didukung oleh unsur penunjang dari pemerintah daerah dan organisasi non pemerintah.
Agar tetap mampu bertahan dan berkelanjutan, maka pelaku IK alas kaki harus concern terhadap daya saing usaha maupun daya saing produknya. Kunci
peningkatan daya saing IK terletak pada pengusaha IK yang memiliki jiwa kewirausahaan dan jiwa inovasi yang tinggi Susilo, 2010, yang mana hal ini
merupakan cerminan penerapan entrepreneurial marketing. Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam peningkatan daya saing IK. Secara spesifik dan
operasional, Pemda berkewajiban menjadi fasilitator dalam akses permodalan pengrajin alas kaki, menjadi regulator dalam melindungi usaha alas kaki melalui
kebijakan baik di tingkat input modal dan bahan baku, hingga kebijakan di tingkat pemasaran Kusumawati et.al, 2010.
Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, maka perumusan masalah penelitian yang dapat diajukan adalah:
1. Bagaimana karakteristik pelaku usaha, karakteristik usaha dan keterkaitan
keduanya pada IK alas kaki di wilayah Bogor? 2.
Sejauh mana kemampuan entrepreneurial marketing, implementasi kebijakan pemerintah dan kemampuan daya saing pelaku usaha IK alas kaki di wilayah
Bogor? 3.
Bagaimana pengaruh entrepreneurial marketing dan kebijakan pemerintah terhadap daya saing industri alas kaki di wilayah Bogor?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengidentifikasi karakteristik pelaku usaha, karakteristik usaha dan keterkaitan keduanya pada IK alas kaki di wilayah Bogor.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis kemampuan entrepreneurial marketing,
implementasi kebijakan pemerintah dan kemampuan daya saing pelaku usaha IK alas kaki di wilayah Bogor.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh entrepreneurial marketing dan
kebijakan pemerintah terhadap daya saing industri alas kaki di wilayah Bogor.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada IK alas kaki di wilayah-wilayah sentra produksi alas kaki Bogor. Penelitian ini mengacu pada
proyek Penelitian Strategis Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Tahun Anggaran 2012, dengan judul penelitian “Model
Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga Alas Kaki dalam Menuju Keberlanjutan Usaha dan Menghadapi CAFTA”, yang menjadi sumber data
penelitian. Penelitian ini memiliki lingkup general, yang membahas alas kaki secara umum. Pada penelitian ini juga tidak dilakukan perbedaan perlakuan antara
pengrajin dan pengusaha mandiri. Hal ini dilakukan untuk melihat potensi kemandirian usaha secara umum. Entrepreneurial marketing dan daya saing
diukur berdasarkan kemampuan pelaku usaha alas kaki, sedangkan kebijakan pemerintah diukur berdasarkan implementasinya yang dirasakan oleh pelaku
usaha. Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan, maka daya saing pada penelitian ini dibatasi hanya pada daya saing dalam negeri.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para stakeholder, khususnya para pelaku IK alas kaki dan pemerintah. Bagi para
pelaku IK alas kaki, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai potensi mereka untuk berkembang menjadi mandiri melalui pendekatan entrepreneurial
marketing , sehingga pada akhirnya memiliki kemampuan untuk berdaya saing.
Sedangkan bagi pemerintah khususnya Pemda, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk lebih mendukung dan memajukan
keberadaan industri kecil alas kaki di Bogor, melalui implementasi kebijakan yang lebih optimal dan tepat sasaran. Bagi kalangan akademis, hasil penelitian
dapat dijadikan sebagai data dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta, bagi masyarakat yang ingin menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pengaruh entrepreneurial marketing dan kebijakan pemerintah terhadap daya saing industri alas kaki di wilayah Bogor, dapat
menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alas Kaki