Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Mangarabombang

ekspor yang akan di jual ke negara-negara tujuan ekspor. Persyaratan ekspor Eucheuma cottoni adalah kadar air 31–35 persen, tingkat kotoran dan garam maksimal 5 persen serta rendemen minimal 25 persen. Kelompok Usaha Bersama KUB di desa Laikang adalah KUB “Mitra Pesisir” yang didirikan pada tahun 2003. KUB ini merupakan kelompok tani yang beranggotakan 19 orang, diantaranya 5 orang pedagang rumput laut, 6 orang nelayanpetani rumput laut dan sisanya 8 orang nelayan ikan. Kelompok tani ini belum berkembang, anggotanya masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah nelayanpetani rumput laut yang ada di desa Laikang. KUB “Mitra Pesisir” merupakan kelembagaan nelayanpetani yang mengarah pada bentuk usaha koperasi yang dapat membantu para anggotanya dalam kegiatan pembinaan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan serta bantuan modal yang difasilitasi dari perbankan dan Dinas Perikanan Takalar. Sumber modal KUB “Mitra Pesisir pada awalnya diperoleh dengan adanya proyek dari Dinas Perikanan Takalar dan terus berlanjut, kemudian bertahan dengan iuran wajib para anggotanya setiap tahun dan iuran sukarela setiap bulan.

5.4. Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Mangarabombang

Praktek budidaya rumput laut di Kecamatan Mangarabombang, dilakukan dengan sistem tali gantung long line, setiap pancang ukurannya bervariasi dan jumlah bentang disesuaikan dengan ukuran tiang pancang. Untuk satu unit budidaya diperlukan bahan terdiri dari tali bentang, jangkar, botol plastik volume 1 liter bekas botol air mineral dan bibit rumput laut yang jumlah sesuai dengan jumlah bentangan yang akan dilaksanakan. Penanaman bibit dilakukan dengan cara mengikatkan bibit pada tali bentang berjarak tanam antara 25 cm sepanjang tali bentangan dan jarak antara bentangan 0.5-1.0 m dengan lama pemeliharaan hingga panen berkisar 30-45 hari. Selama proses pemeliharaan sampai panen, faktor yang perlu diperhatikan adalah hama seperti ikan Baronang dan penyakit busukpatah pada pangkal tanaman rumput laut. Teknik pemanenan rumput laut yang dilakukan nelayanpetani di Kecamatan Mangarabombang adalah dengan pengambilan sebagian rumput laut yang ditanam dengan cara melepas tali pelastik pengikatnya dan sisanya digunakan kembali untuk bibit pada periode penanaman berikutnya, lalu diletakkan dalam perahu yang telah disiapkan. Di dalam perahu, tali dilepaskan lalu diangkut ke darat, dimasukkan ke dalam karung kemudian ditimbang, setelah ditimbang basah lalu di jemur pengeringan diatas bale-balerak bambu atau waring. Jika cuaca baik panen dapat dilakukan pada pagi hari atau sore. Panen dilakukan selama 3–4 jam per orang untuk 2–3 unit dengan jumlah bentangan per unit terdiri atas 40 bentang. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa setiap bentang tanaman dapat diperoleh hasil berat basah sekitar 45 kg. Rumput laut yang masih basah ditebar merata diatas para-pararak bambu atau waring dan langsung dijemur di sinar matahari. Cara pengeringan tersebut dilakukan oleh sekitar 90 persen nelayanpetani rumput laut. Cara pengeringan tersebut kurang terjamin kebersihan rumput laut yang dihasilkan, karena langsung bersentuhan dengan tanah walaupun menggunakan bale-balerak bambu. Lama pengeringan jika cuaca baik antara 2–3 hari, atau setelah berubah warna dari hijau tua menjadi kebiru-biruan sampai hijau gelap, Diperkirakan rendemen rumput laut dari basah ke kering adalah 28 persen dengan kandungan air antara 39–40 persen. Rumput laut yang sudah kering kemudian ditumpuk dibawah kolong rumah petani dalam keadaan terbuka, kelembapan rumput laut kadar air yang telah kering tetap stabil.

5.5. Persyaratan Lokasi dan Lahan