36 positif, cara penyampaian informasi kepada konsumen, pedoman privasi yang
ketat dari perusahaan, serta prosedur pembelian yang terjamin. Kemampuan membedakan merek di antara merek lainnya. Kesan ini
muncul dari atribut produk tersebut yang menjadi bahan pembeda, yang termasuk kelompok ini adalah variasi layanan yang diberikan sebuah produk, variasi harga
dari produk-produk yang bersangkutan. 3.
Kesukaan Favorable Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain kemudahan
merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak pelanggan dengan citra
yang diinginkan perusahaan atas merek.
5. Keputusan Penggunaan
a. Definisi Keputusan Penggunaan
Keputusan penggunaan layanan jasa atau lebih dikenal dengan keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen serti dijelaskan oleh
jogiyanto 2007 : 118 dalam theory of reasoned action bahwa konstruk sikap perilaku dan norma subyektif mempengaruhi niat perilaku seseorang dan
berpengaruh pula terhadap konstruk perilaku seseorang. Dalam hal ini perilaku seseorang bisa diartikan membeli atau menggunakan produk. Keputusan
pembelian menurut Kotler dan Armstrong 2012: 154 adalah keputusan pembeli tentang pilihan merek yang akan dibeli, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Jika
37 seseorang yang mempunyai arti penting bagi anda berpikir bahwa anda
seharusnya membeli mobil yang paling murah, maka peluang anda untuk membeli mobil yang lebih mahal berkurang. Faktor kedua adalah faktor situasional yang
tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk minat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan.
Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. Sebagai contoh, ekonomi mungkin memburuk, pesaing dekat mungkin menurunkan harganya, atau
seorang teman mungkin memberi tahu anda bahwa ia pernah kecewa dengan mobil yang anda sukai. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu
menghasilkan pilihan pembelian yang aktual. Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian
ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku Peter dan Olson 2010:160.
38 Sumber : Kotler dan keller 2012 :161
Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen
b. Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian