yang tepat oleh perusahaan. Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir sasaran. Sedangkan Steiner dan Miner 1977
menyatakan strategi adalah respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal
yang dapat mempengaruhi organisasi. Menurut Porter 1995 strategi adalah alat yang paling penting untuk
mencapai keunggulan bersaing. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.
Menurut Rangkuti 1999 proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut sebagai perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis
adalah agar organisasi atau perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
Wahyudi 1996 menyatakan bahwa strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi memiliki sifat antara lain : menyatu
unified, yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam perusahaan; menyeluruh comprehensive, yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan;
integral integrated, yaitu seluruh strategi akan cocoksesuai dari seluruh tingkatan corporate, business dan functional.
Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi
kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri-industri dimana perusahaan
tersebut bersaing Porter, 1995. Perumusan strategi sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan sehingga membentuk industri yang berdaya saing. Agar strategi yang dijalankan tepat, maka perusahaan harus mengetahui faktor internal dan
eksternalnya sehingga kombinasi strategi yang digunakan tepat dengan posisi perusahaan saat ini Marimin, 2004.
2.7. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor
Evaluation EFE
Matriks evaluasi faktor internal Internal Factor EvaluationIFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dianggap penting. Sedangkan matriks evaluasi faktor eksternal External Factor EvaluationEFE digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor eksternal perusahaan.
Matriks IFE dan EFE merupakan salah satu teknik perumusan strategi yang penting dan merupakan langkah pertama dari kerangka kerja perumusan
yang disebut tahap input, yaitu tahap meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Matriks ini beserta pernyataan misi yang jelas
menyediakan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi bersaing secara sukses dengan syarat alat ini harus disertai dengan penilaian
intuitif yang baik David,1998.
2.8. Matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Hal terpenting dalam perumusan strategi yang baik adalah bahwa strategi yang dibuat harus berpijak pada situasi riil di lingkungan eksternal dan internal
perusahaaan Untuk melakukan hal ini dapat digunakan alat bantu berupa matriks SWOT. Analisa SWOT merupakan salah satu alat analisis kualitatif yang
digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam melakukan suatu kegiatan dengan mengacu pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan Pearce dan Robinson, 1997. Menurut Marimin 2004, tahapan analisa SWOT adalah :
1. Tahap pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan internal. Tahapan ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan yang dilakukan dengan wawancara terhadap ahli dari perusahaan yang
bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalkan neraca, laba rugi dan lain-lain.
2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal matriks IE dan matriks SWOT.
Matriks IE merupakan hasil dari penggabungan matriks IFE dan matriks EFE. Matriks IFE dan EFE akan memberikan gambaran tentang posisi
perusahaan. Matriks SWOT dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat memberikan gambaran secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
3. Tahap pengambilan keputusan Tahap pengambilan keputusan dalam matriks SWOT merujuk pada matriks
internal eksternal yang menghasilkan posisi perusahaan. Strategi yang dirumuskan merujuk pada kuadran dari perusahaan yang bersangkutan
sehingga dapat diketahui kombinasi strategi yang paling tepat.
Menurut David 1998, matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting dan membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, dimana
matriks ini dapat mengembangkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Keempat strategi tersebut adalah : 1. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. 2. Strategi W-O, strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. 3. Strategi S-T, strategi ini berusaha untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
4. Strategi W-T, strategi ini merupakan suatu cara untuk bertahan dengan mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.
Strategi yang dirumuskan dari matriks SWOT merupakan bentuk keputusan kompleks dalam organisasi yang dibuat oleh sekelompok manusia.
Dengan meningkatnya kekompleksan dari pembuat keputusan organisasi, meningkat pula keperluan untuk mengadakan pertemuan dan bekerja dalam
kelompok. Hal ini menyebabkan ketidakefisienan waktu. Untuk mengatasi masalah tersebut, sistem penunjang keputusan kelompok merupakan sarana
penunjang yang tepat.
2.9. Konsep Fuzzy