Industri perikanan lemuru Hasil

65 Tabel 14 Perkembangan tenaga kerja di sektor perikanan lemuru di Selat Bali Tahun 2005-2010 Kabupaten Kegiatan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jembrana PPN Pengambengan Industri perikanan org 1900 1901 2.940 3.443 3.010 3.029 Nelayan tetap org - - 5.308 5.428 2.960 2.960 Tenaga pendukung lainnya org - - 15.167 17.067 3.055 3.063 Jumlah org - - 23.415 25.938 9.025 9.052 Banyuwangi PPP Muncar Industri perikanan org 207 - Nelayan tetap org 11.300 11.685 12.257 12.257 13.360 - Tenaga pendukung lainnyaorg 155 154 130 124 126 - Jumlah org 15.022 16.257 16.812 16.280 17.701 Sumber : PPN Pengambengan, PPP Muncar, Dinas Kelauatan dan Perikanan Banyuawangi, dan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan Jembrana tahun 2005-2011 data diolah, :hasil intervew.

4.1.4 Industri perikanan lemuru

Industri pengolah hasil ikan merupakan salah satu komponen penting dalam perikanan, karena berperan sebagai proses lanjut untuk mengolah ikan menjadi lebih memiliki nilai tambah serta tahan lama. Industri pengolah hasil ikan juga terpengaruh dari hasil produksi ikan sehingga terjadi saling berpengaruh. Proses ini yang menjadikan perikanan menjadi dinamis, dimana perubahan suatu nilai dipengaruhi oleh waktu. Jumlah industri pengolah hasil ikan baik sekala industribesar maupun rumah tangga di Kab. Banyuwangi maupun di Kab. Jembrana mengalami pasang surut. Industri yang terdaftar di instansi pemerintah daerah dinas adalah seluruh industri yang bergerak di bidang perikanan, sedang yang terdaftar di PPP Muncar maupun PPN Pengambengan merupakan industri yang langsung berhubungan dengan ikan lemuru, sehingga dalam hasil ini lebih difokuskan industri ikan lemuru. Tabel 15 menjelaskan bahwa di Kab. Banyuwangi industri ikan bersekala besar yang berbahan baku ikan lemuru maupun pendukungnya dari tahun 2005 55 industri meningkat sampai tahun 2007 106 industri, dan terus menurun sampai tahun 2009 menjadi 98 industri, namun 4 industri sedang tidak aktif lagi yaitu industri pengalengan. Industri tersebut terdiri dari 5 bidang usaha; pengalengan, penepungan, minyak ikan, cold storage, dan pabrik es. Industri kecilrumah tangga juga mengalami penurunan dari tahun 2005 yang berjumlah 233 menjadi 163 di tahun 2009, industri kecil ini terdiri dari pedagang, pengasin, pemindang, dan peng es-an. 66 Di Kab. Jembrana industri pengolah ikan lemuru diperoleh data, bahwa industri skala besar berjumlah 21 industri pengolah ikan lemuru yang terdiri dari pengalengan, penepungan, minyak ikan, dan pabrik es. Sebenarnya jumlah industrinya hanya ada 12 industri dimana ada industri yang bergerak di dua atau tiga bidang usaha. Industri pengolah hasil ikan lemuru tersebut adalah bidang pengalengan, penepungan, minyak ikan, dan pabrik es. Sedang untuk usaha kecil berjumlah 207 yang terdiri dari pedagangbakul dan ikan pindang. Tabel 15 Perkembangan industri pengolah hasil lemuru di Selat Bali tahun 2005-2010 Usaha PPP Muncar Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi Industri Bidang Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 Besar Pengalengan 11 12 8 8 11 11 11 11 13 13 Penepungan 25 35 52 34 52 99 99 86 86 86 Minyak ikan 14 11 11 11 Cold Sotage 19 25 30 30 30 19 19 25 36 36 Pabrik Es 5 5 5 5 Jumlah 55 91 106 88 98 129 129 122 135 135 Kecil Rumah Tangga Bakulpedagang 140 139 115 109 111 Pengasinan 48 52 53 18 24 28 28 28 28 28 Peng es-an 16 5 5 5 5 58 58 58 45 45 Pemindangan 29 30 22 22 23 99 99 99 99 99 Jumla h 233 226 195 154 163 185 185 185 175 175 Usaha PPN Pengambengan Dinas Pertanian, Kehutanan, danKelautan Jembrana Industri Bidang Usaha 2007 2008 2009 2010 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Besar Pengalengan 7 7 7 7 8 10 10 Penepungan 12 6 6 7 8 9 9 Minyak ikan 1 1 Cold Sotage 1 Pabrik Es 1 1 1 2 Jumlah 21 13 13 15 16 20 22 Kecil Rumah Tangga Bakulpedagang 200 314 160 162 23 20 Pengasinan - - 3 Peng es an - - 22 20 Pemindangan 44 45 49 45 Jumlah 207 94 Sumber : PPN Pengambengan, PPP Muncar, Dinas Kelauatan dan Perikanan Banyuawangi, dan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan Jembrana tahun 2005-2010 data diolah Ket. = 4 perusahaan tidak, aktif. Kapasitas produksi maksimum industri di Kab. Banyuwangi adalah 136 tonhari untuk pengalengan, 780 tonhari untuk penepungan, dan 55 tonhari untuk minyak ikan, atau sekitar 970 tonhari lemuru sebagai bahan baku industri besar. Usaha tradisional memiliki kapasitas maksimum 12 tonhari untuk ikan asin dan 2,3 tonhari untuk ikan pindang. Usaha pengesan hanya merupakan usaha penyimpanan sementara, sehingga tidak masuk dalam usaha industri sebagai pengolah bahan baku. Total industri kecilrumah tangga memerlukan bahan baku sekitar 14,3 tonhari lemuru seperti pada Tabel 16 67 Kapasitas produksi maksimum industri di Kab. Jembrana adalah 448 tonhari untuk penepungan dan 172 tonhari untuk pengalengan, sedang minyak ikan tidak diketahui kapasitasnya, sehingga kapasitas maksimum sebagai bahan baku industri besar adalah 620 tonhari lemuru Tabel 18. Kapasitas maksimum produksi untuk usaha kecilrumah tangga adalah rata-rata 50 kghari atau total sekitar 2,250 tonhari untuk 45 pemindang ikan. Hasil produksi diperoleh bahwa setiap per 1000 kg lemuru bisa menjadikan tepung sekitar 230 kg dan minyak ikan 200 kg. Industri pengalengan bisa mendapatkan 5.500 kaleng dengan berat 155 gram. Industri ikan asin bisa menghasilkan 600 kg. Indistri ikan pindang bisa sampai 500 kg Tabel 17. Tabel 16 Jumlah industri pengolah lemuru dan kapasitas maksimumnya di Banyuwangi Bidang Usaha Jumlah Aktif Kapasitas Maksimum tonhari Jumlah tonhari Usaha Besar Pengalengan 7 15 135 Penepungan 52 15 780 Minyak ikan 11 5 55 Cold Sotage 30 10 300 Pabrik Es 5 - - Usaha KecilRumah Tangga Bakulpedagang 111 - - Pengasinan 24 0,5 12 Peng es an 5 0,7 6,3 Pemindangan 23 0,1 2.3 Tabel 17 Konversi hasil produksi pengolahan hasil perikanan lemuru Jenis Usaha Bahan Baku Hasil Utama Hasil Sampingan Bahan Lemuru Harga Rp Produk Harga Rp Produk Harga Rp Tepung Ikan 1000 kg 3.000 230 kg tepung 12.500kg 200 kg minyak 13.000kg coklat 6.500kg hitam 5.000kg campuran Ikan Kaleng 1000 kg 7.000 5..500 kaleng- 155 gr 5.000kaleng - Ikan Asin 1000 kg 7.000 600 kg asin 14.000kg - Ikan Pindang 1000 kg 7.000 500 kg pindang 15.000kg - Sumber : Hasil interview 2011 68 Tabel 18 Industri pengolah lemuru dan kapasitas maksimumnya di Jembrana Nama Perusahaan Usaha Kapasitas Maksimum tonhari Pt. Bali Omega • Tepung ikan • Pengalengan ikan • Es batu 60 10 - Pt. Sumina Ekstra Sindo • Pengalengan ikan • Tepung ikan 15 60 Cv. Jaya Baru Tepung ikan 40 Pt. Indo Bali • Pengalengan ikan • Tepung ikan 30 35 Pt. Bali Maya Permai • Pengalengan ikan • Tepung ikan 80 30 Pt. Sarana Tani Pratama Tepung ikan 20 Cv. Bali Indah • Pengalengan ikan • Tepung ikan 2 50 Pt. Hosana Buana Tunggal • Tepung ikan • Minyak ikan 12 Pt. Indo Citra • Pengalengan ikan • Tepung ikan 25 15 Pt. Indo Hamafish • Pengalengan ikan • Tepung ikan • Es batu 10 36 - Pt. Bumi Bali Mina Tepung ikan 50 Pt. Dwipa Mina Nusantara Tepung ikan 40

4.1.5 Model dinamis