B. Deskripsi dan Analisa Data
Berdasarkan wawancara dengan responden yang dilengkapi dengan hasil observasi dan studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut:
1. Program Pembelajaran Komunitas Homeschooling Kak Seto Pusat
Program pembelajaran di homeschooling kak seto HSKS Pusat ada 2 yaitu program komunitas dan distance learning tetapi fokus
penelitian penulis hanya program komunitas saja. Sesuai dengan hasil wawancara dengan kak Nina
“…Kita ada program komunitas sama distance learning namanya, kalau yang komunitas dia datang ke sekolah biasa. Jadi dia
memang seperti pembelajaran di sekolah-sekolah formal. kan kita memang nonformal ya tapi kita buat seperti di sekolah formal dia
datang ke kelas ada kakak tutornya. cuma gak setiap hari seminggu
3 kali datang ke sekolah...”
16
hasil wawancara dengan Kak Nina lebih lengkap terdapat pada lampiran 4.
Dari hasil wawancara di atas program pembelajaran di HSKS Pusat ada 2 yakni program pembelajaran komunitas dan distance learning.
Program komunitas sama seperti sekolah formal siswa datang ke HSKS untuk belajar di kelas bersama tutor atau jika di sekolah formal sama
seperti guru. Selain syarat administratif sebelum masuk komunitas ada beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi, berikut hasil wawancara
dengan Kak Dhika tentang gambaran syarat masuk komunitas “…Ini sih lebih ke arah ini ya pilihan buat siswanya jadi siswa mau
memilih komunitas atau DL tergantung apa namanya preference, kesukaannya dia pengennya mau kemana, sebenarnya mereka
diberi kesempatan untuk memilih tapi kita juga ini punya kondisi, kondisi apa yang bisa masuk komunitas, kondisi apa yang emang
harus DL kaya gitu misalnya, kita sih harapannya masuk komunitas, kita utamakan masuk komunitas misalnya dia ada
kendala sosialisasiatau apa gitu dan memang sulit di komunitas biasanya akan di DL kan tapi kita utamakan semua masuk
16
Hasil wawancara dengan kak Nina, kepala akademik SMA HSKS Pusat pada tanggal 16 Maret 2016, di HSKS
komunitas …”.
17
hasil wawancara dengan Kak Dhika lebih lengkap terdapat pada lampiran 4.
Pada wawancara selanjutnya dengan kak Imas dan kak Nina dijelaskan bahwa sebelum masuk komunitas tahapannya siswa placement
test kemudian di assessment terlebih dahulu untuk mengetahui siswa tersebut memerlukan penanganan khusus atau tidak kemudian ada
wawancara dengan konselor. Berikut hasil kutipan wawancara dengan kak Imas dan kak Nina
“…Ketika mereka masuk selain ada placement test, kalau yang teridentifikasi berkebutuhan khusus dia ada asessment, asessment
itu untuk menilai dia butuh terapi apa aja sih gitu dan sejauh mana sih dia bisa menangkap mapel akademis gitu selain itu kita ada juga
wawancara dengan konselor wawancara itu ini bukan buat ngorek segala hal tapi lebih kepada penyebab kenapa dia memilih
homeschooling
…”
18
hasil wawancara dengan kak Imas lebih lengkap tedapat pada lampiran 4.
“…Lihat hasil asessment nya gimana ternyata dia gak bisa nih karena faktor misalkan dia gak bisa fokus kalau dalam keramaian
atau justru dia yang akan membuat tidak fokus temen-temennya yang lain gitu kan nah itu tidak bisa berarti di kelas komunitas jadi
dia di distance learning kan atau dia belajar kita punya therapis jadi dia datang ke sekolah tetep cuma masuknya kelas therapis nanti di
bantu sama kaka-kaka therapisnya gitu tapi dia tetap ada
pembelajarannya, jadi ada yang dipisah ada yang tidak…”
19
hasil wawancara dengan kak Dhika lebih lengkap terdapat pada
lampiran 4.
Kedua hasil wawancara tersebut dapat di jelaskan bahwa siswa di HSKS bisa memilih program pembelajaran yang paling cocok sesuai
dengan kondisi masing-masing siswa, namun HSKS lebih mengarahkan ke komunitas terlebih dahulu agar anak-anak bisa bersosialisasi dengan
teman-teman sebayanya. Misalnya jika siswa tersebut ternyata anak berkebutuhan khusus ABK yang tidak bisa mengikuti proses
17
hasil wawancara dengan kak Dhika, kepala bagian pengembangan kurikulum HSKS Pusat pada tanggal 25 Agustus 2016, di HSKS
18
Hasil wawancara dengan kak Imas, kepala bagian pelayanan dan informasi HSKS Pusat pada tanggal 16 Maret 2016, di HSKS
19
Hasil wawancara dengan kak Nina, kepala akademik SMA HSKS Pusat pada tanggal 16 Maret 2016, di HSKS