Subsistem biologi Sistem dinamis perikanan lemuru

44 Dari fungsi keempat subsistem tersebut di atas dapat dikembangkan menjadi suatu sistem dinamis perikanan lemuru, dimana merupakan suatu fungsi dari subsistem teknologi alat tangkap, subsistem SDM, subsistem industripasar, dan subsistem biologi. Sehingga secara keseluruhan bisa disusun rancangan model yang disebut stock flow diagramdiagram stok aliran, seperti pada Gambar 13.

3.5 Validasi Model

Validasi atau keabsahan adalah salah satu kriteria penilaian keobyektivan dari suatu pekerjaan ilmiah. Uji validasi ada dua yaitu uji validitas struktur dan uji validitas kinerjaoutput model. Validitas struktur ada dua, yaitu validitas konstruksi adalah keyakinan terhadap konstruksi model valid secara ilmiah atau didukungditerima secara akademis dan kestabilan struktur adalah keberlakuan atau kekuatan struktur dalam dimensi waktu. Uji validitas struktur melalui generalisasi struktur nyata ditunjukan dengan sejauh mana struktur model yang diciptakan sesuai dengan aturan berfikir logis dalam masing-masing teori keilmuan dari obyek yang diteliti, artinya setiap hubungan sebab akibat, baik secara umum atau rinci di dalam model harus didukung dengan argumen teori ilmiah. ? Laju_Tangkapan ? Laju_Penjualan ? Jumlah_Tangkapan ? PDRB_Perikanan ? Industri_Pengolahan ? PPN ? PAD_Perikanan ? Harga_Ikan ? Teknologi_KM ? Musim ? Laju_Trip_1 ? Jml_Trip_KB ? Musim_1 ? Fraksi_Musim ? Kontribusi_SDM ? SDM_Purse_seine ? Pop_Nelayan ? Potensi_Lemuru ? Jumlah_Trip ? Jml_Trip_KM ? Laju_Trip ? Hari_trip ? Teknologi_KB ? Biaya_Pengolahan ? Pasar 45 Gambar 13 Rancangan model dinamis perikanan lemuru di Selat Bali Validasi kenerjaoutput model adalah memvalidasi kinerja model dengan data empiris, untuk melihat sejauh mana perilaku output model sesuai dengan perilaku data empirik. Prosedur malakukan uji konsistensi adalah : 1 Mengeluarkan output simulasi, khusus hasil simulasi dari variabel utama reference mode, kemudian dibandingkan dengan pola perilaku data empirik, dengan membandingkan secara visual terlebih dahulu, jika ada penyimpangan yang menonjol, kemudian memperbaiki variabel dan parameter model berdasarkan hasil penelusuran terhadap sebab-sebab penyimpangan. Jika secara visual pola output simulasi sudah mengikuti pola data aktual, untuk memperoleh keyakinan dilakukan uji statistik. 2 Melakukan uji statistik untuk melihat penyimpangan antara output simulasi dengan data aktual dengan Saringan Kalman KF yaitu perbandingan antara varian nilai simulasi dengan penjumlaha varian nilai aktual dan varian nilai simulasi, dengan persamaan KF : V s V s +V a dengan V s : S i -S i 2 N-1 dan V a : A i -A i 2 N-1; dimana Va : varian nilai aktual, Vs : varian nilai simulasi, dan N:interval waktu pengamatan. Tingkat kecocokan fitting hasil simulasi dengan kenyataan yang dapat diterima secara statistik adalah 47,5 - 52,5, Barlas,1996 dalam Muhamadi et al, 2001.