Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedatisitas

86 Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1,19818428 Most Extreme Differences Absolute 0,112 Positive 0,112 Negative -0,070 Kolmogorov-Smirnov Z 0,868 Asymp. Sig. 2-tailed 0,438 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig 0,434 memiliki nilai 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal, sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. Maka data tersebut layak dianalisis lebih lanjut.

2. Uji Multikolinearitas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikoliniearitas, gejala ini ditunjukan dengan kolerasi antar variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF antara sampai dengan 10 menandakan tidak adanya gejala multikolinearitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi 87 tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas Santoso, 2015, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala multikoliniearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Nilai tolerance yang diperbolehkan tidak lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedatisitas

Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Pengujian ada tidaknya Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant x1 0,941 1,062 x2 0,795 1,258 x3 0,800 1,250 a. Dependent Variable: y 88 gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel terikat, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu pula sebaliknya Santoso, 2015. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan melalui pengujian scatterplot atau grafik sebar, sebagai berikut : Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar 4.6 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas penguji melakukan dengan uji Glejser sebagai berikut: 89 Tabel 4.10 Uji Glejser Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2,011 1,398 1,439 0,156 X 1 0,055 0,043 -0,163 1,275 0,208 X 2 -0,027 0,033 -0,117 -0,840 0,404 X 3 0,043 0,029 -0,212 -1,521 0,134 a. Dependent Variable: ABS _ RES2 Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen lebih dari 0,05 Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

D. Uji Hipotesis