Konsentrasi Formaldehida Karakteristik dan Sifat Film Resin

aktivasi untuk reaksi metilolasi kardanol dengan formaldehida pada pH 3 sebesar 14,37 kkalmol dan frequency factor k o 116.104.360,02 litermol.jam. Hubungan konstanta laju reaksi k dengan suhu reaksi dinyatakan oleh Persamaan 13 dan 14 sebagai berikut : Konsentrasi formaldehida selama reaksi metilolasi dihitung dengan mensubstitusikan persamaan konstanta laju reaksi k Persamaan 14 pada persamaan laju reaksi metilolasi Persamaan 10. Konsentrasi formaldehida selama reaksi metilolasi hasil percobaan dan perhitungan disajikan pada Gambar 23 dan Lampiran 17. Pengujian persamaan laju reaksi metilolasi dengan kriteria modulus deviasi P menghasilkan nilai yang berkisar antara 1,43–3,05 Lampiran 17. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa persamaan konstanta laju reaksi metilolasi k yang dibentuk dapat menduga laju reaksi metilolasi kardanol dan formaldehida dengan sangat tepat. Reaksi metilolasi kardanol dengan formaldehida berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi Gambar 23. Hal ini disebabkan oleh laju ln k = 18,57 – 7.230,7 1T ..........................................................13 k = 116.104.360,02 e –7.230,7 1T ..............................................14 - 1 .2 - 0 .9 - 0 .6 - 0 .3 0 .0 0 .3 0 .6 2 .4 2 .5 2 .6 2 .7 2 .8 1T x 10 -3 1 o K ln k Gambar 22 Plot ln k vs suhu reaksi metilolasi 1T

3. Konsentrasi Formaldehida

reaksi metilolasi yang semakin meningkat dengan semakin tingginya suhu reaksi Tabel 7 dan Gambar 22. Menurut Sastrohamidjojo 2001, kenaikan suhu reaksi menyebabkan pergerakan molekul lebih cepat dan tumbukan antara molekul lebih intensif sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Laju penurunan konsentrasi formaldehida yang rendah menunjukkan reaksi metilolasi telah berjalan sempurna. Pada suhu 100 o C, laju penurunan konsentrasi formaldehida yang rendah 0,0068 molliterjam dicapai setelah reaksi berlangsung selama 9 jam, sedangkan pada suhu 110 o C setelah reaksi berlangsung 6 jam 0,0205 molliterjam, dan pada suhu 120 o C setelah reaksi berlangsung 4 jam 0,0342 molliterjam Gambar 23. Berdasarkan hal tersebut, waktu reaksi metilolasi yang optimal yaitu 9, 6, dan 4 jam masing- masing pada suhu 100, 110, dan 120 o C. Konsentrasi formaldehida bebas dan persentase formaldehida yang telah bereaksi setelah tercapainya waktu reaksi yang optimal relatif sama untuk seluruh perlakuan suhu Tabel 8. Tabel 8 Konsentrasi formaldehida bebas sisa dan persentase formaldehida yang telah bereaksi setelah tercapainya waktu reaksi yang optimal Konsentrasi formaldehida bebas Suhu reaksi metilolasi o C Waktu reaksi optimal jam molliter Persentase formaldehida yang telah bereaksi 100 9 0,49 0,1674 92,44 110 6 0,50 0,1709 92,18 120 4 0,42 0,1437 93,47 0.0 0.6 1.2 1.8 2.4 2 4 6 8 10 Gambar 23 Perubahan konsentrasi formaldehida selama reaksi metilolasi pada beberapa suhu reaksi perhitungan dan percobaan K o n se n tr as i f o rm al d eh id a m o l li te r Percobaan Perhitungan 100 • C 110 • C 120 • C Waktu reaksi metilolasi jam

4. Karakteristik dan Sifat Film Resin

Suhu reaksi metilolasi tidak berpengaruh pada karakteristik dan sifat lapisan film resin Tabel 9 dan Lampiran 18. Karakteristik dan sifat film resin yang dihasilkan relatif sama. Hal ini disebabkan oleh reaksi metilolasi yang berlangsung sampai waktu reaksi optimalnya untuk seluruh suhu reaksi yang digunakan. Dengan demikian, resin yang terbentuk akan memiliki struktur molekul dan sifat polimer resin yang tidak jauh berbeda. Waktu kering, kekerasan, dan daya lentur lapisan film resin yang dihasilkan dari seluruh suhu reaksi metilolasi relatif sama Tabel 9. Waktu kering film resin lebih lambat dibandingkan dengan vernis komersial. Namun demikian, waktu kering lapisan film resin tersebut telah memenuhi standar mutu vernis kering sentuh 3 jam dan kering keras 6 jam. Kekerasan lapisan film resin dari seluruh suhu reaksi metilolasi lebih tinggi dibandingkan dengan vernis komersial. Daya lentur lapisan film resin lebih baik jika dibandingkan dengan vernis komersial K 2 untuk seluruh suhu reaksi metilolasi. Jika dibandingkan dengan vernis komersial K 1 , daya lentur lapisan film resin yang dihasilkan masih perlu diperbaiki. Tabel 9 Karakteristik dan sifat lapisan film resin yang diperoleh dari beberapa suhu reaksi metilolasi pada waktu reaksi optimalnya Reaksi metilolasi Vernis komersial Karakteristik dan sifat film resin 100 o C, 9 jam 110 o C, 6 jam 120 o C, 4 jam K 1 K 2 Karakteristik resin Viskositas, 30 o C Pa.s 15,96 15,48 15,35 - - Kadar padatan 92,04 92,31 91,83 - - Sifat film resin Waktu kering 28-30 o C - Kering sentuh jam - Kering keras jam 3,0 6,5 3,3 6,5 3,0 6,0 1,5 5,0 2,0 6,0 Kekerasan Pencil hardness 4H 4H 4H 3H 1H Daya lentur Ô mm Bending test 7,0 6,5 7,0 3,0 12,0 97,2 96,8 97,6 96,0 97,0 Daya kilap Specular gloss,60 o - Besi - Kayu 72,4 72,1 72,5 66,0 67,0 1B 1B 1B 1B 0B Daya lekat Cross cut tape test ‡ - Besi - Kayu 5B 5B 5B 5B 5B ‡ 0B : 65 mengelupas; 1B : 35–65 mengelupas; 5B : 0 mengelupas Daya kilap lapisan film resin untuk seluruh suhu reaksi metilolasi relatif sama, baik dalam media besi maupun kayu Tabel 9. Dibandingkan dengan media besi, daya kilap film dalam media kayu lebih rendah. Daya kilap lapisan film resin dalam media kayu berkisar 72,1–72,5, sedangkan vernis komersial 66–67. Daya kilap lapisan film resin dan vernis komersial tersebut termasuk ke dalam golongan semi gloss. Penurunan daya kilap lapisan film dalam media kayu diduga disebabkan oleh permukaan kayu yang lebih kasar dibandingkan dengan besi. Menurut Swern 1979, kekasaran permukaan dapat menyebabkan terjadinya hamburan cahaya yang akan menurunkan kilap. Pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa daya lekat lapisan film resin dalam media besi relatif lemah 1 B, 35–65 mengelupas untuk seluruh suhu reaksi metilolasi. Namun demikian, daya lekat lapisan film resin dalam media kayu menunjukkan peningkatan yang sangat nyata 5 B, 0 mengelupas. Hal serupa juga terjadi pada vernis komersial Tabel 9. Daya lekat yang baik dalam media kayu diduga disebabkan oleh terbentuknya gaya-gaya ikatan antara film resin dengan kayu. Menurut Tobiason 1990, komposisi kimia kayu terdiri atas selulosa 40–45 , hemiselulosa 20–30 , dan lignin 20–30 . Gugus hidroksil yang terdapat pada komponen kayu tersebut dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil yang terdapat pada resin sehingga meningkatkan daya lekatnya. Peningkatan daya lekat lapisan film resin tersebut disebabkan pula oleh meningkatnya peranan gaya perekatan secara mekanis melalui pori-pori. Dibandingkan dengan media besi, permukaan kayu mengandung pori-pori yang lebih baik sehingga resin dapat berpenetrasi dengan baik ke bagian dalam kayu ketika diaplikasikan.

5. Perlakuan Terbaik