• Square euclidean distance, rumusnya :
Simamora, 2005 Dimana : d
ij
= jarak euclidean v
ij
, v
jk
= skor responden ke-i dan ke-j pada variabel k k = 1,2, ..., n atau
Likas, et al, 2002 Dimana : E
= square euclidean distance x
i
= data setiap variabel untuk setiap objek m
k
= cluster center untuk setiap kelompok b. Cityblock atau jarak Manhattan adalah jarak berupa jumlah perbedaan
absolut antar objek.
Simamora, 2005 Dimana : m
ij
= jarak manhattan v
ij
, v
jk
= skor responden ke-i dan ke-j pada variabel k k = 1,2, ..., n c. Chebychev antar dua objek adalah perbedaan nilai absolut maksimum
pada setiap variabel.
2.3. Kualitas Nata de Coco
Perusahaan dapat mencapai daya saing tinggi jika perusahaan mampu mendengarkan keinginan dan harapan konsumen dengan cara membuat produk
yang memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI yang tertuang dalam SNI 01-4317-1996, syarat kualitas nata dalam kemasan
dapat dilihat pada Tabel 2.
∑
=
− =
n k
jk ik
ij
v v
d
1 2
2 1
1 1
, ...
,
m x
C x
I m
m E
k i
N i
M k
k i
k
− ∈
=
∑∑
= =
∑
=
− =
n k
jk ik
ij
x x
m
1
Tabel 2. Syarat Kualitas Nata dalam Kemasan
No Jenis Uji
Satuan Persyaratan
1 Keadaan
- Bau -
Normal - Rasa
- Normal
- Warna -
Normal - Tekstur
- Normal
2 Bahan asing
- Tidak boleh ada
3 Bobot tuntas
Min 50 4
Jumlah gula dihitung sebagai sukrosa Min 15
5 Serat makanan
maks 4,5 6
Bahan tambahan makanan - Pemanis buatan :
- sakarin - siklamat
Tidak boleh ada Tidak boleh ada
- Pewarna tambahan SNI 01-0222-1995
- Pengawet Na Benzoat SNI 01-0222-1995
7 Cemaran logam
- Timbal Pb mgkg
Maks 1,2 - Tembaga Cu
mgkg Maks 2
- Seng Zn mgkg
Maks 5 - Timah Sn
mgkg Maks 40,0250,0
8 Cemaran Arsen As
Maks 0,1 9
Cemaran mikroba - Angka lempeng total
kolonig Maks 2,0 x 10
2
- Coliform APMg
3 - Kapang
kolonig Maks 50
- Khamir kolonig
Maks 50 dikemas dalam kaleng
Menurut ITC 1991 dalam Hubeis 1994, penilaian bahan pangan pada industri pangan dapat dilakukan berdasarkan :
1. Ciri fisik Ø Penampilan : warna, ukuran, bentuk dan cacat fisik
Ø Kinetika : tekstur, kekentalan dan konsistensi Ø Flavor : sensasi dari kombinasi bau dan cicip
2. Atribut internal Ø Nilai gizi
Ø Keamanan mikroba Menurut Wirakartakusumah dan Kadarisman 1995, kualitas pangan
tidak lagi didasarkan pada karakteristik fungsional yang konvesional saja, tetapi lebih berkembang juga karakteristik-karakteristik atau atribut kualitas yang baru
seperti karakteristik psikologis sifat-sifat sensasi, shelf life
, kepraktisankemudahan makanan siap saji dan kecepatan penyajian fast food,
termasuk karakteristik keamanan pangan food safety.
2.4. Quality Functional Deployment QFD
Quality Function Deployment QFD menurut Subagyo 2000 adalah
suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen, lalu menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk
menghasilkan barang atau jasa di tiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. Menurut Gaspersz 2001, QFD didefenisikan sebagai suatu proses
atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu kedalam kebutuhan teknis yang
relevan, di mana masing-masing area fungsional dan tingkat organisasi dapat mengerti dan bertindak. QFD mencakup juga monitor dan pengendalian yang
tepat dari proses operasional menuju sasaran. Tahapan penggunaan QFD menurut Subagyo 2000 adalah :
1. Mengidentifikasi kemauan pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan atau konsumen ditanya mengenai sifat yang diinginkan dari suatu produk.
2. Mempelajari ketentuan teknis dalam menghasilkan barang atau jasa. Hal ini didasarkan data yang tersedia, aktivitas dan sasaran yang digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa, dalam rangka menentukan kualitas pemenuhan kebutuhan pelanggan.
3. Hubungan antara keinginan pelanggan dengan ketentuan teknis. Hubungan ini dapat berpengaruh kuat, sedang atau lemah. Setiap aspek dari konsumen
diberi bobot, untuk membedakan pengaruhnya terhadap kualitas produk. 4. Perbandingan kinerja pelayanan. Tahap ini membandingkan kinerja
perusahaan dengan pesaing. Nilai yang digunakan untuk kinerja terbaik nilai 5 dan yang terburuk nilai 1.
5. Evaluasi pelanggan untuk membandingkan pendapat pelanggan tentang kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan produk pesaing.
Nilai yang digunakan antara 1 sampai 5, kemudian dibuat rasio antara target degan kualitas setiap kategori.
6. Trade off untuk memberikan penilaian pengaruh antar aktivitas atau sarana yang satu dengan yang lainnya.
Matriks House of Quality HOQ atau rumah kualitas adalah bentuk yang paling dikenal dari QFD. Matriks ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian
horizontal dari matriks berisi informasi yang berhubungan dengan konsumen dan disebut dengan tabel konsumen customer table, bagian vertikal dari matriks
berisi informasi teknis sebagai respon bagi input konsumen dan disebut tabel teknis technical table Gaspersz, 2001.
3. Karakteristik teknis
Ketentuan proses
1. Harapan konsumen
Prioritas harapan konsumen
5. Matriks interaksi
Hubungan antara karakteristik teknis dengan harapan konsumen
2. Analisis
persaingan Perencanaan
strategi
4.
Target teknis
Matriks kualitas, persaingan, target nilai, biaya dll
Gambar 1. Rumah Kualitas atau House of Quality Cox, 1992
2.5. Lingkungan Perusahaan
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan memberi interaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan, kecenderungan
yang belum terpenuhi dalam lingkungan Kotler, 2000. Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
2.5.1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah suatu kondisi yang berada di dalam perusahaan dimana perusahaan mempunyai pengaruh terhadapnya controlable
Wahyudi, 1996. Lingkungan internal perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, fisik, finansial perusahaan dan juga dapat
memperkirakan kelemahan weakness dan kekuatan strength struktur organisasi maupun manajemen perusahaan Pearce dan Robinson, 1997.
6. Matriks korelasi
Faktor-faktor internal yang dapat dianalisis menurut Pearce dan Robinson 1997 adalah :
1. Pemasaran Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari kegiatan pemasaran, termasuk
pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan informasi pasar, strategi penetapan harga dan loyalitas terhadap merek.
2. Keuangan dan Akunting Faktor keuangan yang diperhitungkan terdiri dari kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan modal jangka pendek dan jangka panjang, hubungan dengan pemilik, investor dan pemegang saham, biaya masuk industri dan
hambatan masuk, harga jual produk, efisiensi dan efektivitas sistem akunting biaya, anggaran dan perencanaan laba.
3. Kegiatan Produksi dan Operasi Kegiatan produksi-operasi perusahaan dapat dilihat dari efisiensi, efektivitas
dan produktivitas. Berdasarkan ketiga hal tersebut faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah biaya dan ketersediaan bahan baku, hubungan dengan
pemasok, sistem pengendalian persediaan, lokasi fasilitas, pemanfaatan teknologi, pengendalian kualitas, riset dan pengembangan.
4. Sumber Daya Manusia Faktor yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kemampuan sumber
daya manusia adalah keterampilan dan modal kerja karyawan, efektivitas insentif yang digunakan untuk memotivasi prestasi, tingkat keluar masuk dan
kemangkiran karyawan. 5. Sistem Informasi
Menganalisis ketepatan waktu dan akurasi informasi tentang penjualan, relevansi informasi untuk keputusan-keputusan taktis, informasi untuk
memanajemen masalah kualitas dan kemampuan karyawan untuk menggunakan informasi yang tersedia.
2.5.2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah suatu kondisi yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
terhadapnya uncontrolable sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam industri tersebut
Wahyudi, 1996. Menurut Pearce dan Robinson 1997, lingkungan eksternal
perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan jauh kondisi eksternal makro, lingkungan industri kondisi eksternal mikro dan lingkungan operasional.
2.5.2.1. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh remote terdiri dari sekumpulan kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan perusahaan dan terlepas dari situasi operasional
perusahaan, dalam arti perusahaan tidak mampu mempengaruhi tetapi kegiatan perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di lingkungan jauh
tersebut Pearce dan Robinson, 1997. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan jauh tersebut adalah :
1. Faktor ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat
suatu perusahaan beroperasi. Faktor ekonomi yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dibelanjakan disposible income serta kecenderungan belanja masyarakat propensity to spend, suku bunga primer, laju inflasi serta kecenderungan
pertumbuhan PNB. 2. Faktor sosial budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap dan gaya hidup di lingkungan eksternal perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik.
3. Faktor politik Tindakan politik yang dirancang untuk melindungi dan memberikan manfaat
bagi perusahaan meliputi undang-undang paten, subsidi pemerintah dan hibah dana riset produk. Sedangkan kendala politik dikenakan atas
perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan
penetapan harga, undang-undang perlindungan pekerja, konsumen dan lingkungan.
4. Faktor teknologi Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus
mewas padai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya
produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.
5. Faktor ekologi Faktor ekologi berkaitan dengan ketersediaan bahan mentah untuk proses
produksi dan kualitas lingkungan hidup manusia.
2.5.2.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri terdiri atas tiga sektor, yaitu pesaing, pelanggan dan pemasok. Sektor pelanggan meliputi identifikasi pembeli, faktor demografi dan
lokasi geografi pasar. Sektor pemasok berkaitan dengan modal, tenaga kerja, bahan dan sebagainya yang diberikan oleh pemasok pada suatu perusahaan.
Perencana strategis harus meneliti biaya dan tersedianya semua faktor produksi yang digunakan dalam perusahaan. Sektor pesaing berkaitan dengan keadaan
pasar yang dihadapi perusahaan Jauch dan Glueck, 1995. Menurut Porter 1995, kekuatan bersaing pada lingkungan industri
bergantung pada lima faktor yaitu ancaman masuknya pendatang baru, ancaman terhadap produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar
menawar pembeli dan intensitas persaingan dalam industri.
2.5.2.3. Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Lingkungan operasional lebih dapat dipengaruhi atau
dikendalikan perusahaan ketimbang lingkungan jauh. Komponen utama dari lingkungan ini adalah kreditor, tenaga kerja dan lingkungan industri pesaing,
pelanggan dan pemasok Pearce dan Robinson,1997. Kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan adalah kemampuan
perusahaan untuk melakukan perubahan diri ketika lingkungan berubah dan menuntut perilaku yang baru. Perusahaan yang mampu menyesuaikan diri,
mengikuti terus perubahan lingkungan serta melakukan perubahan melalui perencanaan ke masa depan dan akan mempertahankan strategi yang ada
sesuai dengan perubahan lingkungan Kotler, 2000.
2.6. Strategi Bersaing
Jauch dan Glueck 1995, menyebutkan bahwa strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh perusahaan. Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir sasaran. Sedangkan Steiner dan Miner 1977
menyatakan strategi adalah respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal
yang dapat mempengaruhi organisasi. Menurut Porter 1995 strategi adalah alat yang paling penting untuk
mencapai keunggulan bersaing. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.
Menurut Rangkuti 1999 proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut sebagai perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis
adalah agar organisasi atau perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
Wahyudi 1996 menyatakan bahwa strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi memiliki sifat antara lain : menyatu
unified, yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam perusahaan; menyeluruh comprehensive, yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan;
integral integrated, yaitu seluruh strategi akan cocoksesuai dari seluruh tingkatan corporate, business dan functional.
Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi
kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri-industri dimana perusahaan
tersebut bersaing Porter, 1995. Perumusan strategi sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan sehingga membentuk industri yang berdaya saing. Agar strategi yang dijalankan tepat, maka perusahaan harus mengetahui faktor internal dan
eksternalnya sehingga kombinasi strategi yang digunakan tepat dengan posisi perusahaan saat ini Marimin, 2004.
2.7. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor