Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran

dapat terjadi di mana saja, baik dalam ruang fisik maupun ruang maya”. 19 Adapun tujuan sekolah rumah menurut undang-undang No. 129 pasal 2 tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Pemenuhan layanan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang menentukan pendidikan anaknya melalui sekolah rumah; b. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupan; dan c. Pemenuhan layanan pendidikan secara sadar, teratur, dan terarah dengan mengutamakan untuk menumbuhkan dan menerapkan kemandirian dalam belajar, yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk pembelajaran mandiri dimana pembelajaran dapat berlangsung di rumah atau tempat-tempat lain dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Sementara tujuan homeschooling menurut jamal Ma’mur Asmani 2012: 67 yaitu: a. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari anak dan keluarga yang memilih jalur Homeschooling. b. Menjamin pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap individu untuk proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup. c. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan homeschooling adalah untuk menciptakan pendidikan akademik dan non akademik yang bermutu dengan waktu yang fleksibel dan suasana belajar yang kondusif. Walaupun orang tua menjadi penanggung jawab utama 19 Abe Saptro, Rumah Sekolahku: Panduan Bagi Orang Tua Untuk Menciptakan Homeschooling, Yogyakarta: Graha Pustaka, 2007, h. 12. homeschooling, tetapi pendidikan homeschooling tidak harus dilakukan oleh orang tua, orang tua dapat mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada tempat kursus, melibatkan anak-anak pada proses magang internship, dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya di Indonesia orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikaan anaknya ke tempat penyelenggara homeschooling yang justru berbentuk lembaga. Homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Orang tua dapat memiliki satu alasan kuat atau beberapa alasan sekaligus. Masih menurut Jamal Ma’mur Asmani 2012 Diantara alasan-alasan orang tua melakukan homeschooling antara lain: a. Moral dan Religious Reasons Beberapa orang tua ingin mempunyai kesempatan untuk mengajarkan anak-anak mereka dengan memilih material atau kurikulum pelajaran yang menekankan nilai-nilai agama dan karakter juga standar moral dalam pembelajaran. b. Academic Reasons Melalui Homeschooling anak akan belajar secara tutorial, yaitu “one-on-one.” Melalui “one-on-one.” Tutorial, anak akan menguasai secara penuh apa yang mereka pelajari dan apa yang menjadi minat mereka. Orang tua bisa mendukung minat anak dan rasa ingin tahun anak, hal ini akan menghasilkan pencapaian yang maksimal dalam pendidikan anak-anak kita. Berbeda dengan ruangan sekolah, semua anak disamaratakan dengan cara belajar dan metode belajar yang sama. c. Family Unity Melalui Homeschooling, orang tua dan anak bersama-sama belajar, bereksplorasi, dan menghabiskan waktu bersama-sama dengan anak-anak. hal ini akan mempererat hubungan antara orang tua dan anak ataupun antara saudara kandung.

2. Sejarah Homeschooling

Menurut pormadi simbolon,SS 2007, filosofi berdirinya sekolah rumah adalah “manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar; kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar. Yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya” john cadlwell holt dalam bukunya how children fail. 1964. 20 Dipicu oleh filosofi tersebut, pada tahun 1960-an terjadilah 20 Jamal ma’mur asmani, Buku Pintar Homeschooling, Jogjakarta: Flashbook, 2012, Cet. 1, h. 52.