Perlakuan Terbaik Pembuatan Resin Fenolik dari Distilat CNSL 1. Waktu Reaksi Metilolasi

Berdasarkan hal tersebut di atas, rendahnya daya lekat film resin dalam media besi diduga disebabkan oleh tidak terbentuknya gaya-gaya ikatan antara media besi dengan film resin. Menurut Ge dan Kivilahti 2002, secara umum daya lekat antara logam dengan polimer relatif lemah. Hal ini disebabkan oleh sifat inert antara permukaan logam dengan polimer. Logam tersusun atas kation-kation logam dan memiliki elektron bebas Companion 1991. Disebabkan oleh mobilitas elektron bebas maka struktur logam relatif homogen dan bersifat non polar. Berlawanan dengan sifat logam yang non polar, maka polimer bersifat lebih polar. Perbedaan kepolaran ini diduga menyebabkan besi dengan film resin tidak kompatibel dan inert sehingga gaya ikatan primer dan sekunder antara kedua bahan tersebut tidak terbentuk. Selain itu, rendahnya daya lekat lapisan film resin diduga disebabkan oleh sifat permukaan besi yang non porous. Gaya perekatan secara mekanis pada media yang non porous relatif lemah karena resin tidak dapat berpenetrasi dengan baik ke bagian dalam media besi.

4. Perlakuan Terbaik

Berdasarkan hasil analisis terhadap karakteristik dan sifat film resin yang dihasilkan, ternyata tidak diperoleh kombinasi perlakuan yang secara konsisten dapat menghasilkan nilai terbaik untuk seluruh parameter yang diamati. Oleh karena itu, pemilihan kombinasi perlakuan terbaik akan ditentukan dengan menggunakan kriteria pembobotan. Pemberian bobot untuk setiap parameter yang diamati berbeda tergantung pada peranan masing-masing parameter terhadap mutu resin sebagai bahan baku vernis Lampiran 13. Parameter sifat film resin diberi bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan karakteristik resin karena pengaruhnya terhadap sifat fungsional vernis. Penilaian terhadap setiap kombinasi perlakuan menggunakan skor 1–5 Lampiran 13. Pemberian nilai dilakukan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik, dimana kombinasi perlakuan yang tidak berbeda nyata diberi nilai yang sama. Total nilai untuk setiap kombinasi perlakuan merupakan jumlah dari hasil kali antara bobot setiap parameter dengan nilai yang diperoleh masing-masing kombinasi perlakuan. Berdasarkan penilaian dengan kriteria pembobotan Lampiran 13, perlakuan nisbah mol formaldehida dengan distilat CNSL 0,9 : 1 pada pH 3 mendapatkan nilai tertinggi 3,00, sehingga perlakuan tersebut dipilih sebagai perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik ini memiliki sifat lapisan film yang lebih baik dibandingkan dengan vernis komersial K 2 . Jika dibandingkan dengan vernis komersial K 1 masih perlu perbaikan dalam sifat daya lenturnya Tabel 9. Beberapa sifat film yang dihasilkan dari perlakuan pada pH 2 cukup baik. Namun demikian, resin yang dihasilkan terlalu kental dan sangat reaktif sehingga penanganan dan modifikasi resin untuk memperbaiki sifat filmnya relatif sulit sehingga perlakuan ini tidak terpilih sebagai perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik memerlukan waktu reaksi metilolasi yang relatif lama 9 jam bila reaksi dilakukan pada suhu 100 o C. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu reaksi metilolasi pada penelitian selanjutnya kinetika reaksi metilolasi suhu reaksi ditingkatkan.

D. Kinetika Reaksi Metilolasi 1. Ordo Reaksi

Kondisi proses pada penelitian ini menggunakan nisbah mol formaldehida terhadap distilat CNSL 0,9 : 1 dengan pH 3. Data pengukuran kardanol dan formaldehida bebas sisa selama reaksi metilolasi disajikan pada Lampiran 14 dan 15. Perhitungan konsentrasi formaldehida dan kardanol yang bereaksi selama reaksi metilolasi disajikan pada Lampiran 15. Berdasarkan konsentrasi formaldehida dan kardanol yang bereaksi, maka rata-rata perbandingan kardanol dengan formaldehida yang bereaksi n sebesar 1,11 Lampiran 15. Berdasarkan nilai rata-rata perbandingan n tersebut, maka kardanol bereaksi lebih banyak dibandingkan dengan formaldehida. Mengacu pada jalur reaksi pembentukan dimer Gambar 4, dapat dipastikan bahwa pemakaian kardanol yang lebih banyak disebabkan oleh pemakaian kardanol baik pada reaksi metilolasi maupun pada pembentukan dimer polimerisasi kondensasi. Nilai rata-rata perbandingan n akan digunakan pada persamaan laju reaksi metilolasi orde kedua.