66
Tabel 20.
Upaya yang Dilakukan Untuk Menyiasati Kenaikan Harga Kedelai
Berdasarkan Skala Usaha Tempe di Citeureup Tahun 2012.
Upaya
Skala I
Skala II
Skal a III
Jumlah 1 Mengecilkan ukuran
tempe dan harga tetap
9 81,8
12 75
3 100
24 80
2 Mengecilkan ukuran dan menaikkan harga
- -
3 18,8
- -
3 10
3 Memperbesar ukuran dan menaikkan harga
- -
1 6,2
- -
1 3,3
4 Mengurangi produksi dan mengecilkan ukuran
tempe
2 18,2
- -
- -
2 6,7
Jumlah
11 100 16
100 3
100 30
100
7.2 Perubahan Keuntungan Berdasarkan Jenis Upaya yang Dilakukan
Upaya yang dilakukan oleh pengrajin dinilai menguntungkan bagi pengrajin. Namun manakah upaya yang paling baik dilakukan dalam
menyiasati kenaikan harga kedelai tersebut masih belum dapat diketahui. Oleh karena itu, dengan membandingkan upaya yang dilakukan dengan keuntungan
yang diperoleh akan terlihat manakah upaya yang dinilai relatif paling baik. Berdasarkan Gambar 14, dapat diketahui bahwa adanya kenaikan harga kedelai
menyebabkan penurunan keuntungan. Perubahan keuntungan setelah kenaikan harga kedelai terlihat sangat tinggi sehingga pengrajin harus melakukan upaya.
Gambar 14 menunjukkan perbandingan keuntungan pengrajin pada kondisi sebelum kenaikan harga kedelai, setelah kenaikan harga kedelai
sebelum adanya upaya kontrol, dan setelah kenaikan harga kedelai setelah dilakukan upaya. Keuntungan kontrol yaitu keuntungan yang diperoleh dari
penerimaan sebelum kenaikan harga kedelai dengan dikurangi biaya setelah kenaikan harga kedelai. Perhitungan keuntungan ini untuk melihat berapa
penurunan keuntungan yang terjadi sebelum adanya upaya yang dilakukan. Adanya upaya yang dilakukan membantu pengrajin dalam menaikkan
keuntungan yang diperoleh. Berdasarkan analisis setelah adanya upaya yang telah dilakukan jumlah
keuntungan pengrajin meningkat. Apabila dibandingkan pada saat keadaan keuntungan kontrol atau sebelum adanya upaya dengan keadaan setelah adanya
67 upaya dapat dilihat jumlah keuntungan pengrajin meningkat. Jumlah
peningkatan keuntungan relatif paling tinggi adalah dengan melakukan upaya ke-2, sedangkan untuk upaya ke-4 terlihat relatif paling rendah. Sementara
peningkatan keuntungan dengan upaya ke-3 relatif lebih tinggi dibanding upaya ke-1. Jumlah peningkatan keuntungan dengan upaya ke-1 tidak setinggi dari
upaya ke-2, namun sebagian besar pengrajin melakukan upaya ini. Alasan pengrajin melakukan upaya ke-1 dikarenakan pengrajin tidak mau merugikan
konsumen terlalu tinggi, meskipun keuntungan yang diperoleh pengrajin tidak tinggi.
Gambar 14. Grafik Hubungan Keuntungan dan Upaya yang Dilakukan
Keterangan Upaya 1 : Mengecilkan ukuran tempe dan harga tetap
Upaya 2 : Mengecilkan ukuran tempe dan menaikkan harga Upaya 3 : Memperbesar ukuran tempe dan menaikkan harga
Upaya 4 : Mengurangi jumlah produksi dan mengecilkan ukuran tempe
Adanya upaya yang dilakukan sebenarnya sudah menaikkan harga tempe sebesar 10 persen dengan asumsi harga yang tidak berubah dan kuantitas
yang sama. Meskipun upaya-upaya yang dilakukan adalah merubah ukuran tempe. Upaya-upaya tersebut adalah upaya meningkatkan harga tempe yang
tidak terlihat jelas, dikarenakan upaya tersebut merupakan upaya diam-diam yang tanpa disadari konsumen. Meskipun demikian, keuntungan yang diperoleh
68 pengrajin tidak maksimal dikarenakan peningkatan harga kedelai lebih tinggi
dibanding peningkatan harga tempe yang dilakukan pengrajin. Berdasarkan analisis di atas upaya yang dinilai menguntungkan dilakukan dalam menyiasati
kenaikan harga kedelai adalah upaya ke-2 yaitu mengecilkan ukuran tempe dan menaikkan harga jual tempe. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan
keuntungan yang dihasilkan relatif paling tinggi dibandingkan dengan upaya lainnya.
69
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN