PT CN ST KS IMM PY

Gambar 10. Keluaran Klaster Perusahaan Nata de Coco Berdasarkan output pengolahan klaster yang terdapat pada gambar diatas kolom qcl_1, terlihat bahwa perusahaan no 1, 3, 4, 5 ST, IMM, ET dan UI berada pada kelompok yang sama yaitu dengan simbol angka 1 kelompok B. Perusahaan no 7 dan 8 EB dan RS berada pada simbol angka 2 kelompok C. Sedangkan perusahaan no 2 dan 6 TK dan PT berada pada simbol angka 3 kelompok A. Adapun hasil pengelompokan perusahaan nata de coco di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil KlasterPengelompokan Perusahaan Nata de Coco di Kota Bogor Kelompok Nama Perusahaan Merek Produk 1. TK CJ Kelompok A Kinerja Tinggi

2. PT CN

1. ST KS

2. IMM PY

3. ET KS dan NK Kelompok B Kinerja Sedang 4. UI KA 1. RS - Kelompok C Kinerja Rendah 2. EB CB Penafsiran terhadap kelompok perusahaan diatas dilakukan berdasarkan rata-rata sampel dalam hal ini rata-rata pada kriteria pengelompokan pada klaster tertentu. Perhitungan rata-rata sampel untuk setiap kriteria pada setiap kelompok perusahaan nata de coco dapat dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan nilai rata-rata sampel yang diperoleh, maka disimpulkan bahwa : 1. Klaster A Kelompok A Klaster A berisi perusahaan yang memiliki kinerja paling bagus. Perusahaan pada kelompok ini, kondisinya berada diatas perusahaan pada kelompok B dan kelompok C. Perusahaan ini berada diatas rata-rata untuk setiap kriteria, baik dalam hal volume penjualan, jumlah investasi, total produksi, segmen pasar, usia perusahaan, jumlah tenaga kerja, tempat penjualan produk, daerah pemasaran, jumlah distributor, jenjang pendidikan tenaga kerja, alat pengepakan maupun alat angkut yang digunakan untuk pemasaran produk perusahaan. 2. Klaster B Kelompok B Klaster B berisi perusahaan yang memiliki kinerja sedang. Perusahaan pada kelompok ini kondisinya berada dibawah kondisi perusahaan pada kelompok A, tapi lebih baik kondisinya dibandingkan perusahaan pada kelompok C. Perusahaan pada kelompok ini memiliki volume penjualan, total produksi, usia perusahaan, jumlah tenaga kerja, tempat enjualan produk dan alat pengepakan berada diatas rata-rata. Sedangkan segmen pasar, jumlah distributor, jenjang pendidikan tenaga kerja dan alat angkut yang digunakan dalam pemasaran produk berada dibawah rata-rata. Perusahaan pada kelompok ini memiliki daerah pemasaran yang sama dengan rata-rata. 3. Klaster C Kelompok C Klaster C berisi perusahaan yang memiliki kinerja paling rendah. Perusahaan pada kelompok ini, kondisinya berada dibawah perusahaan pada kelompok B dan kelompok A. Perusahaan ini berada dibawah rata-rata untuk setiap kriteria, baik dalam hal volume penjualan, jumlah investasi, total produksi, segmen pasar, usia perusahaan, jumlah tenaga kerja, tempat penjualan produk, daerah pemasaran, jumlah distributor, jenjang pendidikan tenaga kerja, alat pengepakan maupun alat angkut yang digunakan untuk pemasaran produk perusahaan. Berdasarkan hasil klasterpengelompokan ini, dipilih perusahaan yang berada pada kelompok dengan kinerja paling rendah kelompok C dan membuat nata de coco dalam kemasan sebagai perusahaan yang menjadi fokus utama dalam penelitian. Perusahaan RS tidak dipilih sebagai objek penelitian karena hanya membuat nata de coco berbentuk lembaran. Perusahaan yang dipilih sebagai fokus penelitian adalah Perusahaan EB dengan merek produk CB. Sedangkan perusahaan pesaing yang dipilih sebagai objek penelitian adalah ST dengan merek produk KS, IMM dengan merek produk PY dan PT dengan merek produk CN.

V. KUALI TAS PRODUK NATA DE COCO

Berdasarkan hasil analisis klaster, maka perusahaan yang menjadi fokus untuk dianalisa kualitas produk dan aktivitas prosesnya adalah Perusahaan EB. Demikian juga HOQ yang dibuat adalah HOQ untuk Perusahaan EB. Tapi dalam penganalisaannya dibandingkan dengan pesaingnya, yaitu ST, IMM dan PT

5.1. Atribut Kualitas Produk