polimerisasi. Oleh karena itu, waktu reaksi polimerisasi kondensasi ditentukan dari nilai viskositas resin. Reaksi polimerisasi kondensasi dihentikan ketika
viskositas resin mencapai nilai konstan. Contoh resin 20 ml diambil setiap 0,5 jam untuk pengukuran
viskositas, kemudian didinginkan sampai mencapai suhu kamar. Pengukuran viskositas dilakukan dengan melarutkan resin dalam pelarut 80 resin dalam
pelarut toluen. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer brookfield. Prosedur pengukuran viskositas pada Lampiran 2.
3. Pembuatan Resin Fenolik dari Distilat CNSL
Tahap pertama pembuatan resin fenolik dari distilat CNSL bertujuan untuk mendapatkan nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL dan
pH reaksi yang terbaik. Distilat CNSL kardanol direaksikan dengan formaldehida 37 dengan pemanasan pada suhu 100 °C sambil dilakukan
refluks. Setelah suhu reaksi tercapai, asam sulfat 45 sebagai katalis ditambahkan ke dalam medium reaksi sampai pH reaksi yang ditentukan
dalam perlakuan tercapai. Reaksi metilolasi dihentikan setelah konsentrasi formaldehida di dalam medium reaksi
• 0,5 Santana et al. 1996. Sejumlah contoh 5 ml yang diambil untuk pengukuran konsentrasi formaldehida
segera didinginkan dalam ice bath agar tidak terjadi reaksi lanjutan. Kardanol merupakan komponen terbesar dalam distilat CNSL 90,24 sehingga
perhitungan nisbah mol mengacu pada bobot molekul kardanol yaitu 300 Mahanwar Kale 1996.
Produk yang terbentuk dari reaksi metilolasi kemudian dipolimerisasi dengan pemanasan pada suhu 100 °C. Waktu reaksi polimerisasi kondensasi
untuk masing-masing perlakuan ditentukan berdasarkan hasil penelitian reaksi polimerisasi kondensasi C.2. Resin yang dihasilkan kemudian dinetralkan
Marten 1983. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap
pola faktorial dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri atas dua faktor yaitu A nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL 0,7 : 1; 0,8 : 1
dan 0,9 : 1; dan B pH reaksi 2,0; 3,0; dan 4,0. Model matematik
rancangan percobaan disajikan pada Persamaan 8. Apabila hasil analisis keragaman perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh nyata á = 0,05 maka
dilakukan uji lanjut Duncan untuk mengetahui perbedaan antara taraf perlakuan.
Y
ijk
= ì + A
i
+ B
j
+ AB
ij
+ å
ijk
................................................... 8
Analisis resin fenolik dari distilat CNSL yang dihasilkan meliputi : 1 karakteristik resin : viskositas dan kadar padatan, dan 2 sifat lapisan film
resin : waktu kering, kekerasan, daya kilap, daya lentur, dan daya lekat. Lapisan film resin yang diuji diperoleh dari formulasi resin dengan bahan
pengering Co dan Pb-naftenat, dan diencerkan dengan pelarut toluen. Sebagai pembanding terhadap sifat lapisan film resin yang dihasilkan
digunakan standar mutu vernis SNI No. 06–1009–1989 dan sifat film vernis komersial. Prosedur analisis resin dan sifat lapisan filmnya disajikan pada
Lampiran 2 dan 3.
4. Kinetika reaksi metilolasi