Perkembangan jumlah upaya effort

60 Gambar 25 Grafik produktivitas rata-rata bulanan per upaya tahun 2005-2006

4.1.2.4 Hasil tangkapan per unit upayaCPEU

Penjelasan tentang sumberdaya lemuru tidak cukup dijelaskan hanya dengan tingkat produksi saja, karena tingkat produksi juga sangat dipengaruhi oleh perubahan jumlah armada yang beroperasi. Tingkat penjelasan yang lebih proporsional adalah konsep perbandingan hasil produksi dengan jumlah upaya yang disebut catch per unit effort CPUE. CPUE ini yang lebih akurat untuk mengetahui tingkat perubahan produksi ikan. Seperti pada Tabel 12, terlihat bahwa hasil produksi tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu 38.617,008 ton dengan tingkat upaya sebanyak 5.993 dan terendah terjadipada tahun 2005 dengan hasil produksi 11.800,858 ton dengan tingkat upaya sebanyak 2.535, namun tingkat upaya tertinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu sebanyak 7.573 upaya. Tabel 12 Jumlah produksi per effort tahun 2005-2010 Tahun Produksi ton Effort std CPUE . std 2005 11.800,858 2.535 4,655 2006 18.631,641 3.233 5,763 2007 38.617,008 5.993 6,444 2008 31.806,666 5.797 5,487 2009 35.601,506 7.573 4,701 2010 17.854,857 3.329 5,364 61 Tingkat perubahan yang terjadi pada Tabel 13 tidak selalu sebanding lurus, dimana pada tingkat upaya besar belum tentu besar pula hasil produksi, ini sangat tergantung dari produktivitas dan tergambar pada CPUE. Tingkat CPUE tertinggi dihasilkan pada tahun 2007, yaitu 6,444 toneffort dan terkecil dihasilkan pada tahun 2005 yaitu sebesar 4,655 toneffort yang hampir sama dengan hasil tahun 2009, yaitu sebesar 4,701 toneffort. Penentuan tingkat upaya optimum yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu hasil tangkapan maksimum yang lestari tanpa mempengaruhi produktifitas stok secara jangka panjang, yang biasa di sebut hasil tangkapan maksimum lestari Maximum Sustainable YieldMSY. Model surplus produksi ini yang dipergunakan adalah model Schnute 1977, yang sebelumnya telah dilakukan pemilihan model terbaik. Pemilihan model yang terbaik ini didasarkan pada kesesuaian intersep yang positif, ini diasumsikan sebagai sesaat setelah armada pertama melakukan penangkapan pada suatu stok untuk pertama kalinya dan kemiringangradien harus negatif artinya CPUE harus menurun untuk setiap peningkatan upaya Lampiran 13. Selain kedua syarat tersebut juga dilakukan pemilihan nilai determinasi R 2 yang paling tinggi mengetahui kemampuan tingkat penjelasan model tersebut terhadap target. Berdasarkan kriteria tersebut dipilih satu model yang paling mendekati terhadap kondisi riel di lapangan. Model tersebut diperoleh persamaan regresi Y = 0,941376 - 0,07127 X 1 - 0,0001 X 2 atau Y = 13,208 E - 0,001436 E 2 , sehingga dapat diperoleh bahwa nila MSY adalah 30.379,917 tontahun dengan jumlah effort optimum sebesar 4.600 triptahun. Gambar 26 sangat jelas terlihat dimana posisi produksi lemuru pada tahun 2005-2010 berada pada dua kelompok, yaitu kelompok pertama berada dalam kurva MSY dan masih berada di sisi kiri effort optimal, artinya bahwa kegiatan proses produksi lemuru di Selat Bali belum optimal khususnya pada tahun 2005, 2006, dan 2010. Kelompok kedua berada di luar kurva MSY dan cenderung berada di kanan garis optimal effort, artinya bahwa proses produksi tahun 2007 – 2009 sudah melampaui batas produksi lestari lemuru dan kondisi ini tentu mengkawatirkan terhadap sumberdaya ikan tersebut.