garam agak rendah. Di lain pihak, pada sisi timur wilayah administratif Kabupaten Jeneponto masa produktif mulai dari Bulan Mei sampai November
karena kondisi lokasi dapat terlindung dari ombak dan ada suplai air tawar yang seimbang yang berasal dari sungai Allu.
Luas areal budidaya rumput laut nelayanpetani di Kecamatan Mangarabombang bervariasi tergantung dari lokasi budidaya. Pada saat penelitian
berlangsung terdapat lima strata berdasarkan jumlah bentangan yang dilakukan oleh nelayanpetani, yaitu 1 160 bentang ganda, 2 200 bentang tunggal dan
ganda, 3 240 bentang tunggal dan ganda, 4 400 bentang tunggal dan ganda, dan 5 440 bentang tunggal dan ganda. Untuk bentangan 400 dan 440 dikerjakan
oleh nelayanpetani rumput laut yang sekaligus sebagai pedagang pengumpul.
5.2. Karakteristik NelayanPetani Rumput Laut di Kecamatan Mangarabombang
Jumlah nelayanpetani rumput laut yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 150 responden dari total nelayanpetani rumput laut yang ada
di Kecamatan Mangarabombang yang berjumlah 1 500 kepala keluarga. Responden yang berasal dari Desa Laikang berjumlah 103 nelayanpetani rumput
laut, Desa Punaga berjumlah 35 nelayanpetani rumput laut dan Desa Bontoparang, Pattoppakang serta Panyangkalang memiliki jumlah responden
terkecil yaitu hanya 12 responden. Responden rumput laut di kecamatan tersebut melakukan budidaya rumput laut di sepanjang Laut Flores dan teluk.
Pada umumnya mata pencaharian penduduk Kecamatan Mangarabombang adalah budidaya rumput laut dengan nilai persentase mencapai 56.43 persen.
Penduduk yang berprofesi sebagai pedagang sebesar 2.82 persen, pegawai negeri
sebesar 16.93 persen, nelayan tangkap 7.52 persen, dan 16.29 persen bekerja pada lain-lain kegiatan. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian di desa
Laikang dapat dilihat pada Tabel 3. Kontribusi sektor perikanannelayan rumput terhadap perekonomian Kecamatan Mangarabombang cukup besar yaitu 53.43
persen dan 7.2 persen sebagai nelayan tangkap. Berdasarkan data Kecamatan Mangarabombang tahun 2008, luas areal budidaya rumput laut yang baru
dimanfaatkan saat ini adalah seluas 2 400 hektar. Tabel 3. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kecamatan
Mangarabombang No Komposisis
Kegiatan Penduduk
Jumlah Persentase
1 Nelayanpetani rumput laut
1 500 56.43 2 Pedagang
75 2.82
3 Pegawai negeri
450 16.93 4 Nelayan
tangkap 200
7.52 5 Buruh
tani 273 10.27
6 Buruh swasta
150 5.64
7 Dokter 10
0.38 Total
2 658 100
Sumberdaya manusia nelayanpetani rumput laut di Kecamatan Mangarabombang pada umumnya masih berpendidikan rendah,yaitu 54.27 persen
nelayanpetani rumput laut berpendidikan SD atau sederajat, 11.73 persen berpendidikan SMP atau sederajat, sedangkan yang tamat SMA atau sederajat
hanya sejumlah 14.60 persen. Selanjutnya nelayanpetani yang berpendidikan strata satu berjumlah 5 orang atau 0.33 persen dari seluruh nelayanpetani yang
ada di desa Laikang dan yang tidak tamat SD sebanyak 240 orang atau 16.00 persen, secara terinci dapat dilihat pada Tabel 4.
Rendahnya taraf pendidikan tersebut tidak mengurangi respon nelayanpetani rumput laut terhadap adopsi teknologi budidaya rumput laut yang
lebih modern. Pemikiran nelayanpetani rumput laut masih konservatif dan lebih berhati-hati dalam menerima pembaharuan-pembaharuan. Selain itu, para
nelayanpetani rumput laut yang tergabung dalam organisasi masih kurang. Hal tersebut disebabkan adanya ikatan yang kuat antara nelayanpetani dengan para
pedagang pengumpul. Namun mereka masih dapat mengakses informasi melalui organisasi tersebut.
Tabel 4. Komposisi NelayanPetani Rumput Laut menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Mangarabombang
N o
Tingkat Pendidikan Jumlah
Persentase
1 Pernah sekolah SD tapi tidak tamat 240 16.00
2 Tamat SDsederjat
814 54.27 3 Tamat
SMPsederajat 176 11.73
4 Tamat SLTAsederajat
219 14.60 5 Tamat
D1sederajad 26
1.73 6 Tamat
D2sederajat 15
1.00 7 Tamat
D3sederajat 5
0.33 8
Tamat S1sederajat 5
0.33 Total
1 500 100
5.3. Karakteristik Lembaga Pemasaran Rumput Laut di Kecamatan Mangarabombang