Daya Lentur Film Sifat Film Resin a. Waktu Kering

berkurang. Kerapatan ikatan silang crosslink density yang rendah menyebabkan kekerasan film yang dihasilkan kurang baik karena ikatan antara molekul resin kurang kuat. Sebaliknya pada pH reaksi yang lebih tinggi pH 3–4, diduga molekul resin tidak memiliki percabangan rantai sehingga jarak antara molekul resin lebih dekat. Kerapatan ikatan silang yang terjadi antara molekul resin akan lebih tinggi sehingga menghasilkan ikatan yang lebih kuat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa kekerasan film yang dihasilkan dari pH 3–4 lebih tinggi. Gambar 17, memperlihatkan bahwa tidak selamanya resin yang memiliki bobot molekul yang tinggi dapat menghasilkan lapisan film dengan kekerasan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada resin yang dihasilkan dari nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL 0,9 : 1 pada pH 2. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur kimia resin memiliki peranan penting dalam menentukan kekerasan film resin yang dihasilkan.

d. Daya Lentur Film

Daya lentur merupakan ukuran ketahanan film terhadap keretakan. Lapisan film yang lentur memiliki ketahanan yang baik terhadap perubahan suhu dan kelembaban lingkungan Marino 2003. Sifat ini penting karena berhubungan dengan kemampuannya untuk pemakaian di luar eksterior. Uji kualitatif daya lentur lapisan film resin dilakukan dengan metode bending test . Daya lentur lapisan film resin yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara Ô 4–7 mm Lampiran 11. Perlakuan pada pH 2 dapat menghasilkan daya lentur lapisan film yang lebih baik dibandingkan dengan pH 3–4 untuk seluruh nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL. Daya lentur lapisan film sangat ditentukan oleh kemampuan gerak dari rantai polimer Wenten 1999. Ikatan silang dan cincin aromatik yang terdapat pada struktur polimer cenderung memberikan efek pengerasan rantai yang akan mengurangi kebebasan gerak rantai polimernya Steven 1989. Hal ini menyebabkan lapisan film menjadi kaku rigid dan rapuh serta berkurangnya sifat lentur. Gambar 18, memperlihatkan terjadinya pengurangan daya lentur lapisan film resin dengan semakin tingginya nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka berkurangnya daya lentur film resin pada nisbah mol yang tinggi diduga disebabkan oleh stuktur molekul resin yang mengandung cincin aromatik yang lebih banyak akibat derajat polimerisasi pada resin ini yang lebih tinggi. Resin yang dihasilkan dari pH 2 memiliki daya lentur lapisan film yang lebih baik dibandingkan dengan resin yang dihasilkan pada pH 3–4 Gambar 18. Seperti yang telah dijelaskan terdahulu, lapisan film resin yang dihasilkan dari pH 2 cenderung memiliki kerapatan ikatan silang yang rendah akibat terbentuknya percabangan rantai pada molekul resin. Berlawanan dengan kekerasan, maka daya lentur lapisan film akan semakin baik bila kerapatan ikatan silang yang terbentuk lebih rendah. Kerapatan ikatan silang yang rendah akan memperbaiki daya lentur lapisan film karena menurunnya efek pengerasan rantai yang selanjutnya meningkatkan kebebasan gerak rantai polimernya. Gambar 18, memperlihatkan bahwa meningkatnya nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL pada pH 2 tidak menyebabkan berkurangnya daya lentur film secara nyata walaupun kandungan cincin aromatiknya semakin meningkat. Diduga efek pengerasan rantai yang diakibatkan cincin aromatik pada pH 2 dapat dieliminir oleh berkurangnya kerapatan ikatan silang yang terbentuk pada struktur molekul resinnya. 2 4 6 8 0,7 : 1 0,8 : 1 0,9 : 1 D ay a l en tu r f ilm Ô , mm Nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL pH 2 pH 3 pH 4 Gambar 18 Pengaruh nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL dan pH reaksi terhadap daya lentur lapisan film resin

e. Daya Lekat Film