Layanan Jasa Transportasi Pemasaran Jasa

21 berkaitan dengan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi masalah lack of ownership penyedia jasa dapat melakukan tiga pendekatan yaitu : a. Menekankan keunggulan atau keuntungan non-owener-ship. b. Menciptakan asosiasi keanggotaan untuk memperlihatkan kepemilikan. c. Memberikan intensif bagi para pengguna rutin.

c. Layanan Jasa Transportasi

Di Indonesia sistem transportasi sudah berkembang sedemikian pesatnya, mulai dari transportasi darat, udara, hingga transportasi laut. Semuanya tersedia dengan pilihan yang beraneka ragam dan berbagai keunggulan. Menurut Dishubinfokom 2015, perkembangan teknologi transportasi darat di Indonesia belum mencapai suatu titik dimana kualitas serta kuantitasnya boleh disamakan dengan negara berkembang lainnya. Dengan kata lain kemajuan yang cukup berarti belum diraih. Hal ini bisa kita lihat dengan beragamnya kendaraan yang telah beroperasi di jalan raya baik itu di kota-kota besar ataupun terpencil sekalipun. Berbagai ukuran bus dari yang kecil, sedang hingga besar sebagai sarana angkutan umum massal belum beroperasi dengan lancar, yang melayani berbagai rute seperti dalam kota atau antar kota dalam propinsi, lintas propinsi. Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan Jalan, di definisikan bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran 22 strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang dasar negara republik Indonesia Tahun 1945, serta bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. Adapun pengertian transportasi menurut Warpani 2002:2, transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat asal ke tempat lain tujuan dengan menggunakan sarana kendaraan. Alat yang disebut transportasi ini dibuat untuk memudahkan manusia dalam aktivitas sehari- hari yang membutuhkan perpindahan tempat. Menurut Salim 2006:4 transportasi adalah kegiatan pemindahan barang muatan dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahanpergerakan movement dan secara fisik mengubah tempat dari barang dan penumpang ke tempat lain. Berdasarkan pernyataan tersebut, transportasi khususnya di darat menjadi suatu fenomena yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimana masih kurangnya sistem kualitas dan kemudahan dalam mengakses informasi atau lebih tepatnya ease of use dimana adanya sistem kemudahan dalam menggunakan atau mengakses transportasi. Di Indonesia sebagai negara yang berkembang di bidang transportasi juga masih selalu dikembangkan terutama sistemnya. Walaupun kondisi saat ini sarana transportasi di Indonesia masih memiliki kelemahan seperti 23 jalan dan jembatan, dibeberapa daerah di Indonesia belum memiliki jalan dan jembatan yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Perceived Ease Of Use