Formulasi Vernis Metode Penelitian

5. Formulasi Vernis

Formulasi vernis bertujuan untuk mendapatkan komposisi resin fenolik dan minyak pengering yang tepat untuk memperoleh formula vernis terbaik. Hasil terbaik yang diperoleh pada penelitian kinetika reaksi C.4 yaitu suhu reaksi metilolasi 120 °C dengan waktu reaksi selama 4 jam. Film resin yang dihasilkan masih memiliki kekurangan dalam daya lenturnya jika dibandingkan dengan vernis komersial. Untuk pemakaian sebagai vernis eksterior perlu perbaikan dalam sifat daya lentur. Pada penelitian formulasi vernis C.5 resin yang dihasilkan dicampur dengan minyak pengering untuk memperbaiki daya lenturnya. Minyak pengering merupakan komponen dalam vernis yang memberikan kontribusi terhadap kelenturan film Marten 1983; Praptowidodo Mu’min 1984; Marino 2003. Minyak pengering yang digunakan untuk formulasi vernis yaitu linseed oil . Tahap awal penelitian ini yaitu melakukan karakterisasi minyak pengering yang digunakan. Tahap selanjutnya melakukan modifikasi minyak pengering dengan pemanasan pada suhu 260 °C ± 0,5 jam untuk menghasilkan linseed stands oil . Viskositas minyak pengering setelah modifikasi linseed stands oil diharapkan mencapai 400–600 mPa.s Rishabh Group 2004. Setelah viskositas minyak pengering yang diinginkan tercapai, minyak pengering dicampur dengan resin fenolik dari distilat CNSL melalui pemanasan secara bersama pada suhu 220 °C selama 0,5 jam Swaraj 1985. Campuran resin dan minyak pengering didinginkan, kemudian ditambahkan bahan pengering Co dan Pb naftenat dan antiskinning agent. Selanjutnya diencerkan dengan menggunakan pelarut toluene dan mineral spirit 1 : 1 sampai viskositas mencapai 40 mPa.s. Vernis yang dihasilkan kemudian di-aging. Perlakuan yang diuji yaitu perbandingan resin fenolik dari distilat CNSL dengan minyak pengering bv, dengan taraf A 1 : 0; B 1 : 0,5; C 1 : 1; dan D 1 : 1,5. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua kali ulangan. Model matematik rancangan percobaan disajikan pada Persamaan 12. Apabila hasil analisis keragaman perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh nyata á = 0,05 maka dilakukan uji lanjut Duncan untuk mengetahui perbedaan antara taraf perlakuan. Y ij = ì + A i + å ij ........................................................................ 12 Analisis vernis yang dihasilkan meliputi : 1 karakteristik vernis : bobot jenis dan kadar bahan menguap, dan 2 sifat lapisan film vernis : waktu kering, kekerasan, daya kilap, daya lentur, daya lekat, dan ketahanan terhadap air dan bahan kimia asambasa. Sebagai pembanding terhadap karakteristik dan sifat lapisan film vernis yang dihasilkan digunakan standar mutu vernis SNI No. 06–1009–1989 serta karakteristik dan sifat film vernis komersial. Prosedur analisis karakteristik vernis dan sifat lapisan filmnya disajikan pada Lampiran 2 dan 3. dimana : Y ij ì A i å ijk : : : : Nilai pengamatan karena pengaruh perlakuan ke–i dan ulangan ke–j nilai rata-rata pengamatan pengaruh faktor perlakuan ke–i galat percobaan pada perlakuan ke–i dan ulangan ke–j

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN