaitu:
Penyusutan = Nilai beli Rp – Nilai sisa Rp Umur Ekonomis tahun
Sementara untuk menghitung seberapa besar penerimaan yang diperoleh pengrajin dapat dihitung dengan perkalian jumlah produk yang dijual dikalikan
dengan harga produk yang dijual. Sementara untuk menghitung keuntungan yaitu total penerimaan dikurangi dengan total biaya. Hubungan dari penerimaan
dan biaya yang dikeluarkan dapat digunakan untuk melihat seberapa besar efisiensi usaha yang dijalankan. Efisiensi usaha ini dapat dilihat dari besaran
nilai RC rasio. Rumus menghitung RC rasio yaitu : RC Rasio : Total Penerimaan
Total Biaya Keterangan :
RC rasio 1 : Usaha layak dan menguntungkan RC rasio = 1 : Impas
RC rato 1 : Usaha tidak menguntungkan
4.4.2 Analisis Upaya Penyesuaian Untuk Menyiasati Kenaikan Harga Kedelai