Model-Model Pembelajaran Homeschooling Pelaksanaan Pembelajaran Pada Komunitas Homeschooling Kak Seto Pusat Tingkat SMA

digunakan oleh anak, di antaranya adalah: a. Anak-anak yang belajar dengan cara mendengar, apa yang didengarnya dengan mudah diolah menjadi informasi yang mengendap di dalam memori, memori inilah yang kelak dimanfaatkan sebagai sumber data yang berguna. b. Anak-anak yang belajar dengan cara melihat, setiap gambar yang dilihatnya diubah menjadi informasi yang bermanfaat. Sebenarnya perbedaan mendasar dengan point di atas hanyalah penggunaan indranya. c. Anak yang belajar dengan cara menyentuh langsung, anak banyak belajar banyak hal saat menyentuh sesuatu. Mereka belajar tentang tekstur, kelembutan, lekuk, panas, dingin, dan sebagainya. Indra perabanya memegang peranan yang sangat penting. d. Kombinasi, ada anak yang belajar dengan dua kombinasi atau lebih yang berbeda. Hal ini tentu memudahkan anak untuk menyerap segala pengetahuan yang ada disekitarnya. 37 Sebagaimana homeschooling adalah sebuah proses pendidikan yang terkustomisasi customized education sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga, pada model homeschooling yang diselenggarakan juga sangat beragam. Banyak sekali model-model lain yang dikembangkan oleh keluarga homeschooling. Ada keluarga religius yang menyelenggarakan homeschooling berdasarkan orientasi religius mereka islam, kristen, yahudi, dan lain-lain. 38 tentu saja banyak nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi acuan dan pemilihan materi yang dipergunakan dalam proses homeschooling. Selain menggunakan buku pelajaran, bahan ajar yang dapat digunakan untuk proses homeschooling tidak terbatas. Proses belajar tidak dibatasi dengan pengayaan intelektual kecerdasan dan tidak harus menggunakan buku. Aktivitas sehari-hari yang ada di sekitar dapat dimanfaatkan untuk proses belajar, baik belajar mengenai rasa sense, sikap attitude, maupun keterampilan skill. 39 Selain pendekatan yang digunakan dalam belajar, setiap keluarga 37 Indah Hanaco, I Love Homeschooling: Segala Sesuatu Yang Harus Diketahui Tentang Homeschooling, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 81-83 38 Aar, op. cit, h. 92. 39 Sumardiono, op. cit., h. 39. homeschooling memiliki pilihan untuk menentukan kurikulum yang diacu dan bahan ajar yang digunakan. Untuk memilih kurikulum dan bahan ajar keluarga homeschooling dapat memilih apakah mereka menggunakan bahan paket bundle atau bahan-bahan terpisah unbundle. 40 Pada bahan terpaket bundle keluarga homeschooling menggunakan kurikulum dan bahan-bahan pelajaran yang sudah disediakan oleh lembaga yang menyediakan layanan tersebut. bahan yang diberikan mulai kurikulum, teori, kegiatan, lembar kerja, tes dan sebagainya. Pilihan kedua yaitu memberli secara terpisah, baik kurikulum maupun bahan ajar, dengan resiko menambah kompleksitas, keluarga homeschooling dapat memilih materi-materi yang benar-benar dibutuhkannya. Selain kedua pilihan tersebut, keluarga homeschooling dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menentukan kurikulum dan materi-materi yang digunakannya. Di Indonesia belum menyediakan kurikulum siap pakai bagi keluarga homeschooling. Berbeda dengan di negara-negara tertentu, yang menyediakan kurikulum homeschooling yang beranekaragam. Namun secara umum kurikulum siap pakai menyediakan hal-hal berikut: a. Materi semua mata pelajaran selama setahun penuh b. Buku pelajaran c. Lembar kerja 41 Ada beberapa alasan yang harus dipertimbangkan sebelum memilih suatu kurikulum untuk digunakan. Hal-hal tersebut meliputi: a. Metode belajar yang dianut keluarga, setiap keluarga menerapkan metode belajar yang berbeda-beda. Ada yang menyukai buku-buku literatur, ada yang memberi kebebasan pada anak berdasarkan minat dan bakat. Ada juga yang lebih nyaman dengan pelajaran tematik. b. Orientasi belajar, keluarga diberi pilihan mau menggunakan kurikulum nasional atau internasional. c. Kemampuan finansial. 42 40 Ibid., h. 36. 41 Indah Hanaco, I Love Homeschooling Segala Sesuatu Yang Harus Diketahui Tentang Homeschooling, jakarta: PT gramedia pustaka,2012, h.71.