Tenaga penjual yang terbatas

Strategi agresif jika diaplikasikan dalam matriks SWOT adalah strategi S- O, dimana perusahaan menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Jika posisi perusahaan bergeser, maka perusahaan harus menyesuaikan strategi yang akan dilaksanakan. Adapun perumusan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 13. INTERNAL EKSTERNAL KEKUATAN S 1. Alat angkut pemasaran milik sendiri 2. Lokasi usaha yang strategis 3. Pengiriman produk tepat waktu 4. Kegiatan promosi produk melalui pameran 5. Modal yang digunakan milik sendiri 6. Sistem operasi dan produksi yang baku 7. Terjaminnya ketersediaan bahan baku 8. Penanganan bahan baku yang baik 9. Tenaga kerja produksi yang berpengalaman KELEMAHAN W 1. Harga jual produk yang belum sesuai 2. Merek produk yang belum dikenal 3. Keterbatasan dalam pendanaan 4. Teknologi produksi masih sederhana 5. Kualitas produk masih dibawah pesaing

6. Tenaga penjual yang terbatas

PELUANG O 1. Ketersediaan kredit bagi IKM 2. Kesadaran akan pentingnya makanan berserat 3. Kebijakan tentang pengembangan IKM 4. Perkembangan teknologi 5. Jumlah penduduk Indonesia yang besar 6. Peningkatan tingkat pendidikan 7. Tersedianya pemasok bahan baku diberbagai lokasi Strategi S-O 1. Memperluas jaringan distribusi produk S 1-9 O 1-7 2. Meningkatkan kualitas produk S 6,9 O 1-7 3. Meningkatkan teknologi produksi yang digunakan S 6,9 O 4,6 4. Membangun kemitraan dengan pemasok S 2,5 O 7 Strategi W-O 1. Efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan produksi W 1, 5 O 4, 6, 7 2. Meningkatkan sumber pendanaan W 3-4 O 1, 3 3. Meningkatkan modal kerja untuk pembiayaan promosi produk W 2, 3 O 1, 2 4. Meningkatkan teknologi produksi W 1, 4, 5 O 4 5. Menambah tenaga penjual untuk pengembangan pasar W 2, 6 O 2, 5 ANCAMAN W 1. Kondisi perekonomian Indonesia 2. Kebijakan tentang perdagangan 3. Loyalitas konsumen terhadap merek tertentu 4. Keberadaan perusahaan sejenis 5. Adanya produk substitusi Strategi S-T 1. Membuat diferensiasi produk melalui merek, karakteristik khusus dan pelayanan pelanggan S 1-3, 6, 9 T 1-5 2. Membuat variasi produk S 6, 9 T 1-5 3. Meningkatkan kualitas produk S 6, 9 T 2-5 4. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan distributor dan retail S 1-3 T 4,5 Strategi W-T 1. Penerapan manajemen kualitas yang baik W 4, 5 T 5 2. Bermitra dengan masyarakat setempat dalam hal pendanaan dan tenaga kerja W 1-5 T 3, 4, 6 3. Perencanaan produksi yang matang W 1, 2, 4, 5 T 1, 2, 5 4. Meningkatkan promosi produk W 3-5 T 2, 5, 6 Gambar 13. Matriks SWOT Perusahaan EB Berdasarkan kondisi diatas dan analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh pihak perusahaan adalah : 1. Memperluas jaringan distribusi produk. 2. Meningkatkan kualitas produk. 3. Meningkatkan teknologi produksi yang digunakan. 4. Membangun kemitraan dengan pemasok. Selain strategi yang dirumuskan untuk dilaksanakan oleh pihak perusahaan, ada beberapa strategi yang juga dapat dilaksanakan oleh pihak luar perusahaan sebagai upaya peningkatan daya saing industri nata de coco, strategi tersebut adalah : 1. Melakukan pameran untuk industri kecil setiap triwulan 2. Transfer teknologi oleh instansi terkait 3. Memberikan pelatihan untuk industri nata de coco 4. Menyediakan paket kredit lunak untuk pembiayaan industri nata de coco Struktur hirarki strategi peningkatan daya saing industri nata de coco yang telah dirumuskan berdasarkan kondisi diatas dan brainstorming dengan para pakar, terdiri dari lima tingkat, yaitu : 1. Tingkat 1 : Fokus’ Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Nata de Coco 2. Tingkat 2 : Faktor Pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, SDM, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah dan teknologi. 3. Tingkat 3 : AktorKelembagaan Industri nata de coco, pemasok bahan baku, distributor produk nata de coco, perbankanlembaga keuangan, pemerintahpemdadinas terkait, industri produk substitusi dan penggna produk nata de coco. 4. Tingkat 4 : Tujuan Peningkatan penjualan, penciptaan dan pengembangan pasar, serta peningkatan produktivitas dan profitabilitas 5. Tingkat 5 : Strategi a. Strategi pihak perusahaan • Memperluas jaringan distribusi produk. • Meningkatkan kualitas produk. • Meningkatkan teknologi produksi yang digunakan. • Membangun kemitraan dengan pemasok. b. Strategi pihak luar perusahaan • Melakukan pameran untuk industri kecil setiap triwulan • Transfer teknologi oleh instansi terkait • Memberikan pelatihan untuk industri nata de coco • Menyediakan paket kredit lunak untuk pembiayaan industri nata de coco

6.5. Kelembagaan Terkait dengan Industri Nata de Coco