Analisis Data Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Nata de Coco Di Kota Bogor Dengan Pendekatan Fuzzy

3.4. Analisis Data

3.4.1. Klaster atau Pengelompokkan Perusahaan Nata de Coco

Klasterpengelompokkan perusahaan nata de coco dilakukan untuk memperoleh kelompok perusahaan dari 23 perusahaan nata de coco di Kota Bogor. Kuisioner untuk klaster ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Kriteria yang digunakan untuk pengelompokkan ini didasarkan pada faktor internal perusahaan yang diperoleh dari studi literatur dan brainstorming dengan pakar. Ada 12 kriteria yang digunakan, yaitu : volume penjualan, jumlah investasi, total produksi, segmen pasar, usia perusahaan, jumlah tenaga kerja, tempat penjualan produk perusahaan, daerah pemasaran produk, jumlah distributor yang dimiliki perusahaan, jenjang pendidikan tertinggi tenaga kerja, alat pengepakan produk, jenis alat angkut dalam pemasaran produk. Metode yang digunakan dalam pengelompokkan perusahaan nata de coco di Kota Bogor metode K-Means Clustering. Pengolahan data untuk analisis ini menggunakan software SPSS 11.0 for Windows . Adapun tahapan yang dilakukan dalam analisis klaster ini adalah : 1. Mengidentifikasi kriteria untuk klaster perusahaan nata de coco yang akan dilakukan. 2. Melakukan penilaian untuk setiap kriteria pada setiap perusahaan. 3. Melakukan standarisasi data kedalam bentuk normal data dinormalisasi. Standarisasi data dilakukan untuk menghilangkan bias dalam analisis klaster. Standarisasi data dilakukan pada data asli terhadap variabel yang relevan ke bentuk z score. Pada SPSS, keluaran dari proses ini berupa variabel baru yang berimbuhan ‘z’ didepan masing-masing variabel. Proses standarisasi data ini menggunakan menggunakan persamaan : Dimana : Xn = Nilai data normal Xij = Nilai data Xr = Nilai rata-rata s = Standar deviasi Hasil perhitungan nilai data normal untuk setiap perusahaan pada setiap kriteria merupakan wilayah kritis untuk setiap kriteria σ Xr Xij Xn − = 4. Melakukan pengelompokkan perusahaan. Analisis ini dilakukan terhadap data yang telah distandarisasi. Jumlah klaster yang akan dibentuk adalah 3 tiga, hal ini berarti perusahaan nata de coco di Kota Bogor akan dikelompokkan ke dalam 3 kelompok. Pada SPSS, keluaran berupa kelompok perusahaan yang terbentuk akan dapat dilihat pada kolom qcl_1 yang berisi nomor klaster untuk setiap perusahaan. Pengelompokan perusahaan nata de coco dilakukan berdasarkan kedekatan atau jarak antar perusahaan. Kedekatan atau jarak yang digunakan adalah metode square distance euclidean, adapun persamaannya : Dimana : E = square euclidean distance x i = data setiap kriteria untuk setiap perusahaan nata de coco m k = cluster center untuk setiap kelompok 5. Melakukan interpretasi lebih lanjut terhadap hasil klaster. Interpretasi lebih lanjut dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata untuk setiap kriteria pada setiap klaster yang terbentuk. Perhitungan rata-rata ini menggunakan persamaan : Dimana : X = rata-rata untuk setiap kriteria klaster pada klaster tertentu µ = rata-rata populasi z = standar deviasi pada setiap kriteria s = nilai standarisasi yang didapat pada SPSS

3.4.2. Matriks House of Quality HOQ

Matriks House of Quality HOQ digunakan untuk melihat harapan dan keinginan konsumen terhadap produk nata de coco serta keterkaitannya dengan aktivitas proses. Pada pembuatan matriks HOQ akan dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang dibandingkan berdasarkan hasil dari pemetaanpengelompokkan perusahaan nata de coco. X = µ + z .s 2 1 1 1 , ... , m x C x I m m E k i N i M k k i k − ∈ = ∑∑ = = Tahapan pembuatan matriks HOQ untuk industri nata de coco adalah : a. Identifikasi harapan konsumen Tahap ini merupakan tahap untuk mendefenisikan harapan konsumen terhadap produk nata de coco dan mengukur atribut-atribut kualitas produk yang menjadi prioritas dengan cara pembobotan. Data untuk tahap ini diperoleh dari brainstorming, wawancara dengan pakar dan konsumen ahli serta berdasarkan studi literatur. b. Evaluasi kualitas produk Tahap ini merupakan tahap untuk membandingkan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut kualitas produk nata de coco perusahaan A dibandingkan dengan pesaingnya perusahaan B, perusahaan C dan perusahaan D. Populasi penelitian adalah keseluruhan konsumen nata de coco perusahaan A dengan pengambilan contoh responden sebanyak 50 orang. Penilaian kuisioner menggunakan skala 5 Likert. Data yang diperoleh kemudian dihitung dengan cara : N1 x 1 + N2 x 2 + N3 x 3 + N4 x 4 + N5 x 5 Ket : N1 = Jumlah responden dengan jawaban “sangat tidak puas” N2 = Jumlah responden dengan jawaban “tidak puas” N3 = Jumlah responden dengan jawaban “cukup puas” N4 = Jumlah responden dengan jawaban “puas” N5 = Jumlah responden dengan jawaban “sangat puas” Langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan tingkat kepuasan konsumen adalah sebagai berikut : 1. Mencari nilai indeks maksimum NI maks dan nilai indeks minimum NI min kemudian menghitung range NI maks – NI min. Nilai indeks maksimum = Total nilai maksimum Jumlah interval kelas Nilai indeks minimum = Total nilai minimum Jumlah interval kelas Range = Nilai indeks maksimum – Nilai indeks minimum 2. Membuat interval kelas, yaitu : menentukan selang tingkat kepuasan dari atribut kualitas produk yang dinilai. Disini terlebih dahulu dihitung panjang interval kelas. c. Sasaran proyek Tahap ini merupakan tahap untuk melihat sasaran yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas produk sehubungan dengan penilaian konsumen atas atribut-atribut kualitas produk perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Penilaian masih menggunakan skala likert menurut data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Nilai yang diperoleh pada tahap ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : d. Parameter teknis Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan aktivitas proses yang dilakukan perusahaan dan terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen. Penentuan aktivitas proses dilakukan secara brainstorming dengan para pakar dan studi literatur. e. Matriks interaksihubungan keterkaitan Tujuan dari membangun hubungan keterkaitan adalah untuk menunjukkan aktivitas proses yang memiliki hubungan paling berarti dengan atribut kualitas produk, sehingga pada saat matriks sudah selesai dan analisa dilakukan dapat ditentukan aktivitas proses mana yang harus mendapat perhatian utama. Hubungan antara harapan konsumen dan aktivitas proses dapat dinyatakan dengan menggunakan lambang-lambang tertentu untuk menyatakan kekuatan hubungan. Pada penelitian ini, lambang dan nilai yang digunakan adalah : = 10 = melambangkan hubungan kuat = 5 = melambangkan hubungan sedang = 1 = melambangkan hubungan lemah Panjang interval kelas = Range Jumlah interval kelas Rasio perbaikan = target nilai skor evaluasi Bobot = rasio perbaikan x tingkat kepentingan atribut bobot = bobottotal bobot x 100 f. Trade off Beberapa aktivitas proses memiliki proses keterkaitan antara satu dengan lainnya. Pemberian tindakan pada aktivitas proses dapat mengakibatkan perubahan pada aktivitas proses yang terkait lainnya, baik perubahan searah positif maupun perubahan berlawanan arah negatif. Penentuan hubungan keterkaitan dalam penelitian ini dilakukan secara brainstorming dengan bagian yang terkait dengan proses produksi dan pemasaran produk serta pakar. Matriks yang terbentuk dari hubungan keterkaitan ini disebut matriks korelasi dan pada matriks house of quality HOQ terletak pada bagian atas yang disebut roof. Hubungan keterkaitan yang ada dan lambang yang digunakan adalah : 1. Hubungan kuat positif ++ Hubungan kuat positif merupakan hubungan searah yang kuat, dimana bila salah satu aktivitas proses mengalami peningkatan akan berdampak kuat pada peningkatan aktivitas proses lainnya yang terkait. 2. Hubungan positif + Hubungan positif merupakan hubungan searah, meskipun dampak yang dihasilkan tidaklah sekuat hubungan pada poin 1. 3. Hubungan negatif - Hubungan negatif merupakan hubungan tidak searah, yaitu apabila salah satu aktivitas proses mengalami penurunan, maka aktivitas yang lain akan mengalami peningkatan. Hal ini dapat berlaku sebaliknya. 4. Hubungan kuat negatif -- Hubungan kuat negatif merupakan hubungan tidak searah yang kuat dan dampak yang dihasilkan lebih kuat dari hubungan poin 3. g. Menentukan tingkat kepentingan dan nilai relatif dari aktivitas proses. Adapun bentuk umum HOQ dapat dilihat pada Gambar 5. Nilai tingkat kepentingan aktivitas proses ke-Y = Bobot konversi tiap atribut x aktivitas proses ke-Y Nilai relatif aktivitas proses ke-Y = Tingkat kepentingan proses Jumlah total nilai kepentingan

f. Trade off b. Evaluasi