Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Kegunaan Penelitian Nata de Coco

kompetitif ini dapat dicapai dengan adanya strategi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan suatu usaha, baik internal maupun lingkungan eksternal dari industri nata de coco. Strategi yang diperlukan adalah strategi yang sesuai dengan posisi industri saat ini. Strategi ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan penerapan pada industri nata de coco sehingga bisa lebih efektif untuk pengembangan industri ini dimasa yang akan datang. Penelitian terdahulu tentang nata de coco telah dilakukan oleh Miliyoso 2003 tentang strategi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT, dan Adinarmiharja 2003 tentang manajemen resiko. Penelitian terdahulu mengenai strategi yang berkaitan dengan peningkatan daya saing telah dilakukan oleh Jamaran dkk 2001 membahas tentang sistem informasi penunjang strategi untuk meningkatkan daya saing bisnis komoditas teh, Yuli Wibowo 2005 yang membahas tentang daya saing perusahaan daerah dengan menggunakan analisa prospektif. Sedangkan penelitian strategi yang lain berkaitan dengan strategi peningkatan mutu teh hitam dengan menggunakan teknik pengambilan keputusan-kelompok fuzzy dilakukan oleh Suprihatini dan Marimin 2000; strategi pengembangan produk agroindustri berbasis salak dengan menggunakan ME-MCDM dan ISM-Fuzzy dilakukan oleh Satriawan dan Marimin 2002; strategi pemasaran kosmetika tradisional dengan menggunakan analisa lingkungan dilakukan oleh Jamaran dkk 2003; strategi pengembangan produk industri kecil barang jadi karet dengan menggunakan logika fuzzy dilakukan oleh Haris dan Marimin 2003; strategi peningkatan kualitas teh hitam dengan menggunakan balanced scorecard dan Quality Function Deployment dilakukan oleh Marimin dan Karmila 2004.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengelompokkan industri kecil nata de coco di Kota Bogor . 2. Mendapatkan informasi tentang kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap kualitas produk nata de coco. 3. Menentukan dan menilai faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap industri nata de coco. 4. Menentukan tingkat kepentingan kelembagaan yang terkait dalam peningkatan daya saing industri nata de coco. 5. Menyusun strategi dan prioritasnya untuk meningkatkan daya saing industri nata de coco.

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada industri nata de coco di Kota Bogor propinsi Jawa Barat. Perumusan strategi dilakukan pada kelompok perusahaan yang tergolong kinerja “rendah” dan memiliki target pasar konsumen langsung konsumen yang mengkonsumsi nata de coco dalam kemasan. Penetapan perusahaan yang akan dikaji strategi peningkatan daya saingnya berdasarkan hasil analisis klaster. Aspek yang dikaji dititikberatkan pada strategi untuk peningkatan daya saing perusahaan nata de coco, yang meliputi pengelompokan perusahaan nata de coco, penilaian harapan dan keinginan konsumen terhadap produk nata de coco, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut, kelembagaan yang terkait serta strategi dan prioritasnya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berupa : 1. Alat penunjang keputusan kebijakan strategi bersaing bagi pelaku usaha dalam pengembangan industri nata de coco. 2. Alat bantu bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menetapkan strategi dalam pengembangan industri nata de coco. 3. Kontribusi pemikiran untuk pengembangan ilmu manajemen strategi dan kebijakan perusahaan serta sistem penilaian fuzzy. I I .TI NJAUAN PUSTAKA

2.1. Nata de Coco

Nata adalah nama yang berasal dari Filipina untuk menyebut pertumbuhan yang menyerupai gel yang terapung pada permukaan medium fermentasi cair yang mengandung gula dan asam yang dihasilkan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Nata de coco merupakan makanan rendah kalori yang cocok untuk penderita diabetes Astawan dan Astawan, 1991. Nata de coco adalah selulosa bakterial yang mengandung air kurang lebih 98 dengan tekstur yang agak kenyal Theodula, 1976. Menurut Rosario 1982 nata de coco merupakan salah satu produk industri hasil olahan dari air kelapa. Selain untuk pembuatan nata de coco, air kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman ringan, jelly, ragi, alkohol, dekstran, anggur, cuka dan lain-lain. Jumlah air kelapa berlimpah, karena dalam satu butir kelapa terdapat 200-250 ml air kelapa. Bahan baku utama pembuatan nata de coco adalah air kelapa. Pemanfaatan air kelapa untuk pembuatan nata de coco akan mengasilkan 1 kg nata per liter air kelapa yang digunakan. Air kelapa yang dipakai berasal dari kelapa tua green matur. Bahan baku utama nata sebaiknya diambil dari buah kelapa yang baru dipetik dari pohon atau tidak lebih dari satu minggu disimpan sebelum digunakan Warisno, 2004. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging testa, daging buah, air kelapa dan lembaga. Setiap butir kelapa dalam dan hibrida mengandung air kelapa masing-masing sebanyak 300 dan 230 ml dengan berat jenis rata-rata 1,02 dan pH agak asam 5,6. Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Disamping zat gizi tersebut, air kelapa juga mengandung berbagai asam amino bebas http:warintek.progressio.or.idttg panganperkebunan.htm. Menurut Palungkun 2001, mikroorganisme Acetobacter xylinum akan membentuk gel pada permukaan larutan yang mengandung gula. Bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang membentuk nata akibat adanya kandungan air sebanyak 91,23, protein 0,29, lemak 0,15, karbohidrat 7,27 serta abu 1,06 di dalam air kelapa. Selain itu terdapat juga nutrisi-nutrisi berupa sukrosa, dekstrosa, fruktosa dan vitamin B kompleks yang terdiri dari asam nikotinat 0,01 ug dan asam folat 0,003 ug per ml. Nutrisi-nutrisi tersebut merangsang pertum buhan Acetobacter xylinum untuk membentuk nata de coco. Adapun kandungan gizi nata de coco dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Nata de Coco per 100 gram Zat gizi Kandungan gizi Kalori 146 kal Lemak 0.2 persen Karbohidrat 36.1 mg Kalsium 12 mg Fosfor 2 mg Fe Zat Besi 0.5 mg Sumber : Warisno, 2004 Proses pembuatan nata secara umum adalah penyaringan, pencampuran dengan gula dan ZA Zwavelzuur Ammonia atau Amonium sulfur, perebusan, penempatan dalam wadah fermentasi, pencampuran dengan starter, cuka, fermentasi, pemanenan, pembersihan, dan pemotongan http:www.bi.go.id sipuksiabe . Nata tidak hanya dapat dibuat dari air kelapa saja, tetapi dapat dibuat dari buah-buahan yang lain seperti nanas, lidah buaya, apel dan lain-lain. Adanya Acetobacter xylinum akan mengubah komponen gula menjadi substansi yang menyerupai gel dan tumbuh di permukaan media. Produk nata de coco telah banyak dikenal di masyarakat Indonesia, sehingga menyebabkan pasar atas produk nata de coco telah merambah masyarakat yang tinggal di kota-kota besar, maupun kota-kota kecil. Jenis usaha nata de coco ini memiliki resiko ketidakpastian pasar, dimana produk dari nata de coco sering tidak terjual, sehingga pada akhirnya dapat mengakibatkan penumpukan hasil produksi ataupun menurunnya omzet penjualan dari nata de coco Adnarmiharja, 2003. Keberadaan pesaing lokal dan masuknya pesaing dari luar negeri semakin memperketat persaingan dalam pemasaran produk nata de coco. Untuk dapat memenangkan persaingan ini perlu strategi yang tepat Miliyoso, 2003.

2.2. Klaster Cluster