2010 mengungkapkan pentingnya kemampuan untuk beradaptasi dan berubah dengan cepat untuk mengimbangi misjudgements dalam memprediksi kebutuhan
pelanggan.
2.5 Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah adalah serangkaian keputusan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah yang memiliki tujuan tertentu demi kepentingan
seluruh masyarakat Winarno, 2002. Istilah kebijakan tersebut lebih tertuju pada konteks kebijakan Negara, yang umumnya meliputi peraturan-peraturan yang
memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan dalam rangka merealisasikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.
Pada penelitiannya yang berjudul “Analisis Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal Industri Alas Kaki yang berkelanjutan di Kabupaten Bogor”,
Kusumawati et al. 2010 mengklasifikasikan kebijakan pemerintah berdasarkan peran pemerintah, yaitu: sebagai fasilitator dan regulator.
Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh lima atribut yang sensitif terhadap nilai indeks
keberlanjutan dimensi kebijakan industri alas kaki, yaitu Kusumawati et al.,
2010: 1 kebijakan fasilitasi permodalan, 2 kebijakan fasilitasi pelatihan, 3
kebijakan mengenai peraturan persaingan usaha, 4 kebijakan mengenai peraturan kemudahan investasi, dan 5 kebijakan mengenai peraturan kemudahan
pengurusan izin. Dalam rangka mendorong industri alas kaki yang berkelanjutan, Pemerintah berkewajiban menjalankan perannya baik sebagai fasilitator dan
regulator dengan tepat sasaran.
2.6 Daya Saing
Daya saing adalah suatu konsep yang biasanya merujuk kepada komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus perusahaan-perusahaan, dan keberhasilan
dalam persaingan internasional dalam kasus negara-negara Tambunan, 2010. Dalam mengukur daya saing IKM harus dibedakan antara daya saing perusahaan
dan daya saing produk. Menurut Tambunan 2010, IKM yang berdaya saing tinggi dicirikan oleh beberapa hal berikut: pangsa pasar dalam negeri, pangsa
pasar ekspor, pangsa pasar luar negeri, laju pertumbuhan volume produksi, laju pertumbuhan ekspor, diversifikasi pasar domestik, dan diversifikasi pasar ekspor.
Sedangkan untuk mengukur daya saing produk, dapat digunakan indikator seperti: nilai produk dan kepuasan konsumen terhadap produk. Pada dasarnya
keberadaan daya saing sangatlah penting dalam era bisnis saat ini. Agar tetap mampu bertahan dan dapat memanfaatkan peluang, maka IKM harus
meningkatkan daya saing perusahaan maupun daya saing produknya Susilo, 2010.
2.7 Purposive Cluster Sampling