Implementasi Strategi Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Nata de Coco Di Kota Bogor Dengan Pendekatan Fuzzy

6.8. Implementasi Strategi

Perusahaan nata de coco dapat melaksanakan berbagai strategi dalam upaya peningkatan daya saingnya. Implementasi strategi peningkatan daya saing ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada di dalam lingkungan perusahaan maupun yang ada diluar lingkungan perusahaan. Faktor pemasaran sebagai faktor yang paling berpengaruh memerlukan perhatian yang utama karena faktor ini akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai penjualan, pasar maupun profitabilitas. Selain itu, implementasi strategi juga dipengaruhi oleh kelembagaan yang terkait, dalam hal ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik diantara lembaga-lembaga tersebut karena masing-masing lembaga memiliki tingkat kepentingan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Upaya untuk mencapai ini dapat dilakukan dengan membentuk suatu wadah khusus yang bisa mempertemukan lembaga-lembaga tersebut untuk mencapai suatu kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. Implementasi strategi memperluas jaringan distribusi memerlukan kepastian pasar dan produksi. Perusahaan sebaiknya memanfaatkan wilayah yang belum dijangkau oleh pesaing dan wilayah yang mempunyai pasar potensial. Perluasan jaringan distribusi dapat dilakukan dengan mendirikan distributor baru atau menggunakan distributor yang ada di wilayah yang bersangkutan. Selain itu, perusahaan dapat juga menjual produknya langsung ke tangan pengecer. Penentuan pilihan distribusi produk ini, memerlukan pertimbangan dari aspek ekonomi, SDM, sarana transportasi dan konsumen. Stategi peningkatan kualitas produk dalam penerapannya melalui perbaikan sistem produksi dan operasi perusahaan. Hal yang perlu diperbaiki terutama untuk aspek teknis atau karakteristik proses yang belum bagus pelaksanaannya. Perebusan potongan nata sebaiknya dilakukan di ruangan yang bersih dengan wadah tertutup, kalaupun dibuka sebaiknya tenaga kerja mensterilkan tangannya terlebih dahulu dan harus hati-hati agar kotoran tidak masuk kedalam rebusan tersebut. Demikian juga dengan aktivitas pembuatan sirop nata, pengisian nata dan sirop ke dalam gelas plastik serta penutupan gelas plastik. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sirop nata harus bahan-bahan yang direkomendasikan oleh dinas kesehatan, baik dalam hal pemanis, pewarna maupun pengawet. Selain itu, penggunaan peralatan selama proses produksi juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Perbaikan kualitas sebaiknya dilakukan dengan cara mengkombinasikan hasil QFD dengan pemantauan proses yang berkelanjutan. Implementasi dalam peningkatan teknologi produksi memerlukan penggantian peralatan produksi terutama dalam hal pengemasan. Penggantian peralatan ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan kualitas terutama kebersihan dari produk yang dihasilkan. Penggunaan sealer semi otomastis akan mengurangi kontaminan dari produk yang dihasilkan dan performance dari produk yang dihasilkan jauh lebih bagus. Hal ini akan dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk perusahaan. Kemitraan dengan pemasok dapat dilakukan dengan membuat kontrak kerja yang memuat ketentuan kualitas bahan baku, jumlah pasokan, frekwensi pasokan dan ketentuan harga. Kontrak yang dibuat dapat diperbaharui dan disesuaikan jika ada perubahan kondisi operasi perusahaan. Dengan kemitraan ini, perusahaan lebih terjamin pasokan bahan bakunya dan kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Pihak diluar perusahaan sebagai pihak yang mempengaruhi aktivitas perusahaan, dapat melakukan berbagai strategi guna mendorong terciptanya peningkatan daya saing perusahaan. PemerintahDinas PerindagPemda dapat melakukan pameran untuk industri nata de coco guna memperkenalkan produk perusahaan. Pameran dapat dilakukan setiap triwulan agar konsumen dapat lebih mengenal produk perusahaan. Pameran ini merupakan ajang promosi yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan. Pameran ini dilakukan secara terbuka di lokasi yang mudah dijangkau oleh perusahaan maupun konsumen Implementasi transfer teknologi harus diikuti dengan pelatihan menggunakan teknologi tersebut. Teknologi yang ditransfer terutama teknologi produksi seperti peralatan perebusan dan pengemasan produk. Transfer teknologi ini harus diikuti dengan pelatihan penggunaan teknologi, agar lebih efisien dan efektif. Selain itu, pelatihan yang sebaiknya diberikan untuk perusahaan nata de coco dapat berupa pelatihan manajemen usaha, dan pembuatan laporan keuangan. Strategi menyediakan paket kredit lunak untuk pembiayaan dapat dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga keuangan, kredit yang diberikan terutama untuk pembiayaan operasi. Bentuk kredit ini bisa berupa kredit jangka pendek, menengah ataupun panjang dengan tanpa agunan atau dengan agunan yang ringan. Hal ini tergantung dari jumlah dana yang dipinjam dan kemampuan pengembalian oleh perusahaan. Pihak pemberi kredit memiliki hak untuk memantau penggunaan kredit yang diberikan. Untuk memudahkan pemberian kredit perusahaan nata de coco sebaiknya membentuk kelompok sehingga koordinasi dapat dilakukan dengan baik. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan sesuai standar yang ditetapkan sehingga memudahkan dalam penentuan jumlah kredit yang bisa diterima perusahaan. Bantuan kredit untuk UKM yang juga berkembang pesat saat ini adalah micro bankng , namun banyak UKM yang belum mengetahui keberadaan bantuan ini dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap jenis dan jumlah pendanaan. Jumlah bantuan kredit tertentu pada micro banking bahkan tidak meminta adanya jaminan, misalnya pada Bank Mandiri untuk kredit dibawah Rp. 10 juta, persyaratan yang harus dipenuhi adalah usia pemohon minimal 21 tahun, WNI, KTP dan surat keterangan usaha. Implementasi strategi peningkatan daya saing yang bisa dilaksanakan oleh pihak perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan, menciptakan pasar, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, penerapan strategi ini memerlukan sosialisasi, tambahan SDM dan pendanaan. VI I . KESI MPULAN DAN SARAN

5.4. Kesimpulan