Konsep Fuzzy AHP Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Nata de Coco Di Kota Bogor Dengan Pendekatan Fuzzy

Perhitungan Consistency Ratio CR RI CI CR = 1 − − = n n p CI Dimana : CI = konsistensi indeks RI = indeks random yang didapat dari tabel Oarkridge p = nilai rata-rata consistency vector n = banyaknya alternatif atau kriteria Tabel 4. Nilai Indeks Random RI Ukuran Matriks Indeks Random RI Ukuran Matriks Indeks Random RI 1 0,00 8 1,41 2 0,00 9 1,45 3 0,58 10 1,49 4 0,90 11 1,51 5 1,12 12 1,48 6 1,24 13 1,56 7 1,32 Penggabungan pendapat responden Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian dalam aplikasinya penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh beberapa ahli multi disipliner. Konsekuensinya pendapat beberapa ahli tersebut perlu dicek konsistensinya satu persatu. Pendapat yang konsisten tersebut digabungkan dengan menggunakan rata-rata geometrik Marimin, 2004. n i n G x X π = Dimana : X G = rata-rata geometrik n = jumlah responden x i = penilaian oleh responden ke- i

2.11. Konsep Fuzzy AHP

Metode fuzzy AHP adalah suatu metode yang dikembangkan dari metode AHP dengan menggunakan konsep fuzzy pada beberapa bagian seperti dalam hal penilaian sekumpulan alternatif dan kriteria. Menurut Kastaman 1999 keuntungan fuzzy AHP adalah pada saat melakukan penilaian, dimana para pengambil keputusan tidak dipaksa untuk melakukan penilaian diskrit angka tetapi hanya menggunakan intuitif mereka melalui bilangan linguistik. Pada umumnya pengembangan metode fuzzy AHP melalui empat tahapan Yudhistira, 2000, yaitu : 1. Skoring alternatif dan kriteria Skoring yang dilakukan oleh pengambil keputusan dalam bentuk variabel linguistik seperti sangat jelek, agak jelek, sedang, baik dan sangat baik. Penentuan nilai fuzzy untuk setiap alternatif dalam bentuk TFN akan diperoleh tiga fungsi keanggotaan under optimistic, most likely dan pesimistic condition . TFN dikembangkan dengan menentukan nilai dari fungsi keanggotaan pesimistic sebagai a, nilai dari fungsi keanggotaan most likely sebagai b dan nilai dari fungsi keanggotaan optimistic sebagai c. Menurut Kastaman 1999 fuzzyfikasi pada metode fuzzy AHP adalah proses pengubahan nilai selang rating berupa batas nilai yang diberikan oleh penilai menjadi selang dalam bentuk bilangan fuzzy dengan maksud untuk menghilangkan ketidakkonsistenan nilai yang disebabkan selang rating dan bias setiap penilai. 2. Defuzzifikasi skor fuzzy Defuzzyfikasi dilakukan untuk menentukan satu nilai dari skor fuzzy. Menurut Marimin 2000, defuzzyfikasi merupakan suatu proses pengubahan output fuzzy ke output yang bernilai tunggal crisp. Terdapat banyak metode defuzzyfikasi, namun yang banyak digunakan adalah metode centroid dan maksimum. Di dalam metode centroid, nilai tunggal dari variabel output dihitung dengan menemukan nilai variabel dari center of gravity suatu keanggotaan untuk nilai fuzzy. Sedangkan di dalam metode maksimum, satu dari nilai-nilai variabel yang merupakan nilai kepercayaan maksimum gugus fuzzy dipilih sebagai nilai tunggal untuk variabel output. Formula yang digunakan untuk metode centroid adalah : untuk semesta kontinu untuk semesta diskret Kusumadewi, 2003 ∫ ∫ = z z dz z dz z z Z µ µ ∑ ∑ = = = n j n j z z z Z j j 1 1 µ µ 3. Pembobotan Pembobotan dapat dilakukan berdasarkan teori Saaty. Menurut Marimin 2004 untuk menentukan bobot atau prioritas dengan jalan menentukan vektor eigen eigenvector, dapat diselesaikan melalui dua cara, yaitu dengan manipulasi matriks dan persamaan matematik. 4. Final skor Menentukan skor akhir dapat digunakan set operasi yang memungkinkan sesuai dengan teori. Pembobotan Pembobotan dapat dilakukan berdasarkan teori Saaty. Menurut Marimin 2004 untuk menentukan bobot atau prioritas dengan jalan menentukan vektor eigen eigenvector, dapat diselesaikan melalui dua cara, yaitu dengan manipulasi matriks dan persamaan matematik. I I I . METODOLOGI PENELI TI AN

3.1. Kerangka Pemikiran