Jenis-Jenis Homeschooling Pelaksanaan Pembelajaran Pada Komunitas Homeschooling Kak Seto Pusat Tingkat SMA

siswanya. Karena yang diutamakan dalam menjalani homeschooling bukanlah nilai yang tinggi, tetapi pemahaman akan materi pelajaran. Keluarga homeschooling dapat memilih homeschooling yang mengacu pada kurikulum nasional atau kurikulum lain yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia. 29 a. Homeschooling Mengacu Kurikulum Nasional Kurikulum dari Depdiknas yang digunakan dapat berupa kurikulum pendidikan formal maupun kurikulum pendidikan kesetaraan. Dalam menerapkan kurikulum dapat dilakukan secara lebih meluas dan mendalam bergantung pada minat, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum pendidikan kesetaraan yang dapat digunakan homeschooling adalah kurikulum pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C. 30 Kurikulum itu harus memperhatikan standar kompetensi lulusan SKL, standar isi, standar proses, KTSP dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kurikulum. Ada praktisi homeschooling yang menjalankan homeschooling dengan mengacu pada kurikulum nasional yang disediakan oleh Depdiknas. Dengan kata lain, model homeschooling yang diambil mengacu pada model sekolah. 31 Dalam menyusun kurikulum homeschooling ini, orang tua harus bisa menyiasati kurikulum pendidikan nasional yang menjadi syarat kelulusan dalam ujian nasional, karena homeschooling harus mengikuti ujian nasional untuk mendapatkan legalitas lulusan. b. Homeschooling Mengacu Kurikulum Internasional Banyak penyedia kurikulum yang menyediakan produk-produk kurikulum berstandar internasional. “Kurikulum internasional mengacu pada sistem pendidikan disebuah negara tertentu, misalnya Amerika 29 Aar, kurikulum homeschooling, rumah inspirasi.comkurikulum-homeschooling juni 2010 30 Loy kho, op.cit., h. 246. 31 Aar, “Sesuaikan Dengan Model Homeschooling Anda”, dalam Yulia ed, Warna Warni Homeschooling: Dari Oregon Hingga Sidoarjo, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, h. 90. Serikat atau Inggris, tetapi hasilnya diakui di negara- negara lainnya”. 32 Jika anda menyelenggarakan homeschooling berdasarkan kurikulum Internasional, materi belajar yang dipergunakan pun tentu saja harus menyesuaikan dengan target-target kurikulum yang ditetapkan. Biasanya penyedia kurikulum curriculum provider menyediakan daftar referensi yang dapat digunakan untuk menyesuaikan sebuah sasaran pengajaran tertentu. 33 Sebagai contoh, jika anda menggunakan acuan kurikulum yang disediakan oleh CIE university of cambridge, proses homeschooling anda harus mengacu pada kurikulum yang disediakan oleh mereka. Di dalam panduan silabus untuk setiap mata pelajaran yang ingin di ambil, selalu ada sasaran-sasaran pengajaran yang dicapai dan daftar buku pelajaran yang disetujui serta resource lain yang bermanfaat. Anda dapat menggunakan buku referensi yang ada di dalam daftar tersebut. Kurikulum cambridge ini bisa di download secara Cuma-Cuma melalui www.cie.org.uk. Hanya akan dikenakan biaya ketika mengikuti ujian sertifikasinya. 34 c. Kombinasi Penggunaan Kurikulum Kombinasi penggunaan dapat dilakukan dengan menambahkan kurikulum luar negeri pada kurikulum dari Depdiknas atau sebaliknya menambahkan kurikulum yang penting pada kurikulum luar negeri. 35 Menurut Loy Kho 2008 36 Kurikulum yang paling sesuai untuk anak adalah “kurikulum yang menurut orang tua berisi prioritas terpenting yang perlu diketahui anak pada usianya saat itu. Selain itu, kurikulum tersebut harus sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajarnya”. Di bawah ini ada beberapa gaya belajar yang biasa 32 Aar, op. cit., h. 91. 33 Ibid., 34 Jamal ma’mur asmani, Buku Pintar Homeschooling, Yogyakarta: Flashbooks, 2012, Cet. 1, h. 136. 35 Himmatul Aliyah, “Konsep Homeschooling Menurut Dr. Seto Mulyadi Dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Skripsi IAIN Wali Songo Semarang, 2008, h. 44. 36 Loy Kho, op. cit., h. 224. digunakan oleh anak, di antaranya adalah: a. Anak-anak yang belajar dengan cara mendengar, apa yang didengarnya dengan mudah diolah menjadi informasi yang mengendap di dalam memori, memori inilah yang kelak dimanfaatkan sebagai sumber data yang berguna. b. Anak-anak yang belajar dengan cara melihat, setiap gambar yang dilihatnya diubah menjadi informasi yang bermanfaat. Sebenarnya perbedaan mendasar dengan point di atas hanyalah penggunaan indranya. c. Anak yang belajar dengan cara menyentuh langsung, anak banyak belajar banyak hal saat menyentuh sesuatu. Mereka belajar tentang tekstur, kelembutan, lekuk, panas, dingin, dan sebagainya. Indra perabanya memegang peranan yang sangat penting. d. Kombinasi, ada anak yang belajar dengan dua kombinasi atau lebih yang berbeda. Hal ini tentu memudahkan anak untuk menyerap segala pengetahuan yang ada disekitarnya. 37 Sebagaimana homeschooling adalah sebuah proses pendidikan yang terkustomisasi customized education sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga, pada model homeschooling yang diselenggarakan juga sangat beragam. Banyak sekali model-model lain yang dikembangkan oleh keluarga homeschooling. Ada keluarga religius yang menyelenggarakan homeschooling berdasarkan orientasi religius mereka islam, kristen, yahudi, dan lain-lain. 38 tentu saja banyak nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi acuan dan pemilihan materi yang dipergunakan dalam proses homeschooling. Selain menggunakan buku pelajaran, bahan ajar yang dapat digunakan untuk proses homeschooling tidak terbatas. Proses belajar tidak dibatasi dengan pengayaan intelektual kecerdasan dan tidak harus menggunakan buku. Aktivitas sehari-hari yang ada di sekitar dapat dimanfaatkan untuk proses belajar, baik belajar mengenai rasa sense, sikap attitude, maupun keterampilan skill. 39 Selain pendekatan yang digunakan dalam belajar, setiap keluarga 37 Indah Hanaco, I Love Homeschooling: Segala Sesuatu Yang Harus Diketahui Tentang Homeschooling, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 81-83 38 Aar, op. cit, h. 92. 39 Sumardiono, op. cit., h. 39.